“Ini tentang mimpi buruk yang datang menyapa menjadi kenyataan yang menakutkan.”
-oOo-
Lima tahun yang lalu.
“Jadi kamu nggak bisa ya datang di hari kelulusanku?” ucap seorang pria yang tengah duduk di balkon kamarnya dengan sebuah smartphone menempel di telinga kanannya.
“Maaf ya Saa, aku nggak bisa. Minggu depan itu betulan jadwal ujian ku. Angkasa maafin aku ya...” ucap sebuah suara perempuan dari sambungan telepon.
“Memangnya kamu nggak bisa ijin sehari aja ya? Raya please.” ucapnya memohon.
Sedangkan di seberang sana si gadis hanya terkekeh kecil membayangkan wajah memohon dari sahabat kesayangannya itu.
Angkasa nya yang manja. Padahal seminggu lagi sudah akan jadi pilot sungguhan.
“Angkasa maaf.. aku betulan nggak bisa, jadwal ujiannya mana bisa diundur. Lagi pun jauh loh aku nya di Bali sedangkan kamu di Jakarta sana.” ucap Raya kembali menjelaskan.
“Oh oke.” tukas Angkasa singkat. Jelas sekali pria itu sedang merajuk.
“Angkasa kamu jangan ngambek gitu dong, janji deh nanti kalau jadwalku sudah lenggang aku pulang ke Jakarta terus masakin makanan kesukaan kamu yang banyak.” ucap Raya berusaha membujuk sahabatnya itu.
“Terserah deh.” ucap Angkasa putus asa kemudian mematikan sambungan teleponnya sepihak.
Pria itu menghela nafas kasar sambil menatap pepohonan di halaman rumahnya. Angkasa rupanya betulan kesal lantaran Raya, si gadis kesayangannya itu tidak bisa ikut hadir di acara kelulusannya. Dia jadi mendadak kesal dengan jarak mereka sekarang ini. Sejujurnya Angkasa agak keberatan juga, saat dulu Raya memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di Bali.
Asal tau saja, dulu saking tidak rela nya Raya kuliah di luar kota, pria itu sampai mogok makan satu minggu!
Iya, begitu lulus sekolah menengah atas keduanya terpisah lantaran Raya yang memutuskan untuk melanjutkan studinya di Bali mengambil sekolah tata boga sedangkan Angkasa menetap di Jakarta dan masuk sekolah penerbangan.
Dan begitulah malam itu berakhir dengan Angkasa yang berdecak kesal semalaman sampai-sampai membuat mama dan adiknya bingung sendiri. Namun setelah mendengar alasan kekesalan dari Angkasa mereka jadi senyum penuh arti. Gemas juga sih dengan pasangan satu ini, sudah jelas saling suka malah sok jual mahal. Setidaknya itulah yang ada di pikiran mama dan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa Raya
RomanceSempurna. Angkasa Rezca Megananda. Angkasa manusia yang sempurna, setidaknya itu yang banyak orang-orang katakan tentangnya. Sesuatu yang sempurna harus berpasangan dengan kesempurnaan lainnya, itu juga yang orang-orang katakan mengenai Angkasa. Ta...