18. Harsh Criticisms

783 84 3
                                    

18. Kritik-Kritik yang Kasar

Perilisan dance performance video oleh aespa untuk anniversary debut mereka seharusnya menjadi hadiah yang indah bagi para fans. Namun, ternyata muncul akgaes (penggemar yang hanya mendukung 1 member dan membenci yang lain) di kalangan MY. Parahnya, Giselle lah yang terserang dalam kasus kali ini. Alih-alih dipuji karena kerja kerasnya, Giselle malah menerima kritikan yang tidak menyenangkan dari berbagai arah. Bahkan, tidak sedikit haters yang bersembunyi di balik identitas MY dan menjatuhkan Giselle.

Giselle di kritik karena katanya tidak berusaha sekeras member lainnya dan bahkan tidak berusaha untuk menari dengan serius. Tidak ada yang tahu bahwa Giselle sering kali menyelesaikan latihannya lebih telat dari member lain karena ia merasa harus berusaha lebih keras dari member lainnya mengingat masa traineenya paling singkat.

"Mending ga usah dibaca komen-komenan orang yang ga tau apa-apa" Karina menarik HP Giselle dari pandangan Giselle untuk menghentikan rekan se-grupnya itu membaca komentar-komentar yang mengkritiknya dengan kasar.

"Anieyo eonni.. gw harus baca.. mungkin gw emang butuh di kritik" Giselle menarik kembali HPnya.

"Ani.. Giselle-ah.. bedain kritik sama orang-orang yang mau menjatuhkan dengan sengaja.. kita ga bisa terlalu fokus sama orang-orang yang cuman berusaha jatuhin kita.. arasseo?" ujar Karina.

"Eoh.. geokjeongma eonni.. gw ga bacain lagi" Giselle mematikan HPnya dan berjalan ke arah dapur dorm mereka untuk mengambil air minum.

"Geurrae.. gw tidur duluan.. ngantuk banget" Karina tetap diam di kamar dan berbaring di kasurnya untuk beristirahat.

Sementara itu, Giselle masih saja bersikeras membaca komentar-komentar tidak jelas itu tanpa ketahuan Karina dan member lainnya. Ia mengatakan ingin berjalan-jalan sesaat di luar untuk membeli sedikit cemilan namun pada kenyataannya Giselle sedang duduk di pojokan sebuah cafe sendirian sambil memaksa dirinya mencerna komentar-komentar yang menghilangkan semangatnya dari tangan-tangan julid para netizen.

Tanpa sadar, semakin jauh Giselle meng-scroll komentar netizen yang ada di bawah kolom komentar video itu, secara alami air mata mengalir dari mata Giselle. Saat ini, yang ada di pikiran Giselle hanyalah, mungkin kerja kerasnya memang belum cukup atau mungkin ia memang tidak ditakdirkan untuk dicintai sebanyak member lainnya.

Tepat saat ia terlarut dalam komentar-komentar yang seharusnya tidak ia baca sama sekali itu, Jihoon menelepon Giselle.

"Mwohae? eodiya?" tanya Jihoon yang sedang duduk di kamarnya.

"Ani.. gw lagi di luar" Giselle menjawab sambil menghapus air matanya.

"Sama member?" balas Jihoon.

"Ani.. honja (sendirian)" jawab Giselle singkat karena takut ketahuan sedang menangis

"Neo waegeurrae? Kok suaranya gitu?" Jihoon menyadari ada yang tidak beres dengan suara Giselle.

"Ani.. na gwaenchanha.. na.. geunyang.. pigonhae (capek)" Giselle menghela napas.

"Istirahatlah.. jangan terlalu maksain.. eoh?" ujar Jihoon.

"Arasseo.. geokjeongma" tiba-tiba Giselle tak kuasa menahan air matanya.

"Ya! Ya! Wae? Kenapa nangis?" Jihoon yang sedang duduk langsung bangkit dari kursinya karena terkejut mendengar suara Giselle.

"Lu dimana? Giselle-ah?" Jihoon kebingungan karena Giselle tak kunjung menjawab.

"Ani na gwaenchanha.. ga usah kesini" Giselle mengambil tisu lalu menghapus air matanya.

"Mwoga gwaenchanha? Kirimin alamatnya sekarang.. manager hyung masih di sini.. gw minta anterin sekarang" Jihoon seketika panik.

Giselle yang merasa sedang butuh tempat mencurahkan keluh kesahnya pun mengirimkan alamat cafe yang sedang ia hubungi. Kebetulan, cafe ini memang tidak sejauh itu dari dorm TREASURE.

"Hyung.. mianhaneunde.. bisa anterin gw kesini ga bentar? Nanti gw pulang naik taksi gapapa.. gw harus kesana sekarang" Jihoon menunjukkan alamat yang dikirimkan Giselle ke manager TREASURE.

"Eoh.. geurrae kaja.. gw ga ada rencana apa-apa kok sampe besok" manager itu langsung mengantar Jihoon ke tempat Giselle sedang berada.

Jihoon dengan terburu-buru turun dari mobil dan berjalan masuk ke cafe sambil mencari keberadaan Giselle. Pandangannya langsung tertuju pada Giselle yang sedang termenung menghadap jendela luar di pojokan lantai 2 cafe itu. Tidak ada orang lain selain Giselle di lantai 2 kafe itu. Tanpa basa-basi, Jihoon duduk di sebelah Giselle dan memeluknya.

"Wae? kenapa nangis? eoh?" Jihoon menatap Giselle cemas.

"Gwaenchanha.. igeo geunyang.. biasalah.. masalah semua idol kalau kerajinan baca kolom komentar" Giselle menghadap Jihoon dan tersenyum paksa.

"Lu bacain komen? Wae? Hajima.. kan gw udah bilang dari dulu.. jangan bacain komen yang buat lu sedih" masih dengan Giselle di pelukannya, Jihoon mengelus punggung Giselle.

"Kaja kita ngomong di tempat yang lebih tenang.." Jihoon menggandeng Giselle yang masih terdiam ke sebuah taman yang dekat dari cafe tadi.

"Himdeulji? Kritikan dari orang-orang emang kadang ga manusiawi" Jihoon mencoba menenangkan Giselle.

"Na.. geunyang.. himdeuro.. gw udah berusaha keras dan gw juga tau kalau gw kurang.. tapi mungkin ini salah gw berharap terlalu banyak soal reaksi orang.. gw berharap mereka bakal tau usaha gw padahal ya siapa yang bisa liat" lagi-lagi Giselle tertawa paksa.

"Gw bisa liat.. gw sama member lu, keluarga lu, temen deket lu, si Somi, yang lain-lain, kita semua tau lebih dari siapapun seberapa rajin lu latihan supaya bisa imbangin skill member lain yang trainee lebih lama dari lu.. Geuraesseo.. Giselle-ah.. jangan pendem semuanya sendiri.. eoh? Lu harus ceritain ke gw.. gw mau kok duduk disini.. jangankan 2 jam.. 2 hari lu mau cerita terus juga gw dengerin.. kenapa lu nangis sendirian ketika ada gw yang mau dengerin?" Jihoon membelai rambut Giselle.

"Gomawo.. gw tau walau orang-orang banyak yang ga suka sama gw.. setidaknya gw masih ada lu sama temen-temen deket gw, keluarga gw juga pasti sayang gw" Giselle menghadap Jihoon dan tersenyum.

"Jangan baca lagi.. eoh? Gosaenghaesseo (lu udah kerja keras).. gw tau lebih dari siapapun.. orang-orang itu bahkan ga pernah liat lu secara langsung kali.. jangan terlalu fokus sama kritik mereka.. arasseo?" kata Jihoon.

"Arasseo.. gw ga bakal bacain lagi komen yang bikin gw tambah down" jawab Giselle.

"Yaksokhae (janji ya)? Awas lu diem-diem baca lagi.. inget.. kesehatan mental kita lebih penting dari apapun.. kita juga ga bisa penuhin ekspektasi semua orang.. kadang orang suka lupa kalau kita juga manusia.. geunde.. udahlah.. jangan terlalu dendam juga sama mereka.. anggap aja karna mereka ga kenal lu sepenuhnya" ceramah Jihoon.

"Arasseo arasseo.. lu dateng jauh-jauh cuman buat ceramah?" canda Giselle yang mulai ceria kembali.

"Ya gara-gara gw khawatir lah.. gara-gara siapa lagi coba?" Giselle memeluk Jihoon setelah mendengar ucapan Jihoon.

"Balik ke dorm ya.. nanti member lu khawatir.. lu tadi bilang mau keluar ngapain lagi.. tau tau ilangnya lama.. kaja gw anter"

Bekerja di industri hiburan, tentu saja tidak mudah bagi para idol untuk memenuhi semua ekspektasi fans mereka. Kritik yang membangun memang penting bagi idola kita, namun kritik yang menjatuhkan bisa saja mengubah total kondisi mental seseorang. Maka dari itu, bijaklah sebelum berkomentar atau berpendapat terhadap sebuah grup / seorang idol.

But you'll never know unless you walk in my shoes
You'll never know 엉켜버린
'Cause everybody sees what they wanna see
It's easier to judge me than to believe

You Never Know - BLACKPINK

-tbc-

expected but unexpected (Jihoon x Giselle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang