Mina berjalan pelan dengan menggeret koper ditangan kirinya. Air matanya tak berhenti keluar mengingat kejadian yang menimpanya. Mengelus perutnya yang masih rata. Dia bahkan belum memberitahu Chaeyoung jika dia hamil, berniat mengejutkan pria itu tapi justru dirinya yang dikejutkan. Dia difitnah. dia tidak berselingkuh dengan siapapun. Dia tidak kenal dengan pria di foto itu. Setiap kali ia akan berbicara, ia selalu disela dan tak punya kesempatan untuk menjelaskan dan akhirnya berakhir seperti ini. Ia harus kemana lagi sekarang? Dia tidak punya siapa-siapa disini, hanya Chaeyoung lah sandarannya. Hanya Chaeyoung lah rumahnya. Chaeyounglah yang membawanya dan dia pula yang membuangnya. Ia juga harus menghidupi anaknya kelak, biaya persalinan dan lainnya. Tidak akan sama dengan sebelum dia menikah dengan Chaeyoung. Dimana pria itu selau menghidupinya.
Ditengah lamunannya, sebuah mobil hitam mewah berhenti di sampingnnya dan keluar seorang pria dan wanita yang menggendong bayi dari dalam mobil dan menghampiri Mina.
"Mina? Sedang apa kamu disini dengan koper itu?" Itu adalah Tzuyu dan Jihyo serta putra mereka yang tidak sengaja melihat seseorang yang mereka kenal berjalan di trotoar dengan koper besar.
"Kenapa kamu bawa koper? Dimana Chaeyoung? Kenapa kamu bisa disini?" tanya Jihyo sambil menyerahkan Han pada Tzuyu.
Mina memeluk Jihyo dan tangisan langsung keluar darinya membuat kedua orang itu terkejut. Mina menangis dengan tersedu dipelukan Jihyo.
"Mina, kamu kenapa? Apa yang terjadi?" Jihyo mengelus punggung rapuh itu yang nampak bergemetar.
Dia tidak tahu apa yang terjadi hingga membuat Mina menangis seperti ini. Ini pertama kalinya ia melihat Mina menangis karena ia selalu melihat kebahagiaan dan senyuman lembut di wajah wanita yang ada di pelukannya ini.
"Lebih baik kita antar Mina ke rumah Chaeyoung, Sayang." Usul Tzuyu yang segera disergah oleh Mina.
"Tidak!"
Tidak mungkin dia kembali ke rumah itu. Dia sudah diusir secara tidak hormat. Dia tidak akan pernah diterima lagi di rumah yang dulu memberikannya kenangan indah yang beberapa waktu lalu memberikan dia rasa sakit.
Sepasang suami istri itu sontak mengerut kening mereka, menatap Mina bingung.
"Lalu harus kemana?" tanya Jihyo.
Mina menatap kedua pasangan itu bergantian.
"Kemana saja asal jangan ke rumah Chaeyoung."
Jihyo menatap Tzuyu yang juga menatapnya, Tzuyu menghela napas pelan. Sepertinya ada sesuatu yang telah terjadi sampai Mina seperti ini terlebih dengan koper yang dibawa oleh adik sepupu iparnya ini. Ia harus tahu apa yang sedang terjadi.
"Kalau begitu ke rumahku saja, dan kau harus menjelaskan apa yang sedang terjadi" ujar Tzuyu membuat Mina mengangguk dan mengikuti dua orang itu masuk ke dalam mobil.
♡♡♡♡
Tzuyu mengepal tangannya geram, wajahnya menahan amarah sedangkan Jihyo mendekap Mina yang menangis.
Mina sudah menceritakan semuanya apa yang sedang terjadi termasuk menceritakan tentang kehamilannya.
"Chaeyoung benar-benar keterlaluan! Bagaimana dia bisa percaya wanita lain dibanding istrinya sendiri?!" geram pria itu tak menyangka adik sepupunya bisa sebodoh itu.
Tzuyu tak habis pikir dengan jalan pikir adik sepupunya itu. Bukankah dia mengatakan jika dia sangat mencintai Mina? Lalu mana buktinya? Dia bahkan tidak percaya dengan wanita yang dicintainya. Cinta tidak lengkap jika hanya saling mencintai tapi saling mempercayai juga penting. Seharusnya Chaeyoung mencari tahu lebih dalam lagi apakah Mina memang bersalah atau tidak, bukan langsung mengusirnya seperti ini. Dia bahkan tidak mau mendengar penjelasan istrinya ini.