14| Tempat Kembali

450 90 3
                                    

[Name] baru saja kembali dari jalan-jalan yang begitulah sebelumnya ia pikirkan. Selama perjalanan, ia bingung kemana dirinya harus pulang. Rumah yang ditinggali keluarga Saiki itu bukanlah tempat seharusnya ia berpulang, dan ia sendiri tahu bahwa dirinya tinggal di sana hanya sementara. [Name] tidak pernah lupa perkataan Kusuo yang memperbolehkannya tinggal di sana hanya 'sementara'.

Namun, perlakuan Kusuo dan orangtuanya yang sangat baik terhadapnya membuatnya tidak ingin pergi dari rumah itu. Rasanya sangat sayang jika suatu hari ia harus meninggalkan mereka. Tapi ia harus ingat bahwa dirinya tidak bisa tinggal di rumah itu selamanya sekalipun Kusuo ataupun orangtuanya memperbolehkannya tinggal selamanya.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya [Name] tiba didepan rumah itu. [Name] pun membuka pintu pagar rumahnya, ralat kediaman Saiki. Namun saat dirinya hendak masuk, ada seorang bocah yang memanggilnya.

"Hoi, kau."

[Name] menoleh ke sumber suara tersebut dan ia mendapati bocah laki-laki tengah berdiri disebelah rumahnya. Ia berpikir sepertinya bocah itu anak tetangganya. [Name] pun menghampiri bocah itu.

"Ada apa?" tanya [Name] pada bocah itu. Sementara bocah itu menatap [Name] dengan tatapan tidak suka.

"Akhir-akhir ini aku sering melihatmu ada di rumah ini. Ada hubungan apa kau dengan Cyborg Ciderman 2?"

"Heh?" [Name] kebingungan, ia tidak mengerti siapa orang yang dimaksud bocah itu. "Cyborg Ciderman 2 itu siapa?" tanyanya.

"Ck, Kusuo Nii-chan," jawab bocah itu yang membuat [Name] semakin kebingungan. Mengapa Kusuo dipanggil Cyborg Ciderman 2 oleh bocah itu?

"Ah.. maksudmu Saiki-san.." balas [Name]. "Saiki-san sudah menyelamatkanku, makanya aku tinggal disini."

"Benarkah?!" Seketika mata bocah itu langsung berbinar. [Name] sedikit terkejut, lalu ia pun mengangguk. "Aku juga pernah diselamatkan olehnya, lo! Waktu itu aku menangis karena kehilangan jejak ibuku, lalu dia membawaku terbang untuk mengantarkannya. Yappari, Cyborg Ciderman 2 te sugoi yo ne~"

[Name] terdiam, mencoba mencerna ucapan bocah itu. Seorang anak memang tidak mungkin berbohong, tapi perkataannya terlalu sulit dipercaya, mana mungkin Kusuo bisa terbang. Setelahnya [Name] berpikir, mungkin bocah itu terlalu banyak menonton anime. Namun, yang sedari tadi membuatnya bingung, mengapa bocah itu memanggil Kusuo dengan sebutan Cyborg Ciderman 2.

"Mengapa kau memanggilnya dengan sebutan Cyborg Ciderman 2?" tanya [Name].

"Tentu saja karena dia punya kekuatan super!" jawab bocah itu.

"Namamu siapa?" tanya [Name] lagi.

"Yuuta," jawab bocah bernama Yuuta itu. [Name] pun membungkukkan badannya untuk mensejajarkan dirinya dengan Yuuta.

"Yuuta-kun, di dunia ini tidak mungkin ada orang yang punya kekuatan seperti itu. Kalaupun ada, cuma hanya ada di dunia fiksi saja," ucap [Name] menjelaskan, sekalian menyadarkan bocah itu dari dunia fantasinya.

"Ha? Jadi kau masih tidak percaya meski Cyborg Ciderman 2 sudah menyelamatkanmu? Memangnya dia menyelamatkanmu dengan cara apa?" tanya Yuuta dengan kembali menatap [Name] tidak suka. [Name] diam kebingungan, walaupun memang tidak mungkin ada manusia yang seperti itu, tapi waktu itu ia pernah merasa ada sesuatu yang aneh karena dirinya sudah berada dikamar Kusuo.

Yah, itu karena Kusuo membawa [Name] dengan kemampuan Teleportasi.

"Yuuta-kun, orang yang kau maksud Cyborg Ciderman 2 itu memang sudah menyelamatkanku, tapi dia menyelamatkanku bukan dengan cara menggunakan kekuatan super seperti yang ada di pikiramu. Dia menyelamatkanku dengan.." membiarkanku tinggal disini, lanjut [Name] dalam hati.

"Dengan cara apa?" tanya Yuuta. [Name] tersadar dari lamunannya kemudian tersenyum.

"Intinya dengan kebaikannya."

...

Disebuah kafe, tepatnya berada di kota sebelah tempat tinggalnya, Kusuo tampak sedang duduk sambil menunggu pesanannya. Semalam ia sempat menonton TV dimana acaranya merekomendasikan kafe yang menyediakan jeli kopi yang tampilannya terlihat berbeda. Jadi setelah pulang sekolah ia pergi ke kafe ini untuk mencoba jeli kopi tersebut.

Namun, ia merasa sepertinya akan ada sesuatu yang terjadi antara dirinya dengan pengantar pesanannya itu.

"SㅡSaiki-san?!" panggil [Name] kaget karena ternyata pengunjungnya adalah Kusuo.

Kusuo hanya memasang wajah datar meskipun sebenarnya ia sama sekali tidak mengira, lebih tepatnya ia tidak menyangka bahwa gadis itu akan bekerja disini. Namun, ia sudah menduga hal ini akan terjadi. [Name] pun meletakkan nampan pesanan itu dimeja, lalu ia ikut duduk di kursi yang ada didepan Kusuo.

"Maaf Saiki-san, aku tidak memberitahumu. Tapi aku sudah berniat memberitahumu, hanya saja tidak sempat.. t-tapi ibu sudah tahu kok!" jelas [Name]. Sebenarnya Kusuo tidak peduli jika [Name] bekerja, ia hanya tidak mengerti mengapa gadis itu bekerja di kafe ini yang letaknya berada di kota sebelah.

"Begini Saiki-san.. aku bosan di rumah, dan lagipula aku tidak bisa tinggal di rumah hanya dengan berdiam diri saja. Saiki-san pernah bilang 'kan, kalau aku boleh tinggal di sana hanya sementara. Nah, sementara aku tinggal di sana, aku ingin mengumpulkan uang dengan bekerja untuk menyewa rumah sendiri nanti," lanjut [Name]. Entah mengapa ia mengatakannya dengan perasaan ingin menangis.

"Mungkin Saiki-san bingung mengapa aku bekerja di kota ini, sementara jaraknya cukup jauh dengan kota kita. Sebelumnya aku pernah melamar di kafe yang pernah kita kunjungi waktu itu, tapi sudah tidak ada lowongan. Dan akhirnya ada orang yang menyarankan ku kerja di kafe ini, dia juga satu sekolah dengan Saiki-san. Kalau tidak salah namanya.. Me..me.."

'Mera-san, ya..'

"Hm! Mera-san!" sahut [Name].

Setelahnya Kusuo terdiam. Padahal ia tidak benar-benar memberi tempat tinggal untuk [Name] hanya sementara.

"Kalau begitu Saiki-san, aku tinggal, ya. Masih ada pekerjaan yang harus kulakukan. Ah iya, sering-seringlah datang ke kafe ini. Hehe jaa nee," ucap [Name], lalu ia pamit meninggalkan Kusuo sendiri di sana. Sampai saat [Name] pergi dari hadapannya, Kusuo masih terdiam merenungi pikirannya.

Padahal jika gadis itu mau tinggal selamanya pun, ia tidak masalah.
.
.
.
TBC.

Life With You | Saiki K. x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang