*_ TIDAK SEMUA CERITA HARUS BERAKHIR BAHAGIA, BAHKAN DONGENG SEKALIPUN TIDAK SEMUA YANG BERAKHIR BAHAGIA_*
Dari : author
Untuk: cerita EvanecentIsta mengikuti langkah dokter yang barusan memanggilnya, sebelumnya dia mengirim pesan kepada Rian dan Danya agar pulang saja setelah sholat karena dia ada urusan mendadak.
Itu dokter Nando, salah satu dokter yang menangani Arsa di bidang ginjal, dan dokter Nando juga yang akan menangani operasi transplantasi ginjal Arsa besok.
"Ada apa Ter" tanya Ista begitu tiba di ruangan dokter tersebut dan di persilahkan duduk.
Dokter itu tersenyum, memang dari ribuan manusia yang pernah di temuinya hanya Ista lah yang memanggil dokter dengan embel-embel "Ter" bukan "dok". Itu karena ajaran unfaedah Rian, katanya tidak sopan seperti sedang memanggil anjing saja dalam bahasa Inggris, ada-ada saja memang ke goblokan sepupunya itu. Dan entah polos atau bagaimana Ista mau-mau saja mengikuti ajaran sesat itu, dimana pelopornya tidak melakukan hal itu.
"Arsa sudah sadar dari komanya" dan satu kalimat itu mampu membuat Ista tersenyum lebar.
"Artinya besok Arsa jadi transplantasi ginjal kan Ter"
"Ya benar, dan saya hanya ingin menyarankan satu hal kepada kamu"
Ista mengerutkan keningnya bingung
"Saran saya, lebih baik kamu mempercepat proses perpindahan pengobatan Arsa"
Ista semakin mengerutkan keningnya tak mengerti "maksud dokter bagaimana"
"Begini nak, bagaimana jika kamu membawa Arsa pindah setelah operasinya selesai saja. Transplantasi nya akan kita lakukan besok, jadi ada baiknya hari Selasa atau Rabu Arsa sudah di rujuk ke RS pilihan kalian yaitu di Mayo Clinic. Itu saran dari kami dokter yang menangani Arsa, karena seperti yang kita lihat semakin hari kondisi kesehatan Arsa semakin menurun, ada baiknya dia segera rujuk ke Amerika siapa tau mukjizat Tuhan untuk Arsa bekerja melalui tenaga dan perawatan medis di sana"
Menurut Ista, jika kalimat dokter tersebut si perjelas dengan kalimat yang seharusnya mungkin kurang lebih bunyinya begini "semakin hari penyakit Arsa semakin parah, dan kami hampir kalah melawannya. Ada baiknya kamu membawa dia saja ke Amerika secepatnya, siapa tau dia mendapatkan kesempatan hidup lebih lama daripada di sini"
Dan Ista tau, dokter tersebut tidak setega itu untuk mengatakan kalimat menyakitkan itu secara langsung.
"Baik dokter terimakasih untuk sarannya, Ista permisi dulu ya" Ista tersenyum kemudian bangkit berdiri
"Iya Ista, maaf kami hanya bisa membantu sampai di sini saja"
Ista kembali tersenyum, namun senyumannya agak pedih "gakpapa kok, kalian juga hebat bisa menahan Arsa selama ini. Terimakasih untuk perjuangan kalian"
Sang dokter pun turut tersenyum "Arsa sudah kembali ke ruangannya, silahkan kamu peluk dia, kamu pasti sangat merindukan adikmu itu"
Ista mengangguk "sekali lagi makasih untuk kalian, Ista permisi" kemudian dia keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju ruangan Arsa.
Ista menghentikan langkahnya dan membuka ponselnya karena ada notifikasi masuk
Yayan🍉
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT (END)
Teen FictionIni bukan kisah ketua OSIS dingin yang teladan dengan cewek barbar, ini bukan kisah murid emas dengan murid berandalan sekolah, ini juga bukan kisah ketua mafia yang bucin ke korbannya sendiri, ini juga bukan tentang kesalahpahaman di masa lalu yang...