[5]

1.1K 172 13
                                    

BXB. MPREG. CRACKPAIR. MATURE. BAHASA BAKU.

Ayo vote sama komen, kalo nggak dilempar piso sama Renjun loh.

×××

Renjun datang membawa sebuah paperbag dan sebuah kantung plastik, dia membeli sebuah jaket dan obat p3k untuk Guanlin.

"Aku membeli ukuran yang paling besar, semoga pas untukmu" ucap Renjun dan Guanlin menerima paperbag tersebut.

Sebuah jaket hoodie polos berwarna hitam dan untungnya pas dengan tubuh Guanlin. Pemuda tinggi itu sudah mencuci wajahnya jadi kini Renjun tinggal mengobatinya saja.

Guanlin hanya mengijinkan Renjun mengobati luka didahi dan tangannya saja, luka pada tubuhnya tidak parah dan akan sembuh dengan sendirinya nanti.

Saat ini mereka ada disebuah taman yang sangat sepi, tentu saja karena sekarang sudah hampir jam satu pagi.

Renjun dengan telaten membersihkan luka-luka Guanlin, sementara pemuda itu menatap Renjun karena baru dia sadari bahwa pemuda dihadapannya sekarang ini adalah orang yang sama yang menolong Yana adiknya itu.

"Jhaaa sudah selesai" ucap Renjun yang selesai membalut luka ditelapak tangan kiri Guanlin.

Guanlin masih saja menatap Renjun, dan jarak keduanya pun semakin menipis.

"G-Guanlin-Ssi a-da apa?" tanya Renjun dengan gugup sebab Guanlin menatapnya dengan intens.

"Kenapa aromamu sangat manis? Aku yakin ini bukan parfum" balas Guanlin membuat Renjun terkejut.

"Sial, pasti aku lupa meminum ramuan itu!" jerit Renjun dalam hatinya.

Renjun sebagai keturunan dari Asmodeus memang memiliki aroma khusus yang membuat orang lain terpikat padanya. Apalagi seorang dominan, dia tidak akan bisa menolak aroma manis dari tubuh Renjun. Sekalipun dia manusia biasa.

Sama seperti seorang Werewolf yang mengalami masa Heat diwaktu tertentu, Renjun juga seperti itu. Selama bulan purnama dan bulan sabit setiap tanggal 13 Renjun akan mengalami masa tersebut.

Dan aroma manis dari tubuh Renjun akan semakin pekat, dan Renjun harus meminun ramuan buatan Baekhyun agar aroma itu tertutupi.

Dan Renjun lupa bahwa kemarin adalah tanggal 12 dan sekarang hari sudah berganti itu artinya sekarang sudah tanggal 13 dan bulan diatas sana adalah bulan purnama.

"A-aku pergi dulu, r-rumahku sudah dekat" ucap Renjun dengan panik.

Dia pun bangkit namun Guanlin jauh lebih cepat darinya sehingga kini Renjun kembali duduk ditempatnya dengan Guanlin yang mencium bibir mungilnya.

Mata Renjun terbelalak, terkejut akan apa yang baru saja dia alami. Otaknya masih memproses kejadian tersebut, namun lumatan lembut pada bibirnya itu membuatnya sadar.

Tangan mungilnya mencoba mendorong bahu Guanlin untuk melepaskannya namun sia-sia karena tenaga pemuda dihadapannya itu jauh lebih kuat daripada dirinya.

Ciuman lembut itu perlahan berubah menjadi ciuman penuh nafsu. Renjun tanpa sadar malah mengalungkan tangannya ke bahu kokoh Guanlin sementara Guanlin menarik pinggang ramping Renjun membuat tubuh mereka kini semakin menempel.

Tiba-tiba ciuman itu terputus karena sebuah sesuatu yang jatuh dan melukai pipi Guanlin. Renjun yang sadar ini kesempatannya untuk kabur pun tak menyia-nyiakan hal itu.

"Selamat tinggal" ucap Renjun yang kemudian berlari pergi.

"Daddy gomawo!" jerit hati Renjun kala melihat sosok bayangan dengan sayap yang terbang menjauh. Dia yakin itu ayahnya yang seumur hidupnya baru dia temui tiga kali.

Sementara itu Guanlin baru menyadari apa yang dia lakukan pada pemuda yang bahkan baru saja dia temui.

"Otak ku mungkin tergeser karena terbentur tembok tadi" gumannya yang kemudian berjalan menuju sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari sana.

Itu mobilnya sendiri, oleh karena itu dia mengajak Renjun untuk ketempat tersebut karena dekat dengan mobilnya.

Guanlin pun memutuskan untuk pulang.

×××

Renjun sudah sampai diapartemennya dan dia dengan tergesa segera meminum ramuan dari Baekhyun.

Tok tok...

Saat tengah meminum ramuan itu, terdengar ketukan dari jendela balkon yang saat Renjun lihat raut wajahnya seketika menjadi ceria.

"Dad!" ucap Renjun sembari membuka pintu.

"Halo Injun-ah, bagaimana kabarmu?" tanya Chanyeol yang kini sedang dalam wujud manusianya, tanpa sayap dan segala macam atribut iblis lainnya.

"Baik sekali, kau sendiri bagaimana?" tanya Renjun sembari mempersilahkan sang ayah masuk.

"Sangat baik walau aku kesal melihat putraku dicium orang tadi" balas Chanyeol membuat Renjun tertawa, manis sekali seperti Baekhyun.

"Itu sebenarnya salahku sendiri Dad, aku lupa meminum ramuan dari Mommy" balas Renjun sembari mengerucutkan bibirnya.

"Sudah kuduga sih" balas Chanyeol yang duduk disofa ruang tengah.

"Lupakan hal tadi, sekarang aku senang karena bisa menemuimu lebih sering" sambung Chanyeol membuat Renjun tersenyum.

"Eunggg aku sangat merindukanmu Dad, Mommy juga pasti sangat merindukanmu" balas Renjun sembari memeluk sang ayah.

"Maaf karena perbedaan kami membuatmu tidak memiliki keluarga yang seharusnya" ucap Chanyeol.

"Tak apa, setidaknya aku tau bahwa Daddy menyayangiku" balas Renjun membuat Chanyeol memeluk sang putra semakin erat, menyalurkan kerinduan setelah bertahun-tahun tidak bertemu.

×××

"Astaga! Oppa, darimana kau? Tumben sekali pulang luka-lukamu sudah diobati, biasanya kau akan pulang dengan luka masih ba-"

"Diamlah, kau sendiri kenapa belum tidur hah? Ini sudah jam dua pagi" balas Guanlin memotong ucapan panjang Yana dengan memasukan cookies ke mulut Yana agar gadis itu diam.

"Habis marathon drama, ahhh aku tidak rela dramanya berakhir apalagi hanya dengan delapan episode yang bahkan durasinya hanya paling lama tiga puluh menit..."

"Aku ingin melihat Haebom dan Taesung menikah, kan di webtoonnya mereka menikah akhhh aku ingin ada season kedua. Kau tau Oppa, mereka sangat menggemaskan apalagi dengan perbedaan tinggi mereka..."

Guanlin sudah sangat terbiasa dengan Yana dan mulut berisiknya itu.

"Aku harap aku memiliki kakak ipar yang seperti Haebom, manis, menggemaskan dan mungil saat berada disampingmu Guan Oppa" ucap Yana membuat Guanlin menatap sang adik.

"Mana ada gadis yang seperti itu"

"Haebom bukanlah seorang gadis dia pria, dan drama yang aku tonton adalah drama Boys Love" ucap Yana kesal karena sang kakak mengacaukan khayalannya.

"Lagi pula si centil itu akan segera aku singkirkan, lihat saja nanti..." ucap Yana yang kemudian meninggalkan sang kakak duduk sendirian disofa ruang tamu.

"Putri mafia tetaplah putri seorang mafia" ucap Guanlin yang kemudian memilih untuk kembali ke kamarnya.

Tbc

[A/N] Dialog Yana adalah curhatan isi hatiku saat menonton K-bl berjudul Cherry Blossom after Winter.

Dan, see you next part.

Paipai

-nysi

18/04/22|12.19 wib

[Guanren] My Pretty Devil✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang