FUKURODANI I

185 17 0
                                    

Seorang gadis berambut (H/C) sedang duduk di meja kantin menunggu para babu, ralat, rekan nya untuk datang sambil memainkan hp nya dan meminum pesanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis berambut (H/C) sedang duduk di meja kantin menunggu para babu, ralat, rekan nya untuk datang sambil memainkan hp nya dan meminum pesanannya.

“Lama banget, padahal kelas yang paling jauh kan gue” Celoteh (Name). Tak lama ada 2 orang datang menduduki kursi di sebelah (Name).

“Maaf kami telat, yang lain mana?” Terdengar dengusan dari (Name), lalu mengangkat bahu tanda tak tahu. Akaashi Keiji dan Konoha Akinori saling melempar tatapan. ‘Ngambek dia?’ ‘nggak tau’ Wah.. Akaashi dan Konoha bisa telepati?

Konoha ijin memesan makanan dahulu dan Akaashi nitip. Karena tak tahan atas keheningan (Name) mulai angkat bicara.

“Dari mana saja kalian?”

“Tadi aku pergi ke wc lalu aku berpapasan dengan Konoha-San saat pergi kemari”

“Klasik”

“Aku tak berbohong (Name)-Senpai” (Name) mengangguk.

Tak lama Yukie, Kaori, Bokuto, Sarukui, dan Konoha datang.

“HEY HEY HEY! KAMI DATANG!”

“Maaf menunggu”

“Kyaa! (Name)-Chan aku kangen” Setelah melakukan basa basi yang basi akhirnya mereka mulai berbicara tujuan sebenarna mereka berkumpul.

“Sumpah? Kalian mau pesta piama di rumah ku?” Semua orang mengangguk.

“Tapi, Kenapa aku di bawa?” Semua langsung menatap Akaashi.

“Kau pawang Bokuto, Akaashi-San” Semua mengangguk setuju dengan perkataan Yukie. Terdengar helaan nafas dari si setter Fukurodani.

“Tapi, apa alasan kalian memutuskan untuk di rumahku?” –(Name)

“Simple, karena rumah mu itu rumah luas dan ber AC” –Kaori

“Kau tinggal sendiriaan, maka kita bisa bebas tanpa di marahi HEY HEY EHY!” –Bokuto

“Rumah mu paling dekat dengan rumah ku” –Sarukui

“Aku ikut saja” –Akaashi, Konoha, & Yukie.

“y” –(Name)


(Name) memandang datar semua tas yang bertumpuk di sudut lapangan. “Bisa bisanya udah di siapin awal banget” akhirnya (Name) memindahkan tas itu ke kursi penonton karena tempat itu akan di pel.



“WOah! Ini sangat luas HEY HEY HEY!”

“Diam Bokuto, walau aku tinggal sendirian bukan berarti aku tak punya tetangga”

“Woah cemilan!”

“Hey! Konoha! Jangan ambil start makanan duluan!” Yee Yukie sama Konoha malah makan.

“Kalian bawa kasur mini?” Semua menggeleng.

“Goblock!”

“Kau kan ingat bahwa kita ngga pulang dan langsung ke rumah mu” Perkataan Kaori membuat (Name) tersadar.

“Ya sudah kalau begitu kalian mandi dulu. Laki laki kamar mandinya ada di dapur, sedangkan yang perempuan ada di dalam kamarku” Semua mengangguk.

“Akaashi! bantu aku mengangkat kasur busa ini!” Sang empu yang merasa terpanggil segera pergi ke tempat (Name). Akhirnya 2 kasur busa tertata apik dilantai yang lumayan luas bagian ruang keluarga.

“Hey (Name) apa kau punya cemilan khas Negara mu?” (Name) menyiritkan dahinya kala melihat makanan yang berada di ruang tamu hanya sisa seperempat.

Yukie, Kaori, Konoha, Sarukui, Akaashi, dan Bokuto sudah mandi dan memakai piama. Mereka ber 6 duduk melingkar menyisakan ruang untuk (Name) duduk. Saat sedang berceloteh dan bergibah ria tiba tiba Guntur menyambar dan mati listrik. Bokuto juga menjerit kaget atau takut? Entahlah hanya Tuhan yang tau.

Bokuto panik dan berteriak tak jelas, Akaashi berusaha menenangkan Bokuto, Konoha dan Yukie asik memakan cemilan ne*tar, Sarukiu sibuk mencari hp atau lilin guna untuk menerangi, sedangkan Kaori yang diam saja tiba tiba menjerit membuat semua diam, bahkan Bokuto.

“Diamlah, ini aku” Ya, itu (Name) yang sedang membawa lilin. (Name) meletakkan 3 buah lilin dan menyalakannya, di taruh di tengah agar merata.

“Hah~ bodohnya aku tak melihat prakiraan cuaca” –(Name)

“Sudahlah, eh gini gini enaknya cerita horror ngga seh!” Semua menyetujui perkataan Yukie.

“Oke setuju, gue yang mulai ya!” Semua diam dan berlagak seperti anak yang sedang di ceritakan doneng oleh ibunya.

“Jadi tuh, kalian tahu kan yang eskul seni ruangan 2? (Semua mengangguk) Nah! Kalian pernah liat ada seseorang yang masuk ga? (Semua mengeleng) Kabarnya, ruangan itu memang di larang untuk di masuki karena dulu ada seorang siswa di SMA kita mengalami depresi karena di paksa untuk menggambar oleh guru seni.

Trus si dia ngegambar sebuah.... kaya.. orang lagi ngelukis, tapi di dalam lukisan itu dia kagak ngegambar dengan warna cerah nan indah melainkan hanya menggunakan cat merah, hitam, sama putih.

Saat dia selesai ngelukis, tiba tiba dia ngambil sebuah palet lalu membenturkan ke kepalanya. Trus ngambil kuas dan menusuk ke lehernya dan  dia  tertawa sampai dia meninggal dengan darah segar yang tercampur dengan tinta merah hitam dan putih.

Sejak dia  ditemukan meninggal selalu ada kejadian aneh, kaya kanvas kosong tiba tiba ada tinta merah keluar di tengah tengah kanvas, terus ada suara tertawa setiap orang melewati tempat itu” Semua bergidig ngeri setelah mendengar cerita dari Akaashi.

“Oke! Oke! Itu serem, giliran gue! Ehkehm! Jadi tuh ini kejadian sudah agak lama sih, pas gue kelas 1, ya~ masih mubar belum tau larangan larangan ye kan, Nah aku tuh bolos pelajaran dan tiduran di Rooftop, gue ngecek jam ternyata jam 18.00, gue telpon abang gue supaa jemput.

Pas turun di tangga ke 3 dari atas gue denger suara langkah kaki, tapi kaya lari gitu, aku positif think lah, mungkin dia juga telat pulang. Pas sampe di lantai bawah ngelewatin lorong kelas 1-4 gue liat bayangan item.

Pas gue liat liat lagi kok bentuknya lama lama abstrak, pertama sih kaya anak SMA biasa tapi lama lama tanganya ilang dan kedua kakinya juga iba tiba tembus pandang, gue shoock dan kucek kucek mata, siapa tau gue halu.

Pas gue buka mata itu bayangan hilang, gw merinding cepet cepet keluar sekolah. Pas di depan pintu keluar gue liat abang gue berdiri, trus dia bilang ‘cepet banget kaburnya’ Gue Cuma jawab ‘Hah?’ Tiba tiba dia ketawa ketawa kagak jelas.

Trus hp gue juga geter, kaget liat notif ternyata itu… abang gue nge chat ‘Dek! Ngapain diam di situ, trus lo gue panggil kagak nyaut nyaut, pamali’ Shock lagi, trus ngedongak liat orang yang di depan gue ilang, gue teriak terus lari meluk abang gue. Ya, karna kejadian itu gue izin gak masuk seminggu” –Sarukui

Karena cerita dari Sarukui anak anak fukurodani yang hobi bolos kayanya bakal berhenti bolos deh, mending ikut pelajaran aja.



Tbc ya, ini belum tamat masih ada part 2.

Oneshot HaikyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang