0.6 growing feelings

147 134 43
                                        

HAPPY READING 💼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 💼

Theo mengunjungi makam sahabatnya,membeli buket bunga krisan putih setiap mengunjungi makam tersebut. Ia merindukan sahabatnya,hanya dengan mengunjungi makamnya rasa rindunya akan terbayarkan. Sudah lama theo tak mengunjungi makam tersebut sejak setahun yang lalu,jadi dia berfikir ia harus pergi kesana. Sesampainya di makam,theo meletakan buket bunga tersebut di atas gundukan tanah tersebut,lalu berjongkok di sebelahnya. Membuang beberapa dedaunan yang jatuh di atasnya,dedaunan yang sudah mengering.

"Ga,gue dateng lagi" tutur Theo pelan mulai berbicara sesampainya di sana "Gue kangen. Jujur nih,gue lagi pengen curhat sama lo. Kemarin pas rapat di kampus,gue ngeliat orang yang mirip banget sama lo. Gue cuman berfikiran kalo itu hanya kebetulan karena manusia tentu punya kembaran,tapi aurel..ga dia drop,dia keinget sama lo. Gue juga kaget makanya sekarang dengan cara gue dateng ke makam lo buat mastiin,walaupun belum tentu lo denger omongan gue sekarang tapi dengan ini gue lega. Tolong kasih tau gue penjelasannya gue sendiri bingung,ga." Theo bercerita tentang pertemuan perdananya dengan erlangga di kampus ketika pertemuan dirinya dengan wali siswa.

Hatinya bergetar karena terkejut dan sangking tak percayanya,theo tak mempercayai yang ia lihat saat itu. Namun wajah itu mengingatkannya kepada mendiang sahabatnya.

"Aurel gak bahagia,ga. Dia hancur sampai saat ini,pernikahannya sendiri gak bisa di selamatkan karena aurel menggugat cerai darren. Dan yang lebih parahnya lagi dia bilang ke anak-anak kalo lo ayah kandung mereka padahal kalian gak ada ikatan pernikahan,gue gak bisa berkomentar soal ini. Aurel benar-benar secinta itu sama lo,tapi gue seneng karena evina dan leo bisa menganggap lo sebagai seseorang yang berharga dihidup ibu mereka. Gue memang sempet berharap kalian bahagia bersama tapi dengan cara itu juga gue memaksa lo bertahan" Theo menunduk ingin menangis "Gue kira lo tidur karena lelah,namun lo tidur karena ingin menyerah.." lirihnya pelan,berhasil meneteskan air matanya di samping makam sang sahabat.

Theo tau perjuangan rangga menghadapi kejamnya dunia kepadanya dahulu,berjuang sendirian bukanlah hal yang mudah untuk di hadapi seseorang. Namun rangga dapat menjalaninya seorang diri,sosoknya benar-benar tak tergantikan di hati banyak orang. Kalian ingat anak kecil yang penah satu ruangan dengan rangga ketika di rawat,ya reyna. Bahkan anak itu bisa hidup normal sekarang,sudah sembuh dari penyakit yang telah merenggut nyawa sahabatnya juga. Dan sudah mempunyai anak,theo berharap rangga pun bisa seperti reyna namun ia telah gugur sebelum waktunya.

Flashback :

Pemakaman rangga telah selesai beberapa jam yang lalu,hanya ada beberapa orang yang tersisa begitupun theo dery dan aurel. Theo memandangi makam sahabatnya dengan mata sembab karena menangis,apalagi melihat aurel meraung memeluk nisannya membuatnya semakin sesak melihatnya. Tak lama ia melihat seorang remaja berlari mendekatinya,ia tampak mengenalnya.

02| 12 PM✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang