Malam natal pun akhirnya tiba, dimalam ini bersama Kusuo [Name] memutuskan untuk pergi mengunjungi kuil.
Sambil membawa sesuatu dibalik mantelnya, [Name] berjalan dengan Kusuo menuju tempat berdoa tersebut. Malam ini ada banyak orang yang berlalu-lalang untuk merayakan malam natal ini di luar. Biasanya orang-orang mengunjungi kuil pada saat malam atau hari tahun baru, namun [Name] pergi pada malam natal ini karena orang-orang di kuil tidak terlalu banyak, dan ada sesuatu yang ingin ia sampaikan kepada Kusuo.
Kusuo sebenarnya tidak berniat untuk berdoa, karena memang dasarnya ia tidak percaya dengan Tuhan. Ia ikut mengunjungi kuil hanya sekedar mengantar [Name], sekaligus untuk menghindari teman-temannya yang sepertinya akan datang ke rumahnya. Lagipula jika dirinya berdoa dan menginginkan ketenangan, hal itu tidak terkabulkan selama ini.
Sementara Kusuo menunggu tidak jauh dari kuil, [Name] pun melakukan ritual berdoa.
Setelah selesai berdoa, [Name] mengambil sesuatu didalam saku mantelnya, menatap benda yang terbalut kertas kado itu yang hendak ia berikan kepada Kusuo setelah pergi dari kuil ini. [Name] kembali memasukkan benda itu kedalam sakunya, kemudian ia berjalan hendak kembali pada Kusuo. Namun ditengah langkah, entah mengapa dirinya merasa seperti ada seseorang yang menariknya. [Name] menoleh, kemudian ia mendapati wajah yang sangat tidak ingin ia lihat.
"Teruhashi-san?" panggil [Name] kebingungan mengapa dirinya harus bertemu lagi dengannya, terlebih lagi disini yang saat ini dirinya tengah pergi dengan Kusuo.
Ternyata Tuhan memang tidak menyayangiku, doaku yang waktu itu saja ternyata belum dikabulkan, batinnya.
Hm, Tuhan memang tidak menyayangi kita, dia lebih menyayangi Teruhashi-san.
"[Name]-san, sudah kuduga kau kenal dengan Saiki-kun," ucap Teruhashi membuat [Name] sedikit terkejut.
"Teruhashi-san melihatnya, ya.."
"Hm, tadinya aku dan teman-teman mau mengunjungi rumah Saiki-kun, tapi kata bibi dia sedang tidak ada di rumah. Karena dia sedang tidak ada, jadi aku kesini. Tapi, tak ku sangka ternyata aku melihatnya disini dan berjalan denganmu," jelas Teruhashi.
"[Name]-san, kau ada hubungan apa dengan Saiki-kun? Yang jelas kau bukan adiknya, karena setahuku Saiki-kun tidak memiliki adik selain Kuriko-chan," tanyanya. [Name] sedikit kebingungan saat Teruhashi kembali menyebut nama itu. Pasalnya, Kusuo maupun orangtuanya tidak pernah bercerita mengenai Kusuo memiliki seorang adik. Dari yang ia tahu, Kusuo hanya memiliki seorang kakak laki-laki.
[Name] terdiam sejenak, kemudian ia bersuara. "Intinya... Saiki-san adalah orang yang sangat berharga bagiku."
Saat itulah wajah Teruhashi menjadi suram, bahkan tubuhnya pun nampak tak bercahaya. Tanpa sengaja [Name] menatap Teruhashi yang tengah mengepalkan tangannya. Kemudian [Name] kembali menatap wajah didepannya itu, ia sudah menduga ternyata Teruhashi memang memiliki sisi lain. Tersadar bahwa sifat aslinya keluar, Teruhashi kembali mengubah wajahnya menjadi berseri.
"Begitu, ya. Ternyata [Name]-san menyukai Saiki-kun ju—"
"Hei, Teruhashi-san. Mengapa kau tidak jadi diri sendiri saja?" tanya [Name]. "Bukankah itu lebih baik daripada menyakiti orang lain dengan berpura-pura baik?"
"Hm? Apa yang kau katakan, [Name]-san?" tanya Teruhashi masih dengan wajah sok imutnya.
[Name] terdiam, padahal perempuan didepannya ini sudah tahu bahwa [Name] baru saja mengetahui sifat aslinya, namun ia masih bicara seakan tidak mengerti apa yang tengah dibicarakan. Memang, percuma apapun yang ia katakan. Teruhashi tidak akan pernah mau jadi dirinya sendiri dan akan tetap mempertahankan harga diri dan citranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With You | Saiki K. x Reader
FanfictionSeorang gadis yang sedang kabur dari rumahnya ditemukan oleh seorang ahli psikis bernama Saiki Kusuo di sebuah bangunan tua yang sudah terbengkalai. Situasi dimana Saiki harus menolong gadis tersebut membuatnya kerepotan. Akankah Saiki membawanya pu...