Janji itu adalah hal yang harus ditepati oleh semua orang, bagaimana kalau janji itu dari kehidupan sebelumnya. Apa masih bisa janji itu ditepati?
¤SEQUEL LOVE IS LIKE THAT¤
*ini cerita GS bukan BxB, jadi yang nggak suka nawajuseyo a.k.a Go away ple...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading
.
.
.
"Hoejangnim, ada undangan dari profesor Park. Untuk pesta perayaan hari berdirinya Rumah sakit miliknya yang ke tujuh belas"
"Kenapa dia mengundangku, aku bukan dokter" tanya Siwon
"Anda adalah salah satu donatur disana, jadi beliau mengundang anda dan keluarga untuk hadir"
"Kapan acaranya?"
"Tiga hari lagi"
"Ingatkan aku lagi besok"
"Ne"
Ini lah percakapan Siwon dan sekretarisnya pagi ini setelah Siwon sampai di kantornya
.
Seperti biasa Nana sedang berada di perpustakaan saat dia sedang merasa tidak lapar dan tentu saja di temani Yangyang yang tidur siang
"Kenapa tidak memilihku?" Sebuah suara mengagetkannya saat sedang memilih buku bacaan
"Maaf sunbae, jangan sedekat ini" pemilik suara itu semakin mendekati Nana
"Kenapa?"
"Aku t-takut"
"Aku tidak melakukan apa apa" laki laki itu semakin mendekat lagi
"S-sunbae..."
"Aku akan membuatmu jadi milikku" bisik laki laki itu di telinga Nana. Setelah itu dia pergi
Seketika lutut Nana terasa lemas setelah laki laki itu pergi, entah kenapa Nana selalu merasa takut jika di dekatnya, banyak laki laki yang mendekatinya tapi tidak ada yang membuatnya takut seperti orang yang satu itu
"Nana, kenapa duduk di lantai?"
"Oh, oppa" Nana langsung berdiri memeluk laki laki di depannya yang kini adalah kekasihnya
"Ada apa denganmu?" Nana hanya menggeleng, Nana tidak mau bercerita pada Jeno karna tidak mau kekasihnya punya masalah dengan laki laki tadi
"Aku tadi mencarimu dikantin tapi kamu tidak ada, jadi aku kemari"
"Aku tidak lapar" Nana masih memeluk erat badan Jeno
