KUNIMI AKIRA | Broken

169 14 1
                                    

"P! Cok!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"P! Cok!"

"Bahasanya"

Gadis tersebut terkejut karena seingatnya dia tinggal di rumah sendiri.

"Hah! Setan! Aaaaaa"

"Bang4t! Ganteng ganteng gini di bilang setan"

(Name) menengok ke arah sofa dilihatnya sesosok human yang paling dia sayang, segera (Name) berlari dan langsung menerjang sesosok pria tersebut

"Aaaaa dedek Akiraa!! Kenapa datang gak bilang bilang!!"

Kunimi Akira hanya menatap datar kakaknya ini

"Gue udah telepon berkali kali tapi gak di angkat" (Name) hanya terkekeh

"Sibuk hehe"

"Sibik hihi, heleh bacot"

"Ihh, betewe kau ke sini ngga sekolah?" Akira menggeleng

"Kamu bolos!?" Akira menggeleng cepat

"Ini Sabtu anj"

"Oh iya"

"Goblog" umpat Akira

"Meh, btw dalam rangka apa kamu kesini adikku tersayang?"

"Di usir" (Name) mengangguk paham karena itu bukan lolucon melainkan memang benar Akira sering di usir, bukan karena anak nakal tapi memang keluarga Kunimi tak terlalu harmonis.

"Oh iya, besok kan Minggu, gimana kalo kita jalan jalan ke bazar?"

"Malaaaaas..."

"Oke, gue pergi sendiri dan lu kagak makan sampe malam karena gak ada yang masakin"

"Iya iyaaaaaa" (Name) tersenyum puas

Esoknya (Name) dan Akira pergi ke bazar yang tidak jauh dari rumahnya. Di bazar (Name) hunting makanan dengan semangat 45 nya, sedangkan Akira pasrah di tarik ke sana dan ke sini.

Entah apa yang terjadi Akira dan (Name) berpisah. (Name) masih sibuk dengan parfum parfum yang di obral. Disini lain Akira mencari (Name), Akira memiliki fobia terhadap orang banyak dan Akira takut kehilangan (Name) karena (Name) lah satu satunya orang paling berharga di dunia.













PRANG!

BUK!

"DASAR ANAK TAK BERGUNA!"

"MATI SAJA KAU!"

Akira yang masih berumur 12 tahun melihat kakaknya yang berumur 16 tahun sedang di hajar oleh ibu dan ayah nya hanya karena mendapat nilai 89.

"Hah... Yah... Kenapa harus di muka sih.. kan harus pake masker buat nutupinnya..." (Name) tak menangis karena hal itu sudah biasa.

"Nee-san...hiks" (Name) mendongak melihat adiknya menangis sambil menyelimuti diri dengan selimut. (Name) tersenyum lalu mengusap surai adiknya.

"Gomen.... Kau malah melihat hal tadi, tidur yuk!" Akira hanya mengangguk mengekori (Name)

Saat (Name) menginjak 21 tahun dia memutuskan untuk pergi dari rumah meninggalkan Akira karena adiknya juga masih sekolah.

Selama kepergian (Name), Akira pernah mendapat kan bogeman atau celaan karena orang tua nya juga saling selingkuh. Yang salah mereka yang kena anaknya cuih orang tua sampah!

"Hiks...(Name) Nee....Jangan tinggalkan aku...." Akira terduduk di bangku taman dekat bazar dan menangis sambil menunduk. Tiba tiba ia merasakan belaian di kepalanya lalu mendongak.

"Hehe.. Gomenne Akira Chan"

Akira langsung memeluk (Name), saat (Name) melonggarkan Akira justru mempererat pelukannya, (Name) hanya pasrah.

"Udah yuk... Kamu gak malu di liatin orang?"

Akira melepaskan pelukannya namun tangannya tetap menggandeng tangan (Name), (Name) nya tak keberatan.

Disisi lain

"Hei itu pacarnya Kunimi?" Maki

"Ehh.. gak adil pacarnya cantik banget! Harusnya mah sama gue- ahk!" Ucap Oikawa yang terputus karena mendapat gaplokan dari Iwaizumi

"Itu kakaknya" Kindaici

"HEEEE!" Ucap semua anggota inti Aoba johsai, mereka datang kebazar karena mengejar diskon makanan, enggak deng Oikawa mau nraktir mereka karena kalah taruhan.

Sesampainya di rumah, (Name) langsung menuju kamar dengan alasan istirahat dan jangan di ganggu, Akira hanya meng iya kan itu.

(Name) menghempas kan badannya ke kasur sambil menangis dalam diam.

"Cuminya enak banget aaaaaa" saat asik memakan cumi bakar (Name) melihat seseorang yang sangat ia kenal. (Name) menatap kecewa orang tersebut. Karena merasa seperti di tatap orang tersebut melirik ke arah (Name) lalu membuang muka.

"Sial sial sial!" (Name) berlari ke arah kamar mandi umum lalu masuk dan menangis. Ternyata yang (Name) lihat adalah Ibunya bersama pria lain dan anak lain.

Karena mengingat kejadian itu dan adiknya yang sering di usir akhirnya (Name) memutuskan untuk mengambil paksa Akira dari kedua orang tuanya. Awalnya mereka menolak tapi dengan bukti yang cukup membuat orang tua (Name) meng iya kan.

"Cih! Ya udah sono, lagi pula gak sampe seminggu udah di balikin gara gara gak sanggup nanggung hidup"

"Halah mau tinggal di mana kalian? Kau juga tinggal di bawah jembatan kan?"

"...Aku yakin aku lebih baik mengurus dia dari pada kalian yang malah mengurus keluarga lain" Ibu Kunimi berkeringat dingin

"APA MAKSUDMU (NAME)" (Name) memperlihatkan foto Ibu Kunimi yang sedang bergandeng tangan dengan lelaki lain yang menggendong seorang anak perempuan.

Ayah Kunimi tersulut emosi meminta agar segera di ceraikan. (Name) menyeringai.

'Sesuai rencana'

Setelah sidang hak asuh dan perceraian. Kini Akira dan (Name) hidup damai. (Name) juga mendapat kejutan berupa dia di lamar oleh seseorang bernama (Bf/N).

Walau tak bahagia selamanya kadang ada masalah dan percekcokan tapi (Name), Akira, dan (Bf/N) menyelesaikan dengan kepala dingin.

Walau tak bahagia selamanya kadang ada masalah dan percekcokan tapi (Name), Akira, dan (Bf/N) menyelesaikan dengan kepala dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oneshot HaikyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang