5| Isn't Friends

850 127 9
                                    

Keinginan Kusuo hanyalah ingin hidup tenang dan menjalani kehidupan biasa. Makanya ia juga masuk ke sekolah biasa dimana sekolah tersebut hanya berisikan murid-murid biasa. Akademi PK. Disitulah Kusuo bersekolah.

Namun dirinya salah mengira, Kusuo yang menyembunyikan kemampuannya di depan umum karena dirinya tak suka menjadi pusat perhatian, tidak sengaja malah menarik perhatian banyak teman dikelasnya yang membuat usahanya untuk menjalani kehidupan biasa menjadi kacau, dan rintangan yang ia hadapi untuk mencapai impiannya tersebut terasa semakin jauh.

Meskipun Kusuo mencoba menjaga rahasia kemampuan psikisnya dari teman-teman sekelasnya, dia secara tidak sengaja menarik karakter-karakter aneh kedalam hidupnya. Seperti Kaidou Shun yang selalu delusional dan Nendou Riki yang sangat bodoh- berkepala kosong sampai Kusuo sendiri tidak bisa mendengar isi pikirannya.

Dipaksa untuk menghadapi kegilaan orang-orang disekitarnya, Kusuo belajar bahwa kehidupan biasa yang ia perjuangkan jauh lebih sulit dicapai daripada yang diharapkan.

Sepulang sekolah ini, Kusuo berniat untuk pulang lebih cepat, mengingat dirinya tengah menyembunyikan seseorang dirumah. Namun, tentu saja untuk menuju sampai rumahnya itu sangatlah tidak mudah, karena dirinya harus menghindari orang-orang yang mengganggunya terlebih dahulu, seperti saat ini.

"Aibou, kita makan ramen, yuk," panggil Nendou, dan itu adalah kalimat pertama yang selalu diucapkannya setiap bertemu dengan Kusuo. Dilihat dari cara memanggilnya, Nendou menganggap Kusuo sebagai sobatnya. Namun dia hanya mengaku-ngaku, karena Kusuo tidak pernah mengganggap sebaliknya.

"Saiki! Aku baru saja melihat ulah Dark Reunion!" Seperti biasa, chuunibyou Kaidou selalu parah.

Hal seperti ini sudah biasa bagi Kusuo, dan karena sudah terbiasa mengatasi teman-temannya- tidak, bahkan Kusuo sama sekali tidak menganggap mereka sebagai temannya. Kusuo akhirnya berhasil menghindari mereka, namun ia malah bertemu lagi dengan orang yang termasuk selalu mengganggunya, Teruhashi Kokomi.

Seorang gadis berparas cantik, baik dan ramah pada semua orang. Saking cantiknya, dia memiliki aura bercahaya di sekitar tubuhnya. Dia juga sangat populer di kalangan lelaki, bahkan ia menjadi seorang primadona di Akademi PK. Namun dibalik sifatnya yang baik itu, dia memiliki sisi lain, dimana sifat yang ia tunjukkan pada semua orang sangat berbalik dengan kepribadian aslinya.

Senang menjadi pusat perhatian dan selalu ingin tampil sempurna di mata orang-orang. Memiliki sifat kepercayaan diri yang sangat tinggi dimana dirinya merasa paling cantik dan imut di dunia, dan saking terlalu percaya diri ia sampai merasa 7 miliyar laki-laki di dunia mencintainya. Bahkan ia juga merasa dirinya adalah makhluk yang paling disayangi dewa.

Dan alasan Teruhashi selalu mendekati Kusuo karena ia menyukainya, tentu saja Kusuo mengetahuinya karena kemampuannya yang bisa mendengar suara hati dan pikiran orang. Kusuo akui Teruhashi memang cantik, namun ia sama sekali tidak tertarik dengannya karena ia tahu sifat aslinya.

Yah, sekalipun Teruhashi jadi dirinya sendiri, Kusuo tetap tidak akan bisa menyukainya karena ada alasan tertentu.

"Ah Saiki-kun!" panggil Teruhashi sambil menghampiri Kusuo yang tengah berjalan di lorong sekolah. "Saiki-kun, mau mampir ke kafe yang biasa terlebih dulu denganku? Aku dengar hari ini ada jeli kopi varian baru," tanya Teruhashi begitu sudah berada di hadapan Kusuo, dan tanpa sadar Kusuo mengangguk. Jika sudah menyangkut dengan makanan kesukaannya, ia tidak bisa menolak.

Dan saat ini Kusuo sudah berada di sebuah kafe bersama Teruhashi. Berusaha untuk tidak bertemu dengan orang-orang yang selalu mengganggunya, namun ia malah bertemu dengan si ratu maha dewi itu dan mengajaknya untuk mampir, membuat rencananya untuk pulang lebih cepat jadi gagal.

"Saiki-kun memang sangat suka dengan yang manis-manis, ya," ucap Teruhashi sambil menatap Kusuo yang tengah menyantap makanannya.

Tidak seperti biasanya, jika Kusuo sudah dihadapkan dengan makanan manis apalagi jeli kopi kesukaannya, ia akan merasa bahagia. Kali ini ia sama sekali tidak menikmati makanan tersebut. Ia berkecamuk dalam pikirannya, bagaimana bisa dirinya bersenang-senang saat situasi dirumahnya sedang menyembunyikan seseorang.

Walaupun sebenarnya ia tidak perlu mengkhawatirkannya, namun gadis itu tetap menganggu pikirannya. Sudah pukul empat sore, dan gadis itu belum makan. Padahal setelah pulang sekolah, ia berniat mampir ke supermarket untuk membeli makanan dan langsung cepat pulang.

Namun, rencananya jadi kacau karena bertemu dengan Teruhashi.

Tidak ingin berlama-lama, Kusuo pun dengan cepat menghabiskan makanannya agar bisa segera pulang. Selain ingin cepat-cepat beristirahat, ia sedikit merasa cemas karena adanya gadis itu dirumahnya. Jika ketahuan, itu akan menjadi sesuatu yang merepotkan dan ia benci itu.

Setelah menghabiskan makanan dan membayarnya, Kusuo bangkit dari duduknya. Namun, tentu saja Teruhashi tidak akan membiarkannya pergi semudah itu.

"Saiki-kun, setelah ini bagaimana kalau kita-"

Tanpa memperdulikan ucapan Teruhashi, Kusuo melangkah pergi meninggalkannya sendirian di tempat. Jangan tanyakan bagaimana suasana hati Teruhashi sekarang, hatinya benar-benar kesal dan dipenuhi dengan umpatan kasar yang masih bisa terdengar oleh Kusuo karena belum jauh dari sana.

...

Saat ini [Name] tengah duduk di kursi belajar sambil membaca buku dengan posisi kepala di atas meja. Karena bingung mau melakukan apa, pada akhirnya ia kembali mengambil buku yang tadi pagi diabaikannya. Lembar demi lembar ia baca buku itu, namun ia sama sekali tidak antusias karena merasa tidak ada yang menarik dari jalan ceritanya.

Namun, daripada tidak melakukan apapun, lebih baik ia membaca buku untuk mengisi kekosongan sambil menunggu kepulangannya. Sesekali ia melirik ke arah jam, dan ia lakukan itu sudah beberapa kali. Namun, orang yang ditunggu masih saja belum tiba.

Ditengah keheningan, gadis itu mendengar suara langkah kaki. Dengan cepat ia pun bangkit dari duduknya dan berlari ke arah pintu kamar itu. Dirinya yakin bahwa itu adalah orang yang sedari tadi dirinya tunggu.

Gadis itu kemudian membuka pintunya, lalu pintu pun terbuka dan menampilkan seseorang. Saiki, orang yang sedari tadi dirinya tunggu kepulangannya akhirnya tiba.

Kusuo sedikit terperanjat melihat gadis itu. Mengapa gadis itu dengan cepat membukakan pintu, bahkan dirinya belum sampai di depan pintu tersebut. Apa gadis itu menunggunya, dan lagi, matanya terlihat bersinar seolah merasa senang begitu dirinya pulang.

"Okaerinasai, Saiki-san..."
.
.
.
TBC.

Life With You | Saiki K. x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang