HAPPY READING 💼
.
.
.
Seminggu berlalu setelah kematian aurel,evina mulai mengikhlaskan kepergiannya dan menjalani kehidupannya seperti semula. Masuk kuliah dan kini pertemanannya dengan brian mulai dekat,mereka sering mengerjakan skripsi bersama di cafe atau di perpustakaan kampus. Ngomong-ngomong evina belum memberikan jawaban untuk ajakan erlangga untuk menikah,ia masih membutuhkan waktu untuk memulai kehidupan baru bersama lelaki itu. Selagi memikirkan itu evina menyibukkan diri dengan mengerjakan skripsi nya yang menumpuk.
"Vieena kuliah di kampus mana?" Tanya ara kepada david yang sedang mengerjakan tugasnya dengan serius.
"Stanford university,ldr gue" jawab david.
"Yahh ldr,kasian banget sih lu" ucap ara dengan nada mengejek.
"Diem lo cicak,daripada lu jomblo gak laku-laku"
"Enak aja,gue laku di luaran sana"
"Mana? Buktinya lo masih sendirian tuh"
"Belum ketemu aja"
Evina hanya memandangi kedua sahabatnya itu yang tengah bertengkar,karena malas memperhatikan evina pun memasang earphone dan memutar lagu. Mengerjakan skipsinya dengan serius,ia harus mengejar waktu karena sempat tertinggal.
Brian pun sama halnya,ia fokus mengerjakan skripsi nya walaupun beberapa kali mengecek ponselnya. Selesainya,evina pun melepaskan earphone yang terpasang di telinganya.
"Brian,ke kantin yuk. Gue pengen ngemil" ajak evina kepada brian.
"Boleh,aku juga mau beli sesuatu" jawab brian,keduanya beranjak namun langkah keduanya terhenti ketika seseorang berada di hadapannya dengan tatapan tajamnya. Brian dan evina langsung memundurkan langkahnya beberapa.
"Duduk saja disini" tahannya.
"P-professor?" Ujar brian.
Keduanya terpaksa duduk kembali di tempatnya,di susul erlangga yang duduk di bangku tengah-tengah. Keduanya mengurungkan niat untuk pergi ke kantin.
"Kalian mau kemana? Kantin?" Tanya erlangga.
"Iya,prof. Kami mau kesana" jawab brian.
"Tidak perlu,biar saya pesankan untuk kalian. Sebutkan saya ingin apa?" Katanya,evina dan brian saling pandang. Mengapa erlangga malah membuat mereka canggung seperti ini.
"Aku pengen makan disana" ujar evina kesal.
"Memangnya disini tidak bisa? Teman-teman mu ada disini,tidak sopan meninggalkan mereka dan kalian pergi berdua kesana." Sahut erlangga yang membuat evina sedikit jengkel dibuatnya.
"Saya cola aja,prof" jawab brian.
"Kamu?"
"Gak usah!" Ketusnya.
"Kamu ngambek? Padahal saya sudah meringankan beban kamu untuk tidak berjalan kesana"
"Diem Lo" katanya ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
02| 12 PM✓
Fiksi Penggemar[ Bagian kedua dari surat dari rangga ] "Aku bukanlah reinkarnasi dari sosok yang kau sebutkan,berhenti mencintaiku hanya karena aku mirip sosok dimasa lalu" Reinkarnasi? Apakah kalian mempercayai nya,sebuah kepercayaan Yunani kuno bahwa seseorang...
