DUA PULUH EMPAT

7.2K 648 36
                                    

Assalamualaikum guys❤️
Bagaimana kabarnya nih? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiinn..

Aku benar" terharu banget buat kalian yang udah spam komen dan sampai tembus 500 coment, tapi aku masih kecewa masih aja ada orang yang gak vote😖 aku udah nyempetin nulis supaya cepet update walaupun aku sibuk karena sekarang aku kerja, tetapi kenapa si tinggal pencet tombol vote susah banget😖💔

Kalian tidak perlu khawatir karena cerita Nazira akan tetap lanjut kok, kira" pada senang gak nih kalau 'Nazira' akan di jadikan novel?

Yuk bantu vote, coment, and share ya guys🤗

⚠️WARNING⚠️
Jadikan Al Qur'an bacaan utama ya guys🤗

Rasulullah SAW memberi motivasi, "Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebajikan, sedangkan dari kebajikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa aif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." Maka jika seorang Muslim membaca setiap hari 10 ayat, sudah berapa kebaikan yang dicatat oleh Allah kepadanya?

Jangan sampai kita lupa untuk membaca Al Qur'an walaupun dalam sehari hanya 1 ayat🥰

Happy Reading💗

*****

"Aku mencintaimu karena Allah, Istriku."

Blush..

Bisikan Rakhan di telinga Nazira sukses membuat gadis itu menjadi salah tingkah. Pipinya yang putih seketika berubah menjadi merah merona karena salah tingkah.

Sadar akan sikap istrinya, Rakhan meledek istrinya. "Ciee.. salting."

Nazira yang mendengar ledekan dari Rakhan, lantas sedikit menjauhkan badannya dari Rakhan. "Engga ya." Elak Nazira.

"Itu pipi kamu merah." Tunjuk Rakhan ke arah pipi Nazira yang masih kemerah merahan seperti kepiting rebus.

Nazira yang masih berjarak dekat dengan Rakhan itu reflek menyikut perut Rakhan karena malu. Dan sikutannya itu mengenai bekas luka tusuk nya yang berada di perut.

"Astagfirullahaladzim." Rakhan memejamkan matanya untuk menahan rasa sakit yang berada di bekas lukanya.

Nazira yang menyadari itu lantas panik. Bahkan tanpa sadar ia sedikit menyibakkan baju Rakhan di bagian bawah. Ia takut jika luka Rakhan kembali berdarah atau jaitannya terbuka karena ulahnya tadi yang tidak sengaja. Nazira hendak memanggil dokter keluar untuk memastikan bahwa luka Rakhan itu baik baik saja. Tetapi, ketika Nazira hendak berjalan melangkah tangannya di tahan oleh Rakhan.

"Tidak perlu memanggil dokter, saya baik baik saja."

"Nanti kalau luka lo sobek lagi, gimana?"

"Jika luka saya kembali sobek saya tidak masalah, asalkan kamu selalu tetap berada di samping saya."

"Gue lagi serius, Rakhan."

"Saya juga sangat serius sama kamu, Nazira."

"Gue lagi gak pengen becanda."

NaziraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang