Tak pernah Mina sangka jika Chaeyoung menghampiri dirinya seperti ini. Kenangan menyakitkan kembali terlintas di kepala Mina. Kenangan bagaimana ia mendapatkan rasa sakit yang amat menyakitkan. Terlebih ia teringat perkataan Tzuyu jika Chaeyoung pernah menikah lagi.
Mina hendak menutup pintu tapi segera ditahan oleh Chaeyoung.
"Tidak, Mina. Dengarkan aku."
Mina sama sekali tidak mau menatap Chaeyoung, mata berairnya bergerak gelisah. Apa lagi yang diinginkan oleh Chaeyoung?
"Pergi Chaeng! Pergi dari rumahku! Pergi!!" usir Mina.
Mina berusaha menutup pintunya tapi Chaeyoung terus menahannya.
"Mina, Dengarkan aku. Maafkan aku, Mina!" ucap Chaeyoung dengan nada memohon.
"Tidak! Pergi!"
"Aku tidak akan pergi sebelum kamu mendengarkan aku!"
"Aku mohon Chaeng! Pergi!"
"Aku mohon Mina, Maafkan aku!."
Mina menulikan pendengarannya, berusaha menutup pintu dan Chaeyoung tidak menahannya kali ini. Mina bersandar dibalik pintu yang sudah tertutup itu. Matanya sudah memerah dengan air mata yang mengalir.
"Aku akan kembali Mina! Aku akan meminta maaf sampai kau mau memaafkanku! Beri satu kesempatan lagi untukku, Mina! Aku akan selalu memohon maaf darimu! Aku akan kembali untuk maafmu!" lantang
Chaeyoung yang dapat Mina dengar dari balik pintu itu."Aku akan kembali untukmu Mina!"
Perlahan Chaeyoung pergi meninggalkan rumah Mina. Ia akan selalu berusaha untuk meminta maaf pada Mina bagaimanapun caranya. Akan ia melakukan yang terbaik
demi maaf dari Mina.Merasa Chaeyoung sudah melangkah pergi, tubuh Mina meluruh jatuh perlahan. Memeluk kedua lututnya dan menangis menungkuk disana.
"Kenapa? Chaeyoung harus datang? Kenapa?" Lirih Mina
"Mama?" sebuah suara serak mengejutkan Mina.
Mina mendongakkan kepalanya dan melihat Ryujin yang berjalan ke arahnya dengan baju piyama serta tangan yang menggosok matanya. Mina menghapus air matanya.
"Mama kenapa? Mama menangis?"
Mina berdiri dan menghampiri Ryujin. Menggendong bocah lelaki yang masih nampak mengantuk itu.
"Tidak, sayang. Mama tidak apa-apa. Kenapa bangun, hm?" Mina mencoba untuk tersenyum meski hatinya sakit.
"Tadi Ryujin dengar suara-suara berisik diluar. Jadi, Ryujin keluar." bocah tampan itu menyandarkan kepalanya pada pundak ibunya.
Tidak ada sahutan dari Mina.
"Ya sudah, sekarang Ryujin tidur lagi ya? Mama temenin." Ujar Mina seraya menggendong Ryujin dan membawanya kembali masuk ke dalam kamar bocah laki-laki itu.
♡♡♡♡
"Mina"
Mina yang hendak kembali ke dalam restoran setelah membuang sampah tersentak saat Chaeyoung menarik tangannya. Kenapa dia bisa ada disini?
"Dengarkan aku dulu, Mina" ucap Chaeyoung dengan raut wajah memohon.
"Lepas, Chaeng!" Mina merontah agar genggaman Chaeyoung terlepas, tapi itu terlalu kuat.
"Tidak sebelum kamu mendengarkanku."
"Lepas, Chaeyoung! Aku sedang bekerja!"
Chaeyoung semakin mengeratkan genggamannya, tak ingin Mina pergi. Ia enarik tangan itu menjauh dari restoran ke daerah yang sepi.