—StepMother
Cantik, satu kata yang mengisi benak Tzuyu sekarang. Tepat jika temannya itu mengangkat tema hitam formal sebagai dress code pesta malam ini. Karena Jihyo habis-habisan membuat Tzuyu terperangah.
[ REFERENSI JIHYO ]
[ REFERENSI TZUYU ]
"Berhenti menatapku seakan kau akan memakan ku, Yoda." Jihyo yang sedang membubuhkan riasan make-up itu tersenyum malu sembari menatap sekilas pantulan Tzuyu yang tengah duduk di ranjang.
"Biarkanlah, biarkan aku mengagumi mu." Tanpa berkedip dan terus menatap Jihyo, Tzuyu menjawab dengan perasaan takjub. Tak habis pikir, malaikat mana yang Tuhan kirim untuknya malam ini.
"Kau hanya membuatku gugup, kita harus segera berangkat sayang." Jihyo terkekeh malu sambil tangannya fokus memoles bibirnya dengan lipstik merah, cocok pikirnya. "Jah, sudah selesai. Ayo kita berangkat!" Jihyo meratakan lipstik tadi dengan mempertemukan kedua bibirnya. Berkaca guna memastikan sekali lagi bagaimana penampilannya sebelum meraih tas kecilnya di atas meja rias.
"Sudah?" Tanya Tzuyu sambil berdiri juga. Tersenyum hangat sembari meraih tangan Jihyo, menggandengnya keluar rumah.
—•••—
"Sayang, bukankah kau terlihat seperti sugar mommy ku?" Celoteh Tzuyu sembari fokus mengendarai mobilnya diakhiri dengan kekehan kecil.
"Memang dan kau adalah sugar baby ku."
—•••—
"Kita sudah sampai, Nyonya." Seru Tzuyu sambil tangannya sibuk melepas sabuk pengamannya sebelum turun demi membukakan pintu untuk Sang Kekasih. Mengulurkan satu tangan layaknya pangeran menyambut tuan putri yang hendak turun dari kuda, "Selamat datang untuk pacarku yang tersayang." Diakhiri senyuman lebar tatkala Jihyo mengalungkan tangannya pada lengan Tzuyu.
"Ahahaha, ada apa denganmu sayang? Kau membuatku tersipu malu." Ungkap Jihyo malu-malu, kepalanya menunduk karena tak sanggup.
"Bukankah tidak ada yang salah? Aku hanya melakukan tugasku sebagai kekasih mu." Jawab Tzuyu enteng. Kakinya ia langkahkan masuk ke halaman rumah Sang Empunya Acara.
Halaman rumah yang luas yang telah disulap sedemikian rupa hingga terlihat anggun dan elegan. Dengan properti-properti pendukung seperti meja-meja yang diatasnya terdapat makanan dan minuman. Serta hiasan-hiasan apik lainnya.
Diantara orang-orang yang berpakaian sesuai tema, Jihyo celingak-celinguk mencari keberadaan sahabatnya itu. Pencahayaan juga remang-remang membuatnya sedikit kesusahan. "Aish, dimana mereka?" Gumam Jihyo saat mengetahui kue ulang tahun yang akan digunakan nanti hanya berdiri sendiri, tanpa yang berulang tahun.
"Sayang, itu mereka?" Tzuyu segera menepuk lembut bahu Jihyo dan menunjuk ke arah beberapa orang yang tengah melambai.
"Jihyo, di sini!" Pekik salah satunya.
Air muka berseri-seri, Jihyo segera membawa Tzuyu dengannya ke arah meja bundar itu. Kemudian melepaskan gandengan tanganmya sebentar guna cipika-cipiki dengan satu persatu sahabatnya. Jumlahnya tiga orang, satu pria dan dua wanita. Nayeon, Sana, dan Jay. Tak lupa Jihyo menyerahkan kadonya untuk Nayeon.
"Halo teman-teman, perkenalkan ini kekasihku." Jihyo memundurkan satu langkahnya dan mengadahkan dua tangannya ke arah Tzuyu yang sendari tadi hanya diam berdiri di tempat.
Nayeon terbelalak, ia tau semuanya. Tzuyu adalah mantan kekasih Jihyo yang sekarang berubah status menjadi ibu dan anak. Tapi sekarang, kekasih?
"Hai, senang bertemu dengan kalian." Tzuyu membungkuk sebentar dengan senyum simpulnya. Terasa susah beradaptasi dengan manusia-manusia baru.
"Baiklah guys, aku akan memulai acaranya karena sebentar lagi jam menunjukkan pukul dua belas." Nayeon bangkit dari duduk dan pamit meninggalkan teman-temannya itu.
"Ayo duduk." Jihyo tersenyum sebelum duduk di samping Sana. Disusul Tzuyu yang duduk di antara Jihyo dan Jay.
"Oh, halo Tzuyu. Perkenalkan namaku, Jay." Jay di sampingnya membuka pembicaraan sembari mengulurkan satu tangannya untuk berjabat.
"Tzuyu." Lagi-lagi Tzuyu melemparkan senyum tak niatnya. Mau tak mau ia menyambut jabatan tangan itu lalu buru-buru mengakhirinya.
Tangan pria itu lembab, batinnya.
"Hai Tzuyu, perkenalkan namaku Sana!" Seorang wanita seumurannya tampak riang tersenyum ke arah Tzuyu. Juga mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Perlakuan Tzuyu serupa, ia menjabat tangan gadis itu sambil tersenyum canggung.
Sial, dia sangat payah dalam hal bersosialisasi.
Sesaat setelah itu, terdengar suara mic sedikit berdengung dilanjutkan seorang mc yang mulai membuka acara. "Selamat malam para hadirin sekalian—"
Mereka berempat memperhatikan mc membuka sesi-sesi acaranya. Tzuyu tersenyum simpul sambil menyimak setiap kata yang diucapkan pembawa acara, seperti yang orang lakukan pada umumnya.
Tanpa Tzuyu sadari, seseorang tersenyum ke arahnya. Di remang-remang senyum itu tampak menyeramkan, "Cantik, aku menyukainya."
—•••—
To be continued
—•••—Halo-halo semuanya,maaf ya lamaaaaa banget ngilang karena kendala sekolah dan kesibukan lainnya. Tapi author usahain sebentar lagi mau comeback deh, soalnya kangen. Mohon maaf banget kalau tulisan atau ceritanya terkesan kaku. Maklum lama ga nulis, hehehe. Btw selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
StepMother [JiTzu]
Fanfiction[𝑶𝒏 𝑮𝒐𝒊𝒏𝒈✓] ',--JiTzu Story' "Sudah kubilang, bukan kodrat kita untuk saling mencintai!" Dengan intonasi yang terkesan menekankan sekali lagi, Tzuyu menjawab pertanyaan Jihyo yang memang sebelumnya sudah ia ulangi berkali-kali. "Lihatlah, kau...