Festival kembang api.
Hari itu mungkin adalah hari yang sangat dinantikan oleh orang-orang di musim panas ini. Hari yang datang hanya satu kali dalam setahun ini, banyak sekali orang yang memakai yukata maupun kimono untuk datang ke tempat dimana mereka bisa melihat letusan kembang api. Namun bagi Kusuo, tempat seperti itu justru adalah tempat yang sangat enggan untuk ia datangi. Selain karena di sana tidak bisa merasakan ketenangan, tempat seperti itu sangat mudah merusak suasana hatinya karena harus mendengar suara hati orang-orang yang sangat berbalik dengan apa yang mereka ucapkan.
Dan hari ini adalah hari dimana festival tersebut diadakan. Niat Kusuo yang awalnya untuk tidak mendatangi tempat tersebut jadi batal karena ibunya malah menyuruhnya untuk pergi bersama dengan [Name].
'Siapa yang mau pergi? Mendokusai.'
"Jangan membantah, Kusuo," balas ibunya Kusuo sambil menunjukkan wajah yang sangat jarang ia perlihatkan, yaitu wajah sadis. Wajah dimana ia tengah menatap Kusuo dengan sadis pun seketika berubah menjadi imut seperti biasanya begitu kembali menoleh ke arah [Name]. Ibunya Saiki-san ternyata yandere... batin [Name].
Saat ini ibunya Kusuo tengah memasangkan obi yukata pada [Name], yukata yang pernah ia gunakan sewaktu masih muda. Ibunya Kusuo menatap [Name] yang sudah terbalut dengan yukata tersebut, sangat cocok dipakai oleh [Name]. Sementara [Name] yang tengah ditatap, belum lagi Kusuo yang berada disampingnya, wajahnya pun memerah karena malu.
Setelah sudah siap, [Name] pun pamit pada ibunya Kusuo lalu ia dan Kusuo berjalan menuju keluar. [Name] tersenyum sambil menatap Kusuo yang tengah berjalan didepannya. Rasanya ia sangat senang. Walaupun awalnya ia tidak terlalu ingin pergi, karena ia sudah yakin bahwa Kusuo pasti akan menolak. Belum lagi ia harus menerima uang jajan yang diberikan oleh ibunya Kusuo, ia semakin merasa tidak enak hati.
Setelah berjalan cukup lama, mereka akhirnya sampai ditempat yang tuju.
[Name] menatap sekitarnya, ternyata ada juga gadis seumurannya yang tidak memakai yukata. Ia jadi merasa mencolok, apalagi ia harus berjalan dengan Kusuo yang hanya memakai kemeja santai. [Name] sendiri tidak masalah, bahkan ia senang karena memakai yukata yang dipinjamkan ibunya Kusuo. Namun, tatapan orang-orang yang tertuju padanya cukup mengganggunya, dan ia yakin Kusuo juga tidak menyukainya karena keduanya tengah menjadi pusat perhatian.
Namun, itu mungkin karena mereka datang terlalu awal, jadi masih hanya ada beberapa orang yang terlihat. Karena semakin lama, banyak orang yang berlalu-lalang dan akhirnya perhatian orang-orang tidak lagi tertuju pada mereka. Tapi sebagai gantinya, dirinya harus berdesakan dengan orang-orang.
Ditengah kerumunan itu, Kusuo pun menarik tangan [Name] lalu ia membawanya ke tempat yang jarang dilalui orang-orang.
"Memang dari awal kita seharusnya tidak datang," ucap [Name].
'Bodoh! Kau mau mengecewakan ibu?'
[Name] tidak berkata apa-apa lagi. Saat ini dirinya dan Kusuo sudah berada di tempat yang cukup sepi dan minim cahaya.
"Yo! Saiki-san!" panggil seseorang sambil menepuk pundak Kusuo. Kusuo pun menoleh dan menatapnya kaget.
'Toritsuka? Tidak ku sangka aku bertemu denganmu disini.'
"Hmm.. jadi dia gadis yang Saiki-san maksud?" tanya Toritsuka sambil menatap [Name] dengan tatapan mesum. Sementara [Name] yang merasa tidak aman kemudian melangkah dan berdiri dibelakang Kusuo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With You | Saiki K. x Reader
FanfictionSeorang gadis yang sedang kabur dari rumahnya ditemukan oleh seorang ahli psikis bernama Saiki Kusuo di sebuah bangunan tua yang sudah terbengkalai. Situasi dimana Saiki harus menolong gadis tersebut membuatnya kerepotan. Akankah Saiki membawanya pu...