Jangan lupa tinggalkan jejak bintang ⭐⭐
Comentnya juga
Typo nya dikoreksi yaaaa soalnya mataku kalo udah ngantuk suka kepengen tidur.
🥰🥰💞💞*_ TUHAN TAU APA YANG KAMU MINTA, DIA MENDENGAR SESAK DALAM HATIMU DAN TANGIS MU DALAM DIAM, DIA JUGA LIHAT PERJUANGAN MU. PERCAYALAH SUATU HARI NANTI SEMUANYA AKAN DIJAWAB SATU PERSATU _*
🍒🍒Arsa💞💞
Ista masuk ke kamar Arsa dengan buru-buru
"Selamat sore ganteng, bagaimana hari ini?" Dia melihat Arsa sedang duduk di atas bed, yang asik menonton televisi yang menayangkan Masha and the bear.
"Sore menjelang malam cantik" Arsa beralih menatapnya dan tersenyum.
"Maaf ya mulai pagi gak ngabarin" Ista duduk di sofa dan menyandarkan tubuhnya di sana.
"Gakpapa kok, kamu pasti capek banget ya" Arsa merasa kasihan melihat kembarannya itu.
"Gak kok, aku gak capek tapi lagi kesal aja" Ista mengingat kejadian di lift tadi.
"Kenapa emang?"Arsa bertanya dengan kepo, tidak biasanya kakaknya itu kesal.
"Ntar aja ya ceritanya,mau mandi dulu" Ista nyengir kuda yang di beri anggukan oleh Arsa sebagai jawaban.
"Iya mandi dulu gih, bau banget tau gak" Arsa pura-pura menutup matanya, membuat Ista melotot. Bisa-bisanya adiknya ini, orang dimana-mana kalo bau mah nutup hidung lah ini apaan nutup mata segala.
"Arsayanggg kalo minta di cium ngomong aja, gak usah ngode" Ista bangkit dari duduknya menghampiri Arsa yang siaga satu. Kemudian dia mencium kening Arsa kemudian kedua pipinya lalu memeluk adiknya itu erat membuat Arsa susah bernafas, Ista yang kasihan kemudian melepaskan pelukannya.
"Kakakkk, kakak itu bau tauuu" Arsa memanyunkan bibirnya.
"Aaaaaaaaa Arsa jangan gemoy-gemoy, pengen gigit deh" Ista bersiap memeluk lagi.
"Jauh-jauh gak" Arsa siaga dua mengangkat bantal di tangan kanannya hendak melempar Ista. "Hehe ampun tuan" Ista mengangkat tangan, salam perdamaian.
"Ya udah deh Ista mandi dulu" dia kemudian mengambil baju gantinya dari tasnya, kemudian masuk ke kamar mandi.
Sekitar 20 menit Ista keluar dari kamar mandi
" Wowwww Istayang cantik banget" Arsa memperhatikan kakaknya itu."Helleh, basi banget bang" Ista berjalan menghampiri Arsa dan duduk di sisi kanan bed.
"Kamu udah makan?" Tanya Arsa padanya yang di beri gelengan oleh Ista.
"Ini mau beli makan dulu, tapi nanti aja deh bentar lagi" Ista menyandarkan kepalanya di dada Arsa, sedangkan Arsa menyandarkan tubuhnya pada bed, tangannya mengelus rambut Ista.
Andai mereka bukan saudara mungkin posisi mereka bisa dikatakan romantis, tapi itu sudah hal biasa bagi mereka. Bukannya tidak tau rasa segan, atau tidak sopan, hanya saja mereka hanya memiliki satu sama lain untuk tempat bersandar.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT (END)
Teen FictionIni bukan kisah ketua OSIS dingin yang teladan dengan cewek barbar, ini bukan kisah murid emas dengan murid berandalan sekolah, ini juga bukan kisah ketua mafia yang bucin ke korbannya sendiri, ini juga bukan tentang kesalahpahaman di masa lalu yang...