24. Calon Suami, Calon Istri

37 7 0
                                    

“Calon Suami, aku bilang calon suami sayang,, kenapa? Kamu nggak ma—”

“Aku mau Naraya! Aku mau.” ucap Angkasa lantang sambil tersenyum lebar.

-oOo-

“Kak, kenapa sih? Dari tadi mondar-mandir gitu, bikin pusing aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kak, kenapa sih? Dari tadi mondar-mandir gitu, bikin pusing aja.” keluh Arabella Megananda yang sejak tadi sudah menahan geram sebab kakak laki-lakinya itu tak kunjung berhenti mondar-mandir di depannya dengan wajah yang ditekuk. Dia kan jadi ikutan kesal, huh!

Bukannya menjawab, pria itu malah mendudukkan dirinya di sofa ruang keluarga, menghela nafasnya kasar berkali-kali dengan wajah yang masih ditekuk, kentara sekali jika pria itu tengah kesal. Hening sebentar, hanya sebentar,, sebelum pria itu melempar ponselnya ke sembarang arah, hampir saja mengenai kepala adiknya yang tengah duduk mengerjakan tugas kuliahnya di sofa seberang. Setelahnya pria itu malah menelungkupkan tubuhnya di atas sofa.

“Kak Angkasa!!” teriak Bella berang, hampir saja kan jidatnya jadi benjol gara-gara tingkah menyebalkan kakaknya itu.

“Apa!? Kamu ribut, bikin kakak sakit kepala.” tukas laki-laki itu jutek setelahnya kembali menelungkupkan wajahnya pada bantalan sofa.

Lah bukannya kebalik, batin Bella kesal. Gadis itu beranjak dari sofa setelah sebelumnya melemparkan dua bantal sofa yang sukses mengenai kepala dan pundak kakaknya.

Bukannya tanpa sebab Angkasa tiba-tiba jadi banyak tingkah begini, pertama dia merasa kesal sebab ini sudah hampir seminggu tapi lamarannya kala itu belum mendapat jawaban, jangankan jawaban, mengungkit tentang lamaran saja Raya tidak pernah, perempuan itu seolah menghindar dari topik pembicaraan setiap kali mereka berbicara via telpon ataupun pesan singkat. Iya, sudah hampir seminggu ini juga mereka tidak pernah bertemu, sebab jadwal terbang Angkasa yang lumayan padat minggu ini.

Alasan kedua, hari ini adalah weekend, harusnya mereka bisa bertemu, lebih-lebih lagi mereka ini kan tetanggaan, lima langkah dari rumah, seharusnya mudah untuk bertemu di saat weekend seperti ini. Tapi perempuan itu malah memilih pergi menemani Naya, sepupu menyebalkannya itu berbelanja entah apa itu.

Dan alasan ketiga, yang paling menyebalkan dari dua alasan tadi. Naraya, perempuan itu malah membuat aturan baru setiap Angkasa datang bertamu ke rumahnya. Hal ini dimulai ketika Naya pindah ke rumah Naraya. Iya, Nayanika Arkayana sekarang tinggal bersama Naraya. Pada awalnya pria itu setuju-setuju saja, sebab dengan begitu Naraya aman dari segala bentuk teror ketika nanti dirinya kedapatan jadwal terbang yang padat, begitu pikirnya. Namun setelah mendengar perkataan perempuannya itu via telpon beberapa hari lalu, Angkasa mendadak jadi ingin mengirim Nayanika Arkayana pindah ke Kutub Selatan saja sekalian.

“Oh iya, kemarin kan aku sudah bilang ke kamu kalau Naya sekarang tinggalnya sama aku?”

“Aku senang, jadinya di rumahku nggak sepi-sepi amat hehe. Tapi kadang aku suka kaget kalau Naya kedapatan shift malam dan pulangnya dini hari, dia suka ketiduran di sofa, masih pake jas putih lagi. Aku kan jadi kaget hehe.”

Angkasa RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang