DUA PULUH SATU

10.7K 931 200
                                    

Assalamualaikum guys❤️

Bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu
Maaf ya guys lama update soalnya kemarin aku lagi sibuk mau ngelamar kerja, dan alhamdulillah aku keterima

Semoga kalian tetap menunggu kelanjutan cerita Nazira🤗

⚠️WARNING⚠️
Jadikan Al Qur'an bacaan utama ya guys🤗

Rasulullah SAW memberi motivasi, "Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebajikan, sedangkan dari kebajikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa aif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." Maka jika seorang Muslim membaca setiap hari 10 ayat, sudah berapa kebaikan yang dicatat oleh Allah kepadanya?

Jangan sampai kita lupa untuk membaca Al Qur'an walaupun dalam sehari hanya 1 ayat🥰

Happy reading❤️

*****

Tak terasa pernikahan Nazira dan Rakhan sudah satu minggu. Tidak ada yang berubah dari hubungan mereka berdua. Nazira masih tetap sama saja. Terkadang, Nazira masih saja marah kepada Rakhan jika diberikan nasehat oleh Rakhan.

Pagi ini Rakhan sudah rapi bersiap dan akan segera berangkat ke kantor. Sebelum itu, ia menuju ke kamar Nazira terlebih dahulu.

Tok tok tok...

"Nazira." Panggil Rakhan di depan pintu.

Mendengar Rakhan memanggilnya, Nazira yang sedari tadi bermain ponsel itu segera beranjak dan berjalan ke arah pintu.

"Apa?" Tanya Nazira kepada Rakhan ketika membuka pintu kamar.

"Saya berangkat ke kantor dahulu."

Nazira tak menjawab hanya mengganggukkan kepalanya. Lalu, ia hendak menutup pintu kamarnya. Tetapi, tertahan oleh ucapan Rakhan.

"Saya tadi sudah memasak sarapan, nanti di makan ya."

"Hmmm."

"Saya berangkat, Assalamualaikum." Pamit Rakhan.

"Wa'alaikumsallam." Jawab Nazira.

Merasa Rakhan sudah tidak terlihat, Nazira berniat untuk kebawah sarapan. Ia berjalan menuruni tangga lalu, berjalan ke arah dapur.

Nazira mengambil piring, lalu ia menyendok nasi serta lauk pauk yang sudah tersedia di meja. Ia akui masakan Rakhan memang sangat enak. Terkadang Nazira malu pada Rakhan karena ia justru sama sekali tidak bisa memasak.

Setelah selesai sarapan, Nazira menyuci piringnya. Ia merasa bosan dan berniat untuk menonton drama korea. Tetapi, ketika baru saja ingin membuka laptopnya hp nya berdering.

Ia sedikit terkejut dengan nama yang tertera di layar ponselnya. Ia segera mengangkat telepon tersebut.

*****

Rakhan baru saja tiba di kantornya. Ia berjalan untuk menuju ke ruangannya. Para karyawan menyapa ramah padanya. Rakhan membalas sapaan para karyawan hanya dengan senyum tipisnya.

Tetapi, Rakhan merasa ada yang aneh dari sikap karyawannya. Ia merasa seperti sedang diperbincangkan. Dia memang sering di perbincangkan. Tetapi, kali ini ia merasa sedikit berbeda.

NaziraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang