“Oi! Dimana Oikawa?”
“Biasalah!” Pelatih Johsai memijit pangkal hidung.
“Iwaizumi? Dimana juga dia?”
“Dia sedang ada keperluan” “Ya sudah lah, (Name) lakukan seperti biasa”. Dengan malas (Name) melangkah keluar gym.
....
“OIKAWA-SAN!”
“KYA!”
“OIKAWA-SAN MARI BERFOTO DENGAN KU!”
“OIKAWA-SAN AKU MEMBUAT KUE!”,
“Arigatou” Oikawa tersenyum membuat siapapun yang menatapnya akan tenggelam di dalam senyumannya. Tidak semua juga si.
Buk!!
Sebuah bola melambung mengarah ke kepala sang setter Aoba Johsai tersebut.
“Ittai- SIAPA YANG-” Oikawa memotong kalimat nya setelah melihat (Name) yang di kelilingi aura hitam miliknya.
“Gomen~ aku harus segera bertanding”
“Kyaa!”
“Semangat Oikawa-San” dll.
“(Name)-Chan!”
“Urusai Oink”
“Hee~ aku buka babi!”
“ye".
(Name) dan Oikawa masuk ke dalam gym bergabung dengan tim nya. Setelah beberapa ucapan dari Coach seluruh anggota voli berangkat.
Sesampainya, Aoba johsai langsung melakukan pemanasan. Setelah melakukan beberapa pertandingan, akhirnya Tim mereka melawan Karasuno.
“(Name)-Chan! Ini adalah pertandingan terakhir kita, aku akan memenangkan pertandingan ini!”
“hm, ganbatte” (Name) menyiapkan botol minum dan handuk.
Pertandingan berlangsung sangat menegangkan. Walau wajah (Name) tampak datar, sebenarnya dia juga ingin berteriak menyemangati tim. Di saat set point karasuno (Name) terus merapalkan doa agar Aoba Johsai mendapatkan point.
Serangan akhir dari si nomor 10 Karasuno berhasil menjebol 3 blocker dan Thooru gagal menyelamatkan bola. Karasuno menang. Tiket nasional di ambil oleh Karasuno. Seluruh tim menangis. Selesai acara penutupan Tim di bebaskan untuk beristirahat.
Saat (Name) berjalan jalan di koridor dia melihat Oikawa berlari menuju taman. (Name) mengikuti Oikawa. Iris matanya melebar, walau bukan pertama kali tapi sangat menyakitkan melihat Oikawa menangis. (Name) berlari dan memeluk Oikawa.
“Menangislah, tapi tolong jangan sendirian” Oikawa membalas pelukan lalu membenamkan wajahnya ke rambut (Name).
“Padahal..ini pertandingan akhir kita…”
“Jangan berbicara seolah olah kita akan di hukum mati”
“Tap-“
“Oikawa Thooru, seorang setter jenius yang sangat kuat hebat pintar dan tampan. Hanya dengan kekalahan bukan berarti seluruh usahamu itu sia sia-” Oikawa tak dapat berkata lagi.
“Shut up! Kalah menang adalah hal biasa, jika kau kalah maka berlatihlah lebih giat lagi. Nee Oikawa, berjanjilah untuk terus berusaha dan tidak menyerah” Oikawa mempererat pelukannya.
“Daisuki yo.. Thooru” Oikawa tersentak segera melepaskan pelukannya, namun tangannya masih berada di pinggang (Name).
“Ulang” (Name) menghapus air mata Oikawa dan tersenyum.
“Ily, Oikawa Thooru”
“Ily Too!” Oikawa memeluk (Name) sampai tubuh (Name) sedikit terangkat.
“My Lord, malah nge buchin”-Iwa
“Gue juga mau di gituin ama (Name)”-Makj
“Gosip, gossip, gossip, tu wa ga cekrek!”-Matsu
“(Name) yang polos kok bisa suka sama Kusooikawa ya”-Iwa
Begitulah pembicaraan Maki, Matsu, dan Iwaizumi yang sedari tadi menonton drama itu.
Ketiga nya mendekati Oikawa dan (Name) lalu memeluk bersama sama. (Name) dan Oikawa terkejut.Tapi (Name) tak keberatan, tidak dengan Oikawa.
“Kalian mengganggu! Ini adalah waktu ku dan (Name)!”
“Urusai” jawab ketiga sohib tersayang nya.
Lalu mereka ber 5 tertawa dan melupakan kesedihan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot Haikyuu
FanfictionDi dalam cerita ini murni imajinasi saya dan pengalaman pribadi. Bila ada kesamaan alur, maaf, itu murni tidak kesengajaan. -Typo itu manusiawi -bahasa baku x nonbaku -beberapa kata kasar -semua karakter milik Furudate sensei (-Name) -art/gambar say...