Upacara penghormatan terakhir sudah selesai. Altar dipenuhi bunga krisan putih itu terlihat memilukan. Beberapa orang berpakaian hitam menyalami Cecilia, lalu pergi berpamitan. Foto Areum kecil dan Yongdae terpampang di antara bunga bunga putih itu."Noona. Ayo pulang." ajak Ji Hoo.
Cecilia tidak mendengarnya, ia masih terus mendekap foto Yong Dae dan Areum sambil tertunduk.
"Noona," Jin Hoo hendak mendekat. Namun, Yoora segera menghentikannya.
"Jangan paksa Eonnie, biarkan dulu." ucap Yoora.
Waktu menunjukkan pukul 22.00 malam. Semua tamu yang melayat termasuk Ji Hoo dan Yoora telah meninggalkan rumah duka. Hanya beberapa orang saja membereskan piring dan gelas tamu.
Cecilia masih terduduk di pojokan depan altar. Ia terlihat lemas namun tetap duduk sambil memegangi foto keluarga mereka.
Cecilia bangun dari tempat duduknya. Ia berlutut didepan altar menatap kedua foto Areum dan Yong Dae.
"Yeobo yaa. Kenapa kalian pergi meninggalkanku? Apa salahku? Ku minta kau menjaga Areum. Kenapa kau malah membawanya?"
"Apa kau marah padaku? Karena aku hamil bayi ini?" Cecilia mengusap lembut perutnya.
"Aku tidak pernah mengkhianatimu. Bayi ini-- aku berniat menghadirkannya untuk membantu Areum."
"Tapi usahaku sia-sia."
Cecilia terisak, air matanya tak terbendung bagai air sungai.
"Sayang. Jaga Areum bersamamu. Aku merelakan kalian."
"Tolong. Jangan membenci aku. Jaga aku dan bayi ini."
"Dia lah satu-satunya yang kupunya sekarang."
Ia kembali mengusap perutnya.
"Sayangku. Kumohon lahirlah dengan selamat dan sehat. Maafkan mama. Mama menyayangimu." Cecilia mengusap perutnya lembut. Berharap sang bayi bisa mendengarnya.
"Yong Dae … jagalah kami."
Cecilia menunduk hatinya terlalu sakit menerima kenyataan.
"Kau tidak perlu repot menjaganya. Beristirahatlah dengan damai bersama putrimu." ucap seseorang.
Orang itu berdiri di depan altar. Cecilia berhenti menangis, samar-samar dia melihat lelaki bertubuh tinggi di depannya. Pria itu tengah berdoa untuk mendiang Areum dan Yong Dae.
Cecilia menghapus air matanya, kini dia bisa melihat sosok lelaki itu dengan jelas.
"Aku Min Yoongi. Aku adalah Ayah dari bayi yang dikandung Cecilia," Pria itu membungkuk di hadapan altar yang terdapat foto Mendiang Yongdae dan Areum.
"Aku akan menjaga mereka." ucap Yoongi.
***
"Tidak … aku tidak akan ikut denganmu."
Cecilia nampak seperti bersiaga ketika Yoongi mengatakan ingin membawanya pindah ke kediamannya. Kedua tangannya mengepal seperti akan melakukan sparing tinju.
Wanita itu masih menggunakan bathrobe putih dengan rambutnya yang masih basah. Sementara Yoongi tampak terganggu dengan handuk putih yang beberapa menit lalu melayang tepat ke wajahnya.
"Ini bukan permintaan Cecil, kubilang aku akan membawamu." ucap Yoongi, kaki jenjangnya maju selangkah ke arah perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Encounter
FanfictionYoongi idola kelas dunia yang sedang digandrungi para wanita tidak tahu kalau kesalahannya di masa lalu bisa mempengaruhi hidup dan mati seseorang, bahkan menghancurkan karirnya. Meski terdengar buruk, nyatanya kesalahan Yoongi adalah anugerah bagi...