LIMA

10.5K 729 29
                                    

Assalamualaikum❤️
Bantu support cerita aku ya gess
Dan jangan lupa tinggalin jejak dengan cara vote Dan komen
Thank you❤️

********

Rakhan berjalan menuju taman untuk menemui sang kakek. Sepanjang jalan banyak santriwan dan santriwati yang menyapa. Tetapi, Rakhan hanya membalas senyuman saja tanpa mengucapkan apapun. Selama berjalan menuju taman Rakhan selalu menundukkan pandangan nya.

Ia terkejut pada saat tiba di taman. Tidak hanya sang kakek ternyata abi dan uminya juga ada disana.

"Assalamualaikum." Rakhan menyalami kakek, Abi, dan Uminya.

"Wa'alaikumsallam." Jawab mereka bertiga dengan kompak.

"Abi, Umi ada disini juga?" Tanya Rakhan, karena ia sedikit terkejut dengan kehadiran orang tuanya ke pesantren.

"Iya nak, di karenakan ada yang ingin di bicarakan oleh umi mu dengan kita ber empat." Jelas Zidan kepada Rakhan.

"Apa yang ingin Umi bicarakan kepada Rakhan?" Rakhan sedikit penasaran karena tidak mungkin ini masalah sepele, Umi nya akan berbicara jika ia sudah sampai di rumah tetapi ini Umi nya menyusulnya ke pesantren.

Fatimah mendekati putranya lalu ia mengusap kepala Rakhan. "Nak jika kamu menolak perjodohan ini umi akan dukung kamu."

Rakhan terkejut dengan ucapan Umi nya itu. "Maksud Umi?"

"Umi gak setuju jika kamu di jodohkan dengan Nazira itu, Dia memang cantik tetapi akhlak nya jauh dari kata cantik."

"Umi akan mendukung kamu jika kamu ingin menolak perjodohan ini, kamu bisa memilih salah satu ustadzah atau santriwati atau bahkan teman wanita mu yang pernah belajar di cairo, Umi tidak masalah sayang."

Kyai Zubair yang daritadi mendengarkan putrinya akhirnya ia membuka suara. "Nazira anak yang baik dia hanya butuh sedikit bimbingan."

"Abah bilang dia wanita yang baik? Bahkan dia saja sama sekali tidak tau sopan santun." Fatimah mengutarakan perasaannya karena ia khawatir bagaimana nasib masa depan Putra satu satunya itu jika bersama wanita itu.

"Dia seperti itu karena tidak setuju dengan perjodohan ini, maka dari itu dia mencoba supaya membuat kita tidak nyaman dengan sikap dia." Kyai Zubair mencoba untuk menjelaskan kepada putrinya itu. Karena Kyai Zubair tau persis bagaimana Nazira. Dia adalah wanita yang baik bahkan dia sangat menyayangi Ibunya dan ia rela masa masa remaja dia yang harusnya untuk bermain tapi dia habiskan untuk membantu Ibunya.

"Saya mengerti jika Abah melakukan ini demi kebaikan Rakhan, di karenakan di usia Rakhan yang sudah dibilang cukup tetapi belum menikah, tetapi saya sedikit terkejut dengan pilihan Abah untuk Rakhan." Zidan akhirnya membuka suara.

"Banyak Ustadzah dan para santriwati terbaik di pesantren ini, kenapa Abah memilih wanita itu untuk Putraku Bah kenapa?" Saat ini Fatimah menangis memikirkan bagaimana nasib putranya jika menikah dengan wanita yang sama sekali tidak tau sopan santun itu.

"Jika seorang lelaki yang faham agama berjodoh dengan wanita yang faham agama juga lalu, siapa yang akan membimbing orang orang yang tidak mengerti agama?" Kyai Zubair sedikit terkejut dengan ucapan putrinya yang seperti itu.

"Bukankah dalam sebuah pernikahan adalah saling melengkapi? Jika Nazira masih jauh dari agama maka dari itu dia butuh pembimbing ka butuh sosok lelaki yang bisa membimbing dia untuk menjadi wanita yang sholehah."

"Saya yakin jika cucu saya Rakhan bisa membimbing Nazira menjadi wanita yang jauh lebih baik, Nazira adalah wanita yang baik hanya saja dia kurang bimbingan agama, maka dari itu saya menjodohkan nya dengan Rakhan, dan saya yakin jika Rakhan bisa membimbing nya untuk kembali ke Jalan Allah SWT."

NaziraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang