⭐⭐ Jangan lupa
*_ KATA ORANG TEMPAT TERNYAMAN UNTUK PULANG ADALAH RUMAH, TAPI MUNGKINKAH RUMAH MASIH MAU MENERIMA AKU PULANG? _*
🍒🍒
Arsa
Jam enam sore Ista sudah siap-siap untuk pulang dari rumah sakit, tadi memang Arsa menyuruhnya untuk istirahat di rumah saja, kadang bahkan mungkin setiap harinya Arsa merasa bersalah dan kasihan pada kakaknya itu harus berjuang sekeras ini hanya demi dirinya yang belum bisa di jamin kesembuhannya.
"Pokoknya satu minggu ini kamu istirahat di rumah aja ya, gak kasihan apa sama badan kamu yang harus tidur di sofa" Arsa menatap Ista yang sedang memasukkan bukunya ke dalam tas.
"Iya lhoo bang iyaaaaa" Ista tetap melanjutkan aktivitasnya tadi.
"Kak.." panggil Arsa yang hendak mengatakan sesuatu tapi terhenti.
"Kenapa hmm?" Ista melangkah ke arahnya yang membuat Arsa menggeleng
"Gapapa kok, cuman mau bilang makasih aja" ucap Arsa seraya tersenyum
"Untuk apa" tanya ista penasaran
"Makasih udah mau berjuang sekeras ini untuk aku, makasih udah mau tetap ada untuk aku, makasih udah nyediain bahu kakak buat aku, makasih dehh buat segalanya" ada rasa sesak di sana hanya saja Arsa tetap tersenyum.
Ista memeluk Arsa, menenggelamkan kepala adiknya itu di lehernya.
"Apapun untuk kesayangan kakak" dia menangkup wajah Arsa dan mencium keningnya."Kakak pamit ya" serunya hendak berbalik namun di tahan Arsa, yang dibalas dengan tatapan heran darinya.
"Tadi adek kamu ngasih sesuatu, cuman aku lupa ngasihnya" Ista semakin mengerutkan keningnya mendengar ucapan Arsa barusan.
"Nihh" Arsa menyodorkan kertas yang di gulung, Ista menerimanya lalu membukanya. Dilihatnya ada sebuah gelang bandul matahari
"Dari Cicha untuk kakak cantik" Ista membaca isi suratnya sambil tersenyum.
"Kenapa gak dari tadi ngasihnya?"tanyanya seraya memakai gelang tersebut
"Kan udah dibilang lupa lhoo" Arsa membantunya memakai gelangnya "aku juga baru ingat karna ngeliat gelang aku" dia menunjukkan gelangnya yang berbentuk bintang "dia tadi make yang bandul bulan" lanjutnya bersamaan selesai memakaikan gelang Ista.
"Ohhh ya?? Kita triple dong ya?"Arsa hanya mengangguk "oke deh bilangin makasih buat dia, aku pamit byee" kemudian dia beranjak menyambar tasnya dan pergi
"Hati-hati ya" pesan Arsa yang di angguki Ista.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT (END)
Teen FictionIni bukan kisah ketua OSIS dingin yang teladan dengan cewek barbar, ini bukan kisah murid emas dengan murid berandalan sekolah, ini juga bukan kisah ketua mafia yang bucin ke korbannya sendiri, ini juga bukan tentang kesalahpahaman di masa lalu yang...