EPHEMERAL

23 4 0
                                    

*_ DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG ABADI, UNTUK APAPUN ITU TERMASUK KEHIDUPAN. SEMUA AKAN PULANG PADA WAKTUNYA, HANYA SAJA SALING MENDAHULUI.

SELAMAT TINGGAL UNTUKMU AKU PULANG LEBIH DULU _*

Auriga Arsa 💞💞

🍒🍒

Suatu hari aku mengalami malam yang sangat gelap dan panjang. Aku tidak bisa menahan air mataku, aku mengangkat kepalaku, mengikuti bintang yang berkelap-kelip dan aku menemukan jalan kembali.

Jika kamu tidak bisa menemukan cara untuk pergi bersama, aku akan selalu menyinari dirimu dari jauh.

Lee Haechan (never goodbye: NCT dream)

🍒🍒

Senin pagi, tepatnya pukul delapan lewat dua puluh lima menit sekolah Ista sangat ramai. Hari ini akan diadakan acara pertandingan basket antar sekolah dan sekolah Istalah yang menjadi tuan rumah.

"Sorry ya Yan, Ista gak bisa liat kamu tanding. Ista bantu doa dari jauh aja ya, semangat" Ista tersenyum menyemangati abang sepupunya itu.

Riando Atharya, memiliki nama akhir yang sama seperti Arsa. Berusia satu tahun lebih tua daripada si kembar. Jika Arsa dan Ista lahir 2006 maka dia lahir 2005 pada tanggal dan bulan yang sama, namun masih duduk di kelas yang sama seperti Ista.

Bukan karena Rian bodoh dan pernah tinggal kelas, namun karena kesetiaannya pada sepupu nya itu. Dulu Rian tidak mau sekolah jika tidak bersama Arsa dan Ista jadi dia rela menunggu satu tahun sepupunya itu.

Dan selama sekolah selalu duduk di kelas yang sama dengan si kembar, kecuali saat memasuki SMA, itupun hanya semester satu di kelas sepuluh dan dia kembali di pertemukan satu kelas dengan Ista saat semester dua.

"Iyaa lhoo Istayang" orang kedua yang memanggil Ista dengan sebutan Istayang setelah Arsa. "Aturannya gue yang minta maaf gak bisa nemanin Istayang hari ini"

"Kakak juga minta maaf ya dek. Cuman bisa bantu doa dari sini" Danya ikut nimbrung.

Mereka sedang berjalan beriringan menuju lapangan. Ista,Rian,Danya, Ray, Rendy,Davi dan Arga.

"Arsa jadi hari ini operasi ya Ta?" Ista menoleh ke arah Ray yang barusan bertanya, memang hanya Ray saja yang memanggilnya dengan sebutan "Ta".

Kalo Arsa mah terlalu banyak sebutan yang dia ucapkan untuk Ista.

"Iya Rayy. Nanti jam sepuluh transplantasi ginjalnya dimulai"

"Saudara kembar kamu yang hari itu ya Is?"

Ista mengangguki pertanyaan Rendy barusan.

"Ista minta doa kalian yaa, moga operasinya lancar"

"Yukk kita doa sama-sama" Rian menginterupsi. Lalu mereka membentuk lingkaran, berdoa sesuai kepercayaan mereka masing-masing, namun dengan isi doa yang sama.

"Aaminn. Berdoa selesai" setelahnya mereka lanjut berjalan.

Tiba di lapangan Ray dan timnya, kecuali Rian segera menghampiri coach mereka dan para pemain cadangan, Danya sendiri berjalan menuju tribun. Sedangkan Ista berjalan menuju tengah lapangan yang di ikuti Rian dari belakangnya.

Di tengah lapangan Ista memegang sebuah mikrofon, sedangkan Rian yang duduk di sebuah kursi di belakang Ista, siap memainkan piano minimalis di depannya.

EVANESCENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang