EVANESCENT (END)

ARTI NAMA

Jangan lupa tinggalkan bintang ⭐⭐

*_ SETIAP NAMA MEMILIKI ARTI MASING-MASING DAN MEMBAWA DOA JUGA HARAPAN BESAR DI DALAMNYA, MAKA JADIKANLAH NAMAMU MENJADI ALIRAN BERKAT_*

🍒🍒

ista💞

Ista berdecak kesal karena ketukan di pintu kamarnya, baru saja dia berbaring tapi orang kurang akal yang satu itu telah mengganggunya

"Sabar woiiii" makinya karena gedoran di sana semakin menjadi.

"Hehe maap keun atuu" orang tersebut masuk sambil nyengir tanpa dosa.

Dia berbaring di ranjang Ista tanpa mempedulikan si empunya kamar mendelik tajam.

"ngapain sih disini bang, ganggu orang aja deh" dia mendaratkan bokongnya di ranjang juga. Dia melirik orang tersebut yang tak lain adalah abangnya KENANDITYA RAFANDRA yang kerap di panggil Raf.

"Gue mau tidur siang" sahutnya dengan tetap memejamkan matanya.

"Ya kalo mau tidur mah sono di kamar sendiri" dengan sopan santun di atas rata-rata Ista mendorong laki-laki tersebut hingga terjungkal.

"Wah wah lu berdua gelud? Gue dukung yang menang yaa" dan satu lagi manusia setan versi Ista muncul dari pintu.

"Ini lagi satu, jauh-jauh sana" Ista melemparkan bantal pada orang tersebut KELANDRATYA RANENDRA saudara kembar Raf yang dipanggil Ran.

Ran menangkap bantal tersebut lalu berjalan menghampiri mereka berdua. Dia duduk di samping Ista sambil menelisik Ista dari atas hingga bawah.

"Ngapain liatin Ista gitu?" Ista bertanya tak santai.

"Hmmm gapapa kok" sahut Ran lalu mengacak rambut Ista.

Sudah dikatakan tadi kan dia memiliki 3 saudara laki-laki, dua diantaranya katanya abangnya dan satu lagi yang sedang di rumah sakit yang setiap harinya di jaga Ista yaitu Arsa adik kembarnya namun kerap di panggil dengan embel-embel Abang oleh Ista.

Lalu kenapa dengan si kembar ini dia pakai agak ngegas sedangkan untuk Arsa dia sangat manis? Alasannya hanya sederhana yaitu mereka tidak seperti Arsa, bukan Arsa yang sakit tapi Arsa yang baik hati.

Ista juga tidak tau apakah benar si kembar ini sayang padanya karena faktanya mereka hanya saling kenal di rumah jika tidak ada papanya beda cerita dengan di luar, bukannya Ista tidak ingin memberitahu orang-orang hanya saja dia memang merasa itu tidak penting toh dia jarang di dunia luar.

"Ehh Raf ke rumah Ray yuk" Ran membuka suara setelah mereka bungkam cukup lama.

"Yok lah gass" kemudian mereka beranjak dari tempat tidur Ista yang wajahnya di tekuk sejak Ran mengajak Raf pergi.

" Kita keluar dulu ya dek, atau kamu juga mau keluar? Bareng yukk" ajak Raf pada Ista yang kemudian mengacak rambutnya yang disusul Ran mencubit pipinya.

"Ya duluan aja bang, ntar ista juga mau ke rumah sakit bentar lagi" sahutnya tanpa melihat mereka berdua.

Mereka sadar akan perubahan ekspresi Ista dan juga caranya berbicara, mereka juga tau penyebabnya hanya saja mereka terlalu gengsi untuk sekedar menanyakan kabar adik mereka itu.