7| Date?

680 111 6
                                    

"S―Saiki-san, kita mau pergi ke mana?" tanya [Name].

Terlihat Kusuo tengah menarik tangan [Name] dari kamar menuju lantai bawah.

Karena hari ini adalah hari libur, Kusuo menggunakan kesempatan hari ini untuk mengajak [Name] pergi ke toko baju. Tidak mungkin Kusuo membiarkan [Name] tinggal di rumahnya sementara baju yang dimiliki gadis itu hanya yang dipakainya. Jadi hari ini ia berniat membawa [Name] pergi ke toko baju untuk membelikannya baju ganti.

Dan saat ini Kusuo tengah membawa [Name] dari dalam rumah menuju keluar dengan menggunakan kemampuan tembus pandang. Untuk menghindari orangtuanya jika tiba-tiba melihatnya bersama [Name], Kusuo hanya perlu memegang tangan gadis itu agar keduanya sama-sama tak terlihat.

Sebenarnya tidak masalah jika orang tua Kusuo melihatnya membawa seorang gadis. Namun yang jadi masalah, Kusuo membawanya dari dalam rumah.

"Saiki-san, apa kita akan melewati pintu depan?" tanya [Name] kebingungan. Kusuo tak menggubris pertanyaan itu dan terus melangkah, tanpa menyadari gadis yang mengikutinya dari belakang tengah menatap tangannya yang tengah dipegang olehnya. Diam-diam gadis itu tersenyum, hingga akhirnya keduanya sudah berada di luar rumah.

...

Saat ini tibalah mereka di toko baju. Keduanya pun memasuki toko baju tersebut, lalu Kusuo pun menyuruh [Name] untuk memilih baju yang akan dibelikannya. Sebelum menanggapi ucapan Kusuo, [Name] terdiam sejenak karena ternyata Kusuo membawanya ke toko baju. "Saiki-san, kau memintaku untuk membeli baju? Kau tahu aku tidak memiliki uang untuk membelinya," ucap [Name].

'Ya ampun, apa kau bodoh? Tentu aku tidak akan membawamu ke toko baju jika aku sendiri tidak akan membelikannya.'

[Name] kembali terdiam. Ia semakin merasa tidak enak, namun ia juga tidak memiliki pakaian selain yang dipakainya. Ia juga tidak bisa terus meminjam pakaiannya Kusuo untuk pakaian ganti. Mungkin inilah alasan Kusuo ingin membelikannya pakaian, ia tidak bisa kembali meminjamkan pakaiannya sendiri pada [Name]. Seandainya [Name] pergi dari rumah dengan membawa pakaian, mungkin ia tidak perlu merepotkan Kusuo seperti ini. Namun, bukan kabur namanya jika sambil membawa pakaian, dan mungkin juga Kusuo tidak akan membiarkannya tinggal dirumahnya.

"Arigato..." [Name] bersuara. Kemudian ia mulai memilih baju yang berjejeran tersebut.

Sementara [Name] memilih, Kusuo hanya menunggu dengan menyenderkan tubuhnya di tembok ruang ganti sambil melipat kedua tangannya. Ia berpikir, sepertinya gadis itu akan cukup lama untuk memilih baju. Dan benar saja, sudah cukup lama [Name] mengitari ruangan, namun ia masih belum memilih satupun baju yang akan dibelinya.

Sedari tadi [Name] masih belum menemukan baju yang akan dibelinya. Ia bingung bukan karena belum menemukan baju mana yang cocok untuknya, melainkan ia bingung dengan harga mana yang menurutnya murah. Namun, karena ia sudah membuat Kusuo menunggu cukup lama, ia pun mengambil salah satu baju yang lumayan tidak terlalu mahal. Kemudian ia menghampiri Kusuo yang sedari tadi menunggunya.

"Aku ambil yang ini," ucap [Name] sambil menunjukkan satu baju yang ada ditangannya.

Kusuo menatap baju ditangan [Name], lalu ia beralih menatap wajah gadis itu. Ia sudah menduga hal ini akan terjadi. Tidak mungkin [Name] tinggal di rumah Kusuo dengan satu pakaian ganti dan tanpa pakaian dalam. Kusuo pun menghela nafasnya, tidak ada pilihan lain selain dirinya yang memilihkannya. [Name] tidak akan bisa memilihnya karena gadis itu akan selalu merasa tidak enak.

Kusuo berjalan dan mengambil beberapa pakaian untuk [Name]. Untuk pakaian dalam― (kok saya malu ya ngetiknya) Kusuo meminta [Name] sendiri yang memilihnya. Setelah selesai, mereka berjalan menuju tempat pembayaran kemudian Kusuo pun membayarnya. Tentu saja Kusuo membayarnya dengan uang jatah bulanan yang diberikan oleh orangtuanya.

Life With You | Saiki K. x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang