8| New Disaster

571 106 10
                                    

Kehidupan Kusuo memang tidak pernah lepas dari kata tenang. Kapan pun dan dimana pun, ia selalu saja bertemu dengan makhluk yang sangat tidak ingin ia temui. Tidak seperti tadi dimana ia bertemu dengan Teruhashi, kali ini ia bertemu dengan seekor kucing. Saat ini Kusuo dan [Name] sudah hampir sampai menuju rumahnya. Namun di tengah langkah, mereka bertemu dengan seekor kucing yang sepertinya tinggal di perumahan tempat tinggal Kusuo. Yah, walaupun sepertinya tidak ada yang memelihara kucing tersebut.

"Hah! Ada kucing," teriak [Name] sambil menghampiri kucing berwarna oren dengan kain merah yang terikat di lehernya itu.

'Jangan menyentuhnya!'

"Eh, ah..." reflek [Name] memundurkan langkahnya dengan perasaan kecewa karena Kusuo melarangnya untuk menyentuh kucing tersebut.

Tidak hanya pikiran manusia yang bisa Kusuo dengar, ia juga bisa mendengar pikiran para hewan, termasuk kucing satu ini. Tentunya Kusuo sudah mengenalnya, karena kucing ini selalu berada di sekitar rumahnya. Walaupun hanya sekedar kucing, namun tingkahnya cukup menyebalkan. Sama halnya dengan Teruhashi, jika dilihat dari luar, penampilannya memang imut, namun tidak dengan isi hatinya. Begitu juga dengan kucing ini, ia memanfaatkan wajah imutnya untuk tujuan menjadikan manusia sebagai budaknya dengan memberikan makanan setiap hari.

"Padahal kucing itu sangat imut," ucap [Name].

'Tidak boleh, ibuku alergi.'

Tidak ada salahnya dari jawaban Kusuo karena memang benar ibunya alergi terhadap kucing dan jika [Name] menyentuhnya, itu tidak baik karena bulunya bisa sampai terbawa masuk ke rumah. Pada akhirnya, Kusuo dan [Name] melewati kucing itu dan mereka pun akhirnya sampai di depan rumah. Untuk masuk ke dalam, Kusuo menggunakan cara seperti saat pergi dari rumah. Mereka pun mulai masuk ke rumah dan beruntungnya, orangtuanya sedang tidak di ruang tengah. Itu memudahkan [Name] untuk cepat masuk ke kamar.

...

Pagi yang cerah. Kusuo sudah siap dengan seragamnya.

Selama Kusuo sekolah, yang selalu dilakukan [Name] untuk mengatasi rasa bosannya hanyalah membaca buku sambil mendengarkan musik lewat earphone-nya. Ia tidak pernah lepas dari earphone satu-satunya itu. [Name] sangat menyukai benda itu, karena benda itu mampu memberikannya ketenangan. Namun, entah apa yang akan dilakukannya hari ini selama Kusuo tidak ada dirumah, karena benda yang selalu ia gunakan untuk menutup telinganya itu sudah tidak bisa dipakai lagi alias rusak.

[Name] mengetuk-ngetuk sebelah earphone-nya itu, berharap agar kembali menyala. Walaupun sebenarnya masih bisa digunakan karena yang rusak hanya sebelah, namun apalah guna benda itu jika hanya menyala satu. Bagi [Name] benda itu sudah tidak berguna lagi.

Sementara Kusuo yang melihat tingkah gadis itu, ia jadi mengingat bahwa dirinya pernah menggunakan earphone waktu ingin menarik perhatian Satou Hiroshi— orang yang dikaguminya karena dia adalah satu-satunya manusia 'biasa' yang ada disekolahnya. Mengingat ia masih menyimpan earphone itu di dalam laci, ia pun mengambil benda itu dan memberikannya pada [Name].

Walaupun sebenarnya Kusuo bisa memperbaiki earphone [Name] yang rusak dengan mengembalikannya ke satu hari sebelumnya, namun ia tidak dapat melakukannya. Selain karena ia menyembunyikan kemampuannya, ia tidak ingin melakukan hal merepotkan dirinya itu setiap hari. Sama seperti yang ia lakukan pada TV-nya yang sudah rusak, ia harus terus mengembalikan keadaan benda itu ke satu hari sebelumnya dengan tepat waktu. Jika terlambat, maka benda itu akan rusak selamanya.

[Name] menghentikan aktivitas mengetuk-ngetuk earphone-nya, lalu ia menatap benda yang ada di tangan Kusuo. "Saiki-san, ini.. bolehkah aku menggunakannya?" tanya [Name]. Kusuo mengangguk pelan. Gadis itu pun mengambil benda itu ditangan Kusuo.

'Itu untukmu saja, lagipula aku sudah tidak menggunakannya.'

"Ah, mhm. Arigato..." balas [Name]. Setelah memberikan earphone tersebut, Kusuo pergi meninggalkan gadis itu sendirian di kamarnya. Sementara itu, [Name] tersenyum senang. Entah karena ia mendapat earphone baru, entah karena yang memberikan earphone tersebut dari Kusuo. Kedua hal itu sama-sama membuat [Name] merasa senang.

...

Salah satu hal yang menjadi penyesalan dalam hidup Kusuo adalah, mengapa kemarin tidak dirinya sendiri saja yang membelikan pakaian untuk [Name]. Sekarang ia harus menanggung resikonya. Karena hari ini, dirinya tengah dihadang dan dihujani pertanyaan-pertanyaan dari orang yang mengetahui kemampuan Kusuo. Toritsuka Rieta, seorang yang juga memiliki kemampuan psikis, namun kemampuannya hanya bisa melihat hantu.

"Kuriko-chan itu 'kan seharusnya Saiki-san, sementara kemarin Saiki-san jalan bareng sama Kuriko-chan. Kalau bukan Saiki-san, lalu siapa?" tanya Toritsuka. Dia adalah salah satu orang yang memanggil Kusuo dengan panggilan 'san' selain [Name]. Itu dikarenakan Toritsuka menghormati Kusuo sebagai seorang psikis yang kemampuannya melebihi dirinya.

Sebagai sesama seorang psikis, Toritsuka mengetahui semua kemampuan Kusuo, termasuk bahwa seorang Kuriko adalah Kusuo itu sendiri. Dan inilah yang menjadi penyesalan Kusuo, ia lupa bahwa Toritsuka mengetahui kenyataan itu. Meskipun kemarin Kusuo tidak bertemu dengan Toritsuka, atau Toritsuka sendiri yang juga tidak melihatnya jalan bersama dengan [Name], berita ini akan tetap tersampaikan kepada Toritsuka. Itu dikarenakan para hantu kenalannya yang menyampaikannya pada Toritsuka.

"Naniiii????" kaget Toritsuka begitu selesai mendengar cerita Kusuo mengenai [Name]. "Saiki-san tahu 'kan kalau menyembunyikan seseorang yang bahkan bukan keluarga adalah sama dengan penculikan?" Sebenarnya Toritsuka tidak peduli dengan fakta dari ucapannya, ia hanya iri pada Kusuo yang sudah pasti tidur satu kamar dengan [Name].

'Kalau kau mau, aku bisa menyerahkannya padamu, Toritsuka. Jadi kau bisa tinggal berdua dengannya di kuil-mu itu.'

Kusuo melangkah menuju kelas meninggalkan Toritsuka di sana. Sebagai orang yang sudah cukup lama mengenal Toritsuka, ia tahu apa maksud dari ucapan si cenayang cabul itu. Benar-benar bejat. Dan lagi, walaupun Kusuo menceritakan rahasianya itu mengenai [Name] pada Toritsuka, si cabul itu sepertinya tidak akan membuka mulutnya.

"SAIKI-SAN! HONTOU KAAAA???"
.
.
.
TBC.

Life With You | Saiki K. x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang