I got You

502 77 40
                                    

"Karena itu milikku."..

Cecilia dikejutkan dengan suara seseorang. Perempuan bertubuh mungil itu membalikkan badan ke arah sumber suara.

Seorang lelaki berkulit putih yang sangat tampan berdiri di depan pintu masuk. Wajahnya terlihat tidak asing. Sejin– pria yang memanggilnya tadi kini berjalan mendekati pria itu, lalu berbisik padanya. Pria berkulit putih itu mengangguk.

Tatapan matanya begitu dingin, tak berpindah sedikitpun dari sosok Cecilia.

Sejin segera keluar dari ruangan. Pria berbaju serba hitam itu langsung mengunci pintu di belakangnya. Rambut silver ash yang tertata sedikit berantakan dengan mullet itu menambah kesan misteriusnya.

"Bisa jelaskan mengapa hanya kita berdua di ruangan ini? Aku bisa berteriak dengan keras!" ancam Cecilia.

Pria tampan itu mengulum senyum dingin, berjalan ke arahnya sambil terus mengamati perempuan itu.

"Silakan saja. Seluruh gedung ini milikku dan belum berpenghuni."

Cecilia pelan-pelan melangkah mundur saat pria itu mendekatinya. Tatapan tajam itu membuat Cecilia merasa ditelanjangi. Seluruh bulu di tubuhnya mendadak berdiri saat pria itu berjalan ke arahnya sambil memainkan lidah. Cecilia mengenalnya, wajahnya sangat tidak asing. Pria ini bukan orang biasa.

"K ... kau Suga, idola terkenal itu kan?"

Wajah yang sering muncul di televisi, Internet dan media elektronik. Yoongi– Rapper sebuah grup idola terkenal yang juga merupakan seorang produser musik kawakan itu ada di depannyaWell, setidaknya Sejin– si pria jangkung tadi tidak sepenuhnya berbohong saat mengatakan ada produser yang ingin bertemu dengannya.

Tapi, Kenapa pria itu ada di sini?

"Aku tidak tahu kalau kau salah seorang penggemar kami," ucap pria itu angkuh.

Pria itu terus mendekat. Kedua buah tangannya dimasukkan ke dalam saku Jin hitam yang membalut kaki jenjangnya dengan apik.

"Fans? Maaf, aku bahkan tidak menyukai musik Anda, Tuan."

Perkataan ofensif yang tak seharusnya dikatakan.

Pria itu mendecih, tertawa tipis sambil menunduk, lalu menatapnya tajam dengan wajah yang benar-benar datar..

"Aku tidak membuat musik untuk orang sepertimu," sinisnya.

"Apa yang kau inginkan?"

Perempuan itu sudah tidak bisa mundur lagi karena ada tembok di belakangnya. Kini jarak antara dirinya dan pria itu kurang dari satu meter.

"Tidak ada."

Yoongi masih menatap tajam perempuan itu tanpa henti. Membuat tubuh Cecilia kian gemetar takut. Demi Tuhan, Cecilia sampai mengerjap dan merasa ngeri hanya dengan tatapan tajam menusuk pria itu, auranya benar-benar tajam.

"Kau memiliki sesuatu hal yang tidak ingin kuberikan."

Perkataan pria itu seperti bisa ular beracun, singkat, padat dan menyakitkan. Ditambah dengan pandangan meremehkannya yang menusuk. Sedangkan Cecilia tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh pria itu.

"Maaf, Tuan. Kita tidak pernah bertemu. Bagaimana mungkin aku bisa memiliki barang Anda?" Cecilia mengangkat kedua telapak tangannya.

"Kau sedang hamil bukan?"

Cecilia mengangguk.

"Ya benar, aku sedang hamil. Lalu kenapa?"

Yoongi melipat kedua tangan di dada, lagi-lagi pandangannya tertuju pada salah satu bagian tubuh Cecilia. Membuat perempuan itu meremas kain roknya.

Unwanted EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang