28. Abu-Abu

23 5 0
                                    

“Jangan pergi lagi Naraya, jangan,, sudah cukup sekali saja, aku mohon..”

–Angkasa Rezca Megananda–

-oOo-

“Bagus gak?” tanya Angkasa sambil memeluk tubuh mungil perempuannya dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Bagus gak?” tanya Angkasa sambil memeluk tubuh mungil perempuannya dari belakang.

Naraya mengangguk kemudian menoleh dan,,

Cup

Sebuah kecupan manis mendarat di dahinya, dari pria kesayangannya itu. Huh, manis sekali! Hari ini adalah H-3 pernikahan mereka. Tadi mama Diana mengirim sebuah foto persiapan pernikahan mereka yang hampir selesai, Naraya yang terlampau penasaran membuat mereka kini berakhir di sini, di gedung resepsi yang sudah dihias sedemikian rupa.

“Cantik banget, aku nggak nyangka ternyata mama Diana setotalitas ini menyiapkan semuanya.”

“Harus perfect, itu mama. Hmm sebentar lagi,,” ucap Angkasa.

“Apanya yang sebentar lagi?” tanya Naraya.

“Kamu, jadi istri aku.” bisiknya berhasil membuat Naraya salah tingkah.

Hari pernikahan mereka semakin dekat, terhitung kurang dari tiga hari dari sekarang. Semua persiapan pernikahan mereka pun hampir selesai, mulai dari gedung untuk acara resepsi, konsumsi, gaun yang akan dikenakan nanti, penata rias pengantin, lalu cincin pernikahan, semuanya sudah siap termasuk selebaran undangan pernikahan yang sudah disebarkan.

“Naraya sayang,,”

“Iya?”

“Nanti kamu akan menjadi pengantin wanita paling cantik dan aku akan jadi pengantin pria paling bahagia di dunia.” ucap Angkasa sambil menatap dalam pada bola mata teduh perempuannya.

“Angkasa,,”

“Ya sayang?”

“Janji ya, setelah ini kamu harus bahagia terus.”

“Iya janji, kita akan bahagia terus selamanya.”

Naraya tersenyum simpul menanggapi ucapan prianya itu, perempuan itu lantas membalikkan tubuhnya kemudian memeluk erat prianya itu.

“Saa,,”

“Hmm?”

“Kamu harus tau,,”

Angkasa RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang