LIMA BELAS

10.8K 896 271
                                    

Assalamualaikum guys❤️

Double up nih aku, sengaja up malam minggu buat nemenim malming kalian😂

⚠️WARNING⚠️
Jadikan Al Qur'an bacaan utama ya guys🤗

Rasulullah SAW memberi motivasi, "Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebajikan, sedangkan dari kebajikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa aif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." Maka jika seorang Muslim membaca setiap hari 10 ayat, sudah berapa kebaikan yang dicatat oleh Allah kepadanya?

Jangan sampai kita lupa untuk membaca Al Qur'an walaupun dalam sehari hanya 1 ayat🥰


Happy reading❤️


*****

Saat ini Adiba sedang berada di sebuah cafe. Ia sedang menunggu seseorang yang mengajak dirinya bertemu. Tetapi, sudah hampir setengah jam orang tersebut belum juga tiba.

"Assalamualaikum."

Adiba menoleh ke arah sumber suara.

"Wa'alaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh."

"Maaf jika menunggu lama." Ucap orang tersebut.

"Tidak apa apa, mari silahkan duduk."

Kedua orang yang datang tersebut lalu duduk.

"Mas Rafa ingin berbicara apa kepada Adiba?" Tanya Adiba.

Orang yang mengajak Adiba bertemu itu adalah Rakhan. Tetapi, ia tidak datang sendiri melainkan dia juga mengajak sekretarisnya yaitu Irsyad. Dia tidak akan menemui wanita dan hanya berbicara berdua saja karena ia takut jika nanti bertimbul fitnah.

"Maaf sebelumnya Adiba, jika saya datang bersama dengan Irsyad."

"Tidak apa apa mas, saya faham." Jawab Adiba yang tetap menunduk sedari tadi.

"Kedatangan saya disini untuk berbicara suatu hal kepada kamu Adiba."

Rakhan terdiam sejenak, lalu melanjutkan perkataannya. "Saya minta maaf sebesar besarnya kepada kamu Adiba."

Adiba tampak kebingungan dengan ucapan yang barusan di keluarkan Rakhan. "M-maksud nya mas Rafa apa minta maaf kepada Adiba?" Tanya Adiba bingung.

"Saya minta maaf karena tidak bisa menepati ucapan saya lima tahun yang lalu kepada kamu." Sesal Rakhan.

Adiba yang mengerti arah dari pembicaraan tersebut itu lalu merasakan sesak di dadanya. "Jadi, Mas Rafa akan menikahi Nazira?"

Rakhan menggangguk. "Saya minta maaf, Shakila."

Tanpa di sadari air mata Adiba lolos begitu saja. "Aku tidak pernah menyangka jika ternyata wanita yang akan dinikahi oleh calon suamiku adalah sahabat ku sendiri."

Adiba tersenyum di balik cadarnya, "Di satu sisi aku bahagia karena sahabatku akan menikah dan mendapatkan lelaki baik seperti mu, tetapi di satu sisi aku sedih karena ternyata calon suami dari sahabatku adalah lelaki yang lima tahun yang lalu datang kerumah ku untuk mengkhitbahku."

NaziraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang