Jangan lupa tinggalkan bintang ⭐⭐
*_ JANGAN PERNAH PERCAYA KEPADA SIAPAPUN ORANG DI DUNIA INI, JIKA KAMU TIDAK INGIN KECEWA _*
🍒🍒
ista💞
Ista menghela nafasnya perlahan sambil menatap pintu rumahnya sebelum akhirnya ia memilih masuk tanpa mengucapkan salam, bukannya tidak tau sopan santun hanya saja dia tau saat ini rumah masih kosong tanpa penghuni, jadinya dia langsung naik ke atas menuju kamarnya.
Dia melewati beberapa kamar yang tak lain adalah kamar saudara-saudaranya, hmmm ya dia bukanlah seorang anak tunggal yang kaya raya, dia punya dua saudara perempuan dan tiga saudara laki-laki.
Mereka memang banyak bersaudara tapi rumah selalu saja seperti ini sepi dan mungkin sedikit hampa. Padahal sekarang sudah hampir pukul tujuh malam tapi dia tidak melihat kehadiran yang lain, mungkin mereka memang sibuk atau mungkin ada acara lainnya.
"Owhh shit ini malam Minggu ya, pantas sepi. Tapi memang selalu seperti ini sih" Ista bermonolog lalu membuang nafas secara kasar.
Ya ini malam minggu dan biasanya tidak akan ada orang di rumah di jam-jam seperti ini, mereka yang lain sedang sibuk di luar sana tanpa harus mengajaknya. Tidak apa itu bukanlah hal yang penting untuknya karena dia bisa makan malam di mana pun dia mau, yang penting sekarang dia harus berbenah diri dan kembali ke rumah sakit.
Sedikit aneh memang disaat keluarganya yang lain sedang menikmati suasana kekeluargaan dan makan malam bersama setiap harinya dan akan keluar pada malam Minggu, dia sendiri harus tetap berjaga di rumah sakit setidaknya sampai jam sembilan malam sambil harus tetap belajar, belum lagi setelah pulang sekolah dia harus tetap bekerja, entah dia sedang di rumah sakit, di rumah, atau langsung meninjau ke restoran yang telah di percayakan kakeknya untuk dia kelola sejak dua tahun lalu. Bahkan kesibukannya mengalahkan kesibukan orang satu rumahnya, tidak jarang juga dia harus menginap di rumah sakit karena terlalu letih untuk pulang ke rumah, atau mungkin dia sengaja jika besoknya adalah hari libur.
Tapi itu tidak apa-apa, bukan masalah yang besar baginya, itu hal yang biasa dan dia baik-baik saja dengan keadaan seperti itu meskipun dia harus "sendiri".
🍒🍒Ista terjaga dari tidurnya, dia melirik jam tangannya ternyata sudah menunjukkan jam sepuluh malam. Perutnya sedikit perih, kemudian dia melirik bed dimana penghuninya sedang tertidur pulas dengan wajah yang sangat damai, kadang dia tidak tega untuk membangunkan orang itu hanya untuk sekedar menyuruh makan karena hanya waktu tidur seperti inilah dia menemukan "kedamaian".
Dia kemudian berdiri hendak keluar mencari makanan ringan untuk mengganjal perutnya yang kelaparan.
"Kamu mau kemana?" Suara dari bed menghentikan langkahnya yang sudah sampai pintu, kemudian dia berbalik dan menatap orang tersebut yang sudah terduduk
"Aku mau cari snacks dulu, cacing ku sepertinya sedang kelaparan" ista nyengir kuda sambil mengelus perutnya. Orang tersebut hanya mendengus lalu tersenyum.
"Abang mau pesan sesuatu?" Tanya ista kemudian
" Kayaknya gak ada deh, kamu pergi saja. Hati-hati ya" pesannya kemudian ista mengangguk dan berlalu meninggalkan orang tersebut yang kemudian kembali berbaring.
Dia membuang nafasnya perlahan kemudian bergumam sendiri "harus banget ya kakak sesayang itu ke aku?". Entahlah dia tidak tau harus menanyakan hal ini kepada siapa, hanya saja dia tidak tega harus melihat kakaknya itu harus berjuang sejauh ini bersamanya.
Ya kakaknya Ista lebih tepatnya KHANDRA ADHISTIL ADRIANI ABHISTA. Dan dia hanya memiliki seseorang itu saat ini sebagai kakak dan adik, sebagai orangtuanya, sahabatnya hanya dia tempatnya berbagi sama halnya Ista yang hanya memiliki
KHANDRA AURIGA ARSA ATHARYA, atau yang kerap disapa Arsa. Ya Ista itu milik Arsa dan begitu juga sebaliknya Arsa itu milik Ista yang kerap memanggilnya abang meskipun sebenarnya Ista lebih tua darinya, ya tua lima detik mungkin atau sepuluh detik.Triple A atau KA, julukan untuk mereka berdua karena namanya. Dan memang benar adanya bukan? tapi nama mereka memiliki arti yang sangat indah yang berkaitan.
🍒🍒Minggu telah berlalu dan sekarang Ista kembali pada rutinitas nya untuk kembali bersekolah, dia berjalan di koridor sekolah dengan santai sambil bersenandung kecil
"Pagi Ista" sapa seseorang, yang dibalasnya dengan senyuman manis " pagi juga" sahutnya
Dia bukanlah siswi populer, hanya saja dia sangat ramah kepada siapapun, tapi anehnya dia tidak pernah terlihat memiliki teman. Bukan berarti dia introvet atau mungkin apapun itu bahkan sebaliknya dia sangat ramah hingga hampir satu sekolah mengenalnya.
Hanya saja dia memang lebih sering terlihat sendiri dimana pun dan kapanpun. Dia tidak memilih teman hanya saja dia tidak ingin berteman dengan siapapun disini, bukannya sombong atau yang lain hanya saja dia berprinsip untuk tidak terlalu percaya pada siapapun karena itu akan memicu sakit hati dan kecewa.
Jadi dia mau menyapa, menolong siapapun tanpa memilih, tapi dia sedikit menjaga jarak. Apakah dia benar-benar sendirian? mungkin tidak karena dia masih punya Arsa. Satu harapannya adalah agar dia dan Arsa tetap bersama hingga kebahagiaan mereka masing-masing datang di waktu yang akan datang di masa depan. Sangat mustahil memang tapi tidak ada yang salah dalam berharap bukan? Tapi jangan berlebihan agar tidak kecewa, sama halnya dalam kepercayaan tadi, bisa percaya tapi jangan terlalu jika kamu tidak ingin kecewa
"Good pagi selamat morning" Ista berteriak menyapa semua penghuni kelas"Morning Ista" semua orang menyahut.
"Morning Yan" dia menyapa pak ketu teman semejanya menjabat sepupunya satu-satunya orang yang dia percaya setelah Arsa, Rian hanya membalas dengan menye-menye membuat Ista tersenyum.
....
24 Juli 2022.
Cerita tanpa kertas buram, jadi kalo kurang seru gapapa ditinggal because ini hanya imajinasi sesaat saya.
Terimakasih untuk yang telah membaca, jika tetap ingin lanjut juga terimakasih.
TE AMO💞💞
Papayyyyy
ADIOS 🥰🥰🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT (END)
Teen FictionIni bukan kisah ketua OSIS dingin yang teladan dengan cewek barbar, ini bukan kisah murid emas dengan murid berandalan sekolah, ini juga bukan kisah ketua mafia yang bucin ke korbannya sendiri, ini juga bukan tentang kesalahpahaman di masa lalu yang...