0.9 after the incident

116 94 56
                                    

HAPPY READING 💼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING 💼

Evina masih tak mengerti situasi yang baru saja terjadi beberapa waktu yang lalu,erlangga pun tak menjelaskan apapun kepadanya mengenai kedatangan ibunya yang sangat ia tolak. Namun dilihat dari tatapannya ibunya erlangga seakan tak menyukainya,namun ia tak ingin berfikiran negatif sebelum kebenaran nya terungkap. Ia tak berani bertanya mengingat kejadian tadi membuat erlangga sampai marah.

"Gue pamit duluan" tuturnya,beranjak untuk meninggalkan kediaman erlangga. Namun tangannya di tahan oleh sang pemilik rumah hingga membuatnya menoleh menatapnya.

"Jangan tinggalkan saya disini,evina" lirihnya meminta evina untuk tetap tinggal bersamanya kala itu.

Evina sebenarnya tak tega namun dirinya merasa suasana saat itu sangatlah canggung,atmosfer disana terasa menegangkan dan tak nyaman. Serasa mencekamnya kala itu juga.

"Baiklah" jawabnya,kemudian kembali duduk di sebelahnya. Erlangga masih memegang tangannya,genggaman itu semakin erat. Seperti tak ingin evina pergi dari sisinya.

"Bolehkan saya memeluk kamu?" Izinnya.

"Sini" evina memperbolehkan erlangga agar memeluk erat tubuhnya,seketika lelaki itu berhamburan memeluk tubuh mungilnya. Evina merasa bahwa lelaki ini memang butuh pelukan untuk menenangkan fikirannya.

Dekapan itu seakan mengirim energi kembali untuk erlangga,bahwasanya memang ia yakin jika evina adalah sosok yang dapat membuatnya nyaman dan tenang. Erlangga sudah jatuh cinta dengannya,bukan karena reinkarnasi rangga namun--ini memang keinginan hatinya untuk memiliki evina.

"Aku disini,Erlangga!" Ujarnya,mengelus punggung kekar itu.

* * *

"Kamu habis dari mana pergi seharian ini?"

Tanya aurel ketika evina baru saja pulang setelah pergi seharian tanpa mengabari orang rumah,tentu saja wanita itu khawatir karena putrinya tidak mengabarinya sama sekali ingin pergi kemana.

"Ketemu Erlangga,mah" jawabnya jujur.

Aurel tertegun "Untuk apa?"

Kemudian evina langsung menggeleng karena tak tahu tujuannya menemui Erlangga,ia berfikir hanya ingin menemuinya saja.

Wanita berusia empat puluhan itu menghembuskan nafasnya jengah "Harusnya kamu kabari orang rumah terlebih kembaran kamu gitu,mama khawatir mana handphone kamu gak bisa dihubungi. Mama takut terjadi sesuatu sama kamu,evina" ucapnya menatap evina khawatir.

02| 12 PM✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang