17| Aiura's Forecast

439 92 6
                                    

Tubuh molek nan seksi itu kini hanya terbalut selimut didepannya. Kusuo memandangnya tak minat, ia sudah menduga hal ini akan terjadi 'lagi'. Hal ini memang bukan pertama kalinya karena inilah yang selalu dilakukan oleh perempuan yang terlihat memiliki kulit gelap dan rambut bergelombang itu setiap datang ke kamarnya Kusuo.

Yappari kaero.

"Ehh~ Sebelum itu ayo kita 'main-main' dulu sebentar," balas perempuan itu. Kusuo semakin memandangnya tak suka, sementara perempuan didepannya yang melihatnya pun langsung kembali mengenakan pakaiannya. Padahal ia hanya bercanda, tidak benar-benar menggodanya. Sebegitu tidak tertariknya Kusuo terhadap gadis, padahal ini adalah kesempatannya untuk menghilangkan keperjakaannya.

Lagipula orang yang kau maksud itu tidak ada, jadi sebaiknya kau pulang.

"Kusuo, kau juga tahu ramalanku itu selalu akurat," ujar perempuan yang diketahui bernama Aiura Mikoto itu.

Dia adalah seorang gadis yang memiliki kemampuan bisa meramal masa depan seseorang hanya dengan melihat aura tubuhnya. Diketahui tujuan ia ikut ke rumah Kusuo untuk memastikan hasil ramalannya yang mengatakan bahwa Kusuo tinggal bersama dengan seorang perempuan. Namun, bukannya ia memastikan rasa penasarannya itu, ia malah melepas seluruh pakaiannya begitu tiba di kamar.

"Kusuo.. kau tidak benar-benar sedang menyembunyikan seseorang 'kan?" tanya Aiura tak yakin. Apa ramalannya salah?

Untuk apa aku melakukan sesuatu yang merepotkan seperti itu, cepatlah pulang.

Aiura melihat-lihat kamar Kusuo. Memang tidak ada tanda-tanda Kusuo sedang menyembunyikan seseorang. Karena dilihat dari manapun, kamar ini tidak ada yang aneh dan tampak seperti biasanya. Sementara itu juga, Kusuo yang tahu [Name] sedang berada di dapur baru saja mengirim telepati padanya untuk tidak pergi ke kamar atau keluar dari dapur selama Aiura belum pulang. Meski tanpa diberi tahu pun [Name] sudah tahu.

Cepatlah pulang, atau apa harus ku antar pakai teleportasi agar kau pulang?

"Baiklah, aku pulang!" balas Aiura. Dikarenakan Aiura juga adalah seorang psikis, ia adalah salah satu orang yang juga mengetahui kemampuan Kusuo setelah Toritsuka.

Tak lama setelah Aiura melihat-lihat keadaan kamar Kusuo, ia kemudian kembali untuk pulang. Namun setelah sampai diruang tengah, ia menghentikan langkahnya karena ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Kusuo! Apa ini?" tanya Aiura sambil menunjukkan sehelai rambut ditangannya yang baru saja ia ambil di sofa. "Sudah kuduga kau memang―"

Mungkin saja itu rambut ibuku.

"Sepanjang ini?" Aiura menatap Kusuo. "Padahal aku jauh-jauh pindah ke sekolahmu hanya untuk bertemu denganmu.."

Kusuo mendengus, ia sedikit kesal dengan perempuan didepannya ini karena belum juga cepat pulang meski sudah menyuruhnya beberapa kali. Sebenarnya ia tidak terlalu peduli jika Aiura mengetahui bahwa dirinya menyembunyikan seseorang, ia hanya mendou na koto ni naritakunai dan ingin cepat-cepat tidur malam ini.

Sementara itu, [Name] yang sedang berada di dapur samar-samar mendengar pertikaian mereka. Ia sedikit terkejut begitu mendengar Aiura memanggil Kusuo dengan nama depannya. Dilihat dari cara perempuan itu memanggil Kusuo, [Name] merasa bahwa sepertinya mereka cukup dekat. Namun, ia jadi sedikit bertanya-tanya apa hubungan Kusuo dengan perempuan itu.

Setelah mengantar Aiura sampai depan rumah, Kusuo kemudian kembali masuk ke dalam. [Name] yang melihatnya pun langsung keluar dari dapur untuk memberi salam sebelum hendak kembali ke kamarnya.

"Saiki-san, tadaima..." ucap [Name] dengan perasaan takut. Setelahnya ia terdiam, pantaskah ia mengucapkan salam seperti itu yang bahkan dirinya bukan termasuk keluarga rumah ini. Kusuo pun hanya membalasnya dengan anggukan sambil terus melangkah menuju kamarnya. [Name] menatap punggung Kusuo sendu. Kemudian ia mengikutinya dari belakang untuk kembali ke kamarnya.

...

Saat ini Kusuo terlihat tengah berbaring di kamarnya. Ia menatap langit-langit kamarnya sambil menopang kepalanya dengan kedua tangannya.

Kusuo kembali mengingat kejadian tadi siang saat masih disekolah dimana Aiura menceritakan mengenai ramalan itu. Meski sulit dipercaya, ramalannya mengatakan bahwa dirinya akan jatuh cinta pada seorang perempuan yang kini tinggal di rumahnya.

Diketahui Aiura pindah sekolah ke Akademi PK untuk menemukan pasangan hidup dimasa depannya yang ia lihat di ramalannya sendiri. Orang itu memiliki ciri-ciri berambut pink yang tidak lain itu adalah Kusuo. Maka dari itu, merasa cemas karena ramalannya berbeda dengan sebelumnya, ia pun ikut ke rumah Kusuo untuk memastikan apa benar perempuan yang ia lihat di ramalannya itu ada.

Kusuo akui bahwa ramalan Aiura memang selalu akurat termasuk apa yang diramalkannya bahwa ada seorang gadis yang tinggal di rumahnya adalah benar. Namun, jika ramalannya mengatakan bahwa nantinya ia akan menyukai gadis itu, sepertinya ramalan itu salah. Bagaimana mungkin seorang psikis sepertinya yang memandang manusia sebagai tengkorak jatuh cinta, itu tidak mungkin terjadi.

Persetan dengan ramalan.

Sejauh ini kekhawatiran Kusuo berpusat pada kehidupan [Name] seterusnya. Gadis itu tidak mungkin tetap tinggal di rumah ini selamanya. Karena bagaimanapun juga, gadis itu masih memiliki keluarga. Meski ini bukan penculikan seperti yang dikatakan Toritsuka, tetap saja menyembunyikan seseorang yang bahkan bukan keluarga adalah tanggung jawab besar. Walaupun situasinya sekarang berbeda karena orangtuanya sudah mengetahuinya, namun tetap saja keberadaan gadis itu seakan masih tersembunyi, dari orang-orang dan dari orang tua gadis itu sendiri.

Entah mengapa dirinya jadi merasa cemas. Padahal dari awal memang tidak seharusnya ia menolong gadis itu, apalagi membiarkannya tinggal di rumahnya. Sekalipun ia menolongnya, seharusnya ia langsung menyuruhnya pulang begitu gadis itu sadar. Ini benar-benar tidak seperti dirinya yang benci akan sesuatu yang merepotkan, dan akibat keputusannya itu mungkin masalahnya akan bertambah runyam kedepannya.

Sebelum masalahnya bertambah lebih besar, mungkin ia hanya perlu mencegahnya. Mengingat gadis itu sudah cukup lama tinggal dirumahnya, sepertinya sudah saatnya ia menyuruh gadis itu pulang. Tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan dari hidup gadis itu. Sekalipun gadis itu masih tidak ingin kembali pulang, ia bisa menyuruhnya untuk mulai hidup mandiri dengan menyewa rumah atau apapun itu asal tidak lagi tinggal disini. Lagipula gadis itu sudah memiliki uang sendiri hasil kerjanya itu.

Kusuo menghela nafasnya, ia sudah memutuskan untuk melakukan apa yang baru saja dipikirkannya agar gadis itu tidak lagi tinggal disini. Tentunya agar dirinya juga terhindar dari masalah yang lebih berat lagi. Namun, apakah keputusan yang ia buat akan diterima oleh gadis itu, sementara saat ini gadis itu tengah dilanda perasaan tidak baik-baik saja.

Malam ini gadis itu tampak tengah duduk di depan teras rumah. Ditengah lamunannya, gadis itu pun dihampiri oleh seekor kucing yang tidak lain ada Amp.

"Ada apa? Apa kau mengkhawatirkan ku?" tanya gadis itu pada kucing tersebut. Ia pun mengambil kucing itu dan menariknya ke dalam pelukannya. "Aku baik-baik saja."

Ya, aku baik-baik saja ...
.
.
.
TBC.

Life With You | Saiki K. x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang