Jangan lupa tinggalkan jejak bintang ⭐⭐⭐⭐
Typo dimana-mana*_Tak apa jika hari ini harus berjuang keras, di masa depan nanti kamu akan bahagia, bahkan jika hingga akhir hidupmu pun kamu harus berjuang dan belum bisa bahagia seperti yang kamu perjuangkan percayalah dunia punya utang padamu dan harus dibayar di kehidupan selanjutnya_*
IstArsa💞💞
Kadang kala tanpa sadar, kita sudah melewati banyak hal dalam hidup kita, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun semua terasa begitu cepat.
Rasanya baru kemarin Ista dan Arsa baru memasuki kelas TK tapi ternyata dia sudah kelas dua SMA sekarang.
Rasanya baru kemarin mereka piknik bersama, tapi sekarang keluarganya sudah terbiasa tanpa mereka.
Rasanya baru kemarin Ista memperbaiki nilainya dengan mengoreksi dari jawaban Arsa , tapi sekarang dia lebih sering memeriksa data kesehatan Arsa.
Rasanya baru kemarin Ista mengantarkan Arsa check up kesehatan, tapi sekarang ini Arsa sudah menjadikan rumah sakit sebagai rumah.
Rasanya baru kemarin hari pertama Arsa masuk rumah sakit, tapi bahkan ini hampir tahun ketiga.
Tidak tau apa yang harus Ista lakukan untuk saat ini.
Kondisi kesehatan Arsa sedikit demi sedikit mulai menurun, bukan membaik.
Apa Ista menangis, tentu tidak. Sudah dikatakan bukan bahwa semenyedihkan apapun keadaan Arsa, dia tidak pernah lagi menangis. Bukan karena dia tidak peduli, hanya saja dia lupa cara menangis. Dia sudah tiba di titik yang namanya mati rasa.
Kemarin siang dia mendengar sekilas perbincangan Arsa dan Cicha, dimana Arsa berharap keluarganya yang lain juga ada untuknya, jika tidak bisa seperti Ista setidaknya bisa memberi dia sedikit support.
Dan dengan bodohnya tadi malam, saat di meja makan Ista meminta hal itu kepada orangtuanya, yang jelas-jelas di tolak mereka.
Pikirannya kembali pada momen kemarin malam
# FLASHBACK #
Ista menuruni tangga rumahnya dengan tergesa-gesa, ini sudah hampir jam tujuh dan dia harus segera tiba di rumah sakit
Di ruang keluarga orangtuanya kedatangan tamu,
"Ma, pa Ista ke rumah sakit" pamit Ista
"Kita makan malam dulu" sahut mama
"Ista makan di rumah sakit aja ma" sahutnya melirik tamu orangtuanya, di situ juga ada Lena dan Adel
"Ista bawain masakan mama buat Arsa, udah lama dia gak makan masakan mama" lanjut Ista.Dia berlalu ke dapur, kemudian kembali dengan rantang di tangannya, dan pamit pada semua orang di ruangan itu.
"Sampe kapan kamu harus gini" suara berat papa menghentikan langkahnya
"Sampai kalian punya waktu buat Arsa"
Atmosfernya jadi tegang padahal orangtuanya kedatangan tamu
"Kamu tidak bisa seperti kakak dan adikmu ini" tanya sang papa
Ista menaikkan alisnya bertanya
"Apa kamu tidak bisa duduk tenang seperti mereka, mendengarkan pembahasan ini"
Ista hanya tersenyum ramah
''ya ellah pa pa, mana bisa Ista kayak mereka, Ista spek bidadari tangguh, lahh mereka lebih ke mode manja. Lagian ini pasti tentang perjodohan kan. Dihhh apaan banget deh udah tahun segini masih ada perjodohan" Ista menggeleng heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT (END)
Teen FictionIni bukan kisah ketua OSIS dingin yang teladan dengan cewek barbar, ini bukan kisah murid emas dengan murid berandalan sekolah, ini juga bukan kisah ketua mafia yang bucin ke korbannya sendiri, ini juga bukan tentang kesalahpahaman di masa lalu yang...