[ Bagian kedua dari surat dari rangga ]
"Aku bukanlah reinkarnasi dari sosok yang kau sebutkan,berhenti mencintaiku hanya karena aku mirip sosok dimasa lalu"
Reinkarnasi? Apakah kalian mempercayai nya,sebuah kepercayaan Yunani kuno bahwa seseorang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING 💼
Seminggu sudah berlalu,erlangga sudah beberapa kali melakukan usaha untuk menemui evina di kediamannya namun leo menahannya dengan marah. Tidak memberikan izin untuk bertemu dengan evina lagi,namun erlangga tetap keras kepala ia tetap ingin bertemu dengan evina. Bahkan saat ini ketika hujan turun dengan derasnya erlangga masih berdiri di depan rumah evina membiarkan tubuhnya basah kuyup karena air hujan. Evina memantaunya dari jendela kamarnya ia mendesak sebal karena melihat sikap kekanak-kanakan erlangga.
"Saya tidak menyukai hujan,evina. Tolong keluarlah" Pintanya dalam hati agar evina turun dan ingin berbicara dengannya.
Diatas sana evina masa bodo,ia tidak akan turun dan berbicara dengannya sampai pria itu pergi sendiri dari kediamannya. Namun sudah satu jam berlalu erlangga belum pergi dari sana berdiri di tempat semula ia datang,evina terpaksa turun dan membawa payung. Erlangga merasa air hujan tidak membasahi tubuhnya lagi ketika ia mendongak ia melihat evina berdiri di hadapannya sembari memayunginya.
"Evina.." lirihnya.
"Lo kekanak-kanakan tau nggak,pegang." ucap evina lalu menyerahkan payungnya agar erlangga yang memegangnya.
"Sekarang lo pulang" dinginnya berencana untuk kembali masuk namun erlangga menarik lengannya sehingga evina jatuh ke pelukannya,erlangga memeluk sebelah pinggang gadis-nya.
Sekarang jarak wajah keduanya hanyalah tersisa beberapa sentimeter saja,itu artinya sangatlah dekat sehingga keduanya dapat merasakan helaan nafas masing-masing dibawah hujan tersebut.
"Kenapa kamu menghindar lagi? Itu semua salah paham,evina." ucapnya.
Evina yang tersadar langsung mendorong tubuh erlangga,kemudian menatapnya sinis seperti sebelumnya. "Bukan urusan gue" jawabnya.
"Aku akan melakukan apapun yang kamu mau sebagai penerima maafmu untuk aku,tapi tolong jangan menjauhiku. Aku tidak mampu evina" pinta erlangga memegang tangan evina namun gadis itu langsung melepaskannya dengan kasar.
"Apapun?"
Erlangga mengangguk. "Aku akan lakukan apapun kemuan kamu asalkan kamu tidak menjauhiku lagi"
"Pergi dari kehidupan gue" sahut evina.
"Enggak evina,aku tidak bisa menurutinya"
"Kenapa? Bukannya tadi lo bilang bakalan nurutin apapun kemauan gue kenapa sekarang malah nolak?"
"Kenapa harus itu yang harus kamu ajukan" tanya erlangga.
