07. Melewati Batas

33 7 0
                                    

//batas: sebuah ketentuan yang tidak boleh dilanggar.

Dalam kisah ini ada dua batas, batas pertemanan dan batas tunggu. Lantas bagaimana jika kedua batas itu dilanggar?

Akankah berakhir baik atau buruk?

-oOo-

Setiap orang memiliki caranya masing dalam hal menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap orang memiliki caranya masing dalam hal menunggu. Contohnya seperti sekarang, Raya sedang berada di dalam apotek rumah sakit tempatnya dirawat, gadis itu memaksa ingin ikut tantenya yang menebus obat untuk menunjang proses pemulihan kondisinya.

Gadis berambut hitam sebahu itu duduk di kursi rodanya menunggu tante Selin selesai dengan urusan tebus menebus obatnya. Sesekali mengedarkan pandangannya ke arah orang-orang yang juga sedang antre sama seperti dirinya dan juga tante Selin. Di antara mereka ada yang memilih mengantre dengan sabar sembari berbicara dengan orang asing yang duduk di sebelahnya, ada juga yang menghabiskan waktu mengantrenya dengan memainkan ponsel dan ada pula yang hanya duduk melamun, diam saja menunggu nomor antreannya dipanggil. Raya tak menemukan satu pun raut bahagia dari para penunggu antrean, yang ia dapati hanyalah raut lelah dan kelegaan dari mereka.

Lantas pikiran Raya seolah menyimpulkan, jika menunggu adalah proses panjang yang melelahkan agar dapat memperoleh rasa lega, lega sebab telah menyelesaikan urusannya, kemudian selesai, tak ada lagi yang menjadi tujuan lain mereka disana.

Dulu Angkasa pernah mengatakan padanya apabila pria itu sanggup menunggunya untuk waktu yang lama. Dan sekarang pria itu memang sedang menjalankan proses menunggu, entah bagaimana cara pria itu menunggunya.

Hanya saja Raya terpikir, tentang apa yang akan Angkasa lakukan setelah proses menunggunya selesai? Atau tentang apa yang akan pria itu lakukan ketika Raya betulan jadi miliknya?

Seolah pikiran bodoh Raya mengatakan jika setelah Angkasa memilikinya, pria itu hanya akan merasa lega lalu setelahnya pria itu akan mengakhiri semuanya, meninggalkan Raya sendirian.

Gadis itu hanya takut memikirkannya, Raya takut jika Angkasa memilikinya, pria itu akan bosan kemudian ia berakhir ditinggalkan sendirian. Raya tidak ingin Angkasa pergi dari hidupnya.

Itulah mengapa gadis itu tak menginginkan adanya hubungan percintaan di antara keduanya, sebab yang ada di pikirannya itu semua hanya awal dari sebuah pertengkaran dan berujung Angkasa jadi membencinya. Jika bisa, gadis itu hanya ingin mereka seperti ini seterusnya, bersama membeku dalam sebuah rasa yang tak mengenal nama.

Hal itulah yang selalu membuat Raya menangkis hati dan pikirannya setiap pria itu memperlakukannya dengan istimewa, juga setiap pria itu mengatakan betapa pria itu mencintainya. Gadis itu hanya menanggap perasaan pria itu salah dan keliru, perasaan yang ada hanya karena sering bersama, berpikir jika Angkasa hanya penasaran padanya.

Angkasa RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang