13. Extinguishing the smoldering fire

76 49 47
                                    

HAPPY READING 💼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HAPPY READING 💼

.

.

.

.

.

Jakarta,indonesia

Cindy yang mendengar jika aurel jatuh sakit pun langsung segera menjenguknya,ia tau penyakit apa yang telah diderita aurel sejak lima tahun lalu. Ia takut kehilangan untuk kesekian kalinya,ia telah kehilangan kedua orang tuanya dan kakak kesayangannya. Ia tak ingin kehilangan aurel karena cindy sudah sangat dekat dengannya apalagi aurel tak memiliki keluarga yang menjaganya selama dirinya merawat anak-anaknya sendirian. Cindy memasuki kamar rawat inap aurel,akhirnya wanita itu mau di bujuk untuk dirawat lebih intensif di rumah sakit.

"Kakak belum tidur?" Tanya Cindy ketika melihat mata aurel kembali terbuka ketika semulanya tertutup ketika ia masuk.

"Belum" jawabnya lemah.

"Kakak udah makan belum?"

"Udah kok,kamu gak usah khawatir" ucapnya sambil tersenyum ke arahnya.

"Bukannya gitu kak,aku cuman gak mau kakak telat makan aja apalagi kakak lagi sakit gini" ujarnya memandangi aurel dengan tatapan kekhawatirannya.

Aurel kemudian hanya tersenyum pasip,kemudian mengambil sebuah buku catatannya dan menyerahkaannya kepada Cindy.

"Apa ini kak?" Tanyanya kebingungan.

"Ini buku catatan aku,tolong kamu jaga ya. Simpan baik-baik,cuman kamu yang kakak percaya. Ada beberapa rahasia yang kakak simpan didalam buku ini,kamu boleh baca nanti" jawabnya menjelaskan maksudnya memberikan buku catatannya kepada cindy agar dijaga olehnya.

"Iya kak,akan aku jaga" cindy tersenyum agar aurel senang,ia menyimpannya di dalam tasnya. Ketika melihat aurel terbaring saat ini cindy menjadi teringat waktu-waktu terakhirnya bersama rangga dahulu,ia tak ingin sedih lagi--namun beberapa kenangan selalu berputar kembali di otaknya.

"Terimakasih,cindy" tutur aurel,cindy hanya menganggukinya.

"Kak,kenapa sih kakak gak cerita aja ke evina sama leo kalo kakak sakit? Mereka berhak tau tentang kondisi kakak" tanya cindy.

"Aku gak mau bikin mereka khawatir,mereka harus tau mamanya selalu sehat. Aku cuman ingin mereka tau jika aku pergi karena memang sudah waktunya,bukan karena penyakit ini" jawaban yang tak pernah cindy duga akan menjadi jawaban aurel kala itu. Memang maksudnya baik agar kedua anaknya itu tidak mengkhawatirkan kesehatannya namun justru itu akan membuat keduanya dilanda penyesalan karena tidak memperhatikan kesehatan ibunya sendiri.

02| 12 PM✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang