Di dalam cerita ini murni imajinasi saya dan pengalaman pribadi. Bila ada kesamaan alur, maaf, itu murni tidak kesengajaan.
-Typo itu manusiawi
-bahasa baku x nonbaku
-beberapa kata kasar
-semua karakter milik Furudate sensei (-Name)
-art/gambar say...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tok tok tok
“Masuk”
Seorang gadis berambut (H/C) menampakan diri dari balik pintu, membawa beberapa tumpukan dokumen. Meletakan tumpukan dokumen di atas meja ‘Oikawa Thooru’.
“Ada apa memanggil saya tuan?”
Oikawa menunjukan seringai kecilnya. “Ikutlah dalam misi ‘itu’ (Name)” (Name) tampak berpikir sebentar.
“Tapi tuan…”
“Atau kau mau aku membunuh kekasihmu itu? Karena dia, kau jadi kurang fokus dalam bekerja”
“Tap-“
“(FullName)”
“Baik”
(Name) keluar dari ruangan bosnya dengan malas. “Cuih beraninya ngancam” (Name) berjalan ke ruangannya lalu membuka telepon genggamnya. Ia tampak menelpon seseorang.
“moshi moshi, (Name)? ada apa?”
“Maaf tetsu~ Aku tak bisa pergi nanti malam”
“Sibuk lagi?”
“Ini berbeda, maaf ya”
“Jangan terlalu maniak kerja sayang”
“Iihh Apaan si, udah ya mau rapat”
“Iya, dah”
“Dadah”
(Name) menghela nafas lalu ia bangun menuju markas milik perusahaan OTH. Perjalanan membutuhkan waktu 2 jam. Sesampainya (Name) memilih senjata yang akan ia gunakan lalu memakai perlengkapan.
Saat (Name) keluar dilihatnya ada seorang laki laki, dengan sigap (Name) menodongkan pistolnya. Laki laki bersurai hitam nampak diam tak melawan “Aku rekanmu, dan turunkan itu”. (Name) menurunkan pistolnya walau ia masih ragu.
Lelaki itu memperlihatkan helicopter bertuliskan OTH, (Name) Nampak percaya sekarang. “Tak ku sangka Thoru membawa gadis dalam misi berbahaya ini” (Name) tampak acuh. Karena merasa di acuhkan lelaki tersebut menyeringai “Menarik”.
Tinggal beberapa meter mereka sampai di markas musuh, namun hal tak terduga terjadi. Lelaki yang mengendarai helicopter mematikan mesin dan terjun bebas dengan parasutnya. (Name) terkejut lalu berusaha mengambil alih helicopter itu. Terlambat, ekor helicopter menabrak sebuah menara membuat helicopter terjatuh.
“Sialan!” Beruntunglah (Name) sempat melompat sebelum helicopter itu hancur dan meledak. Karena suara ledakan, itu membuat alarm berbunyi. (Name) memanjat pohon, melihat kebawah nampak beberapa orang berlari dan memeriksa helicopter.
