(Gedung Pentagon — Markas besar militer AS)
****
Sebuah sarung tangan melayang, mendarat kasar di pada wajah Ical hingga lelaki itu memejamkan kedua matanya.
"Kubilang jangan membunuhnya, tapi dengan bangga kau membunuh teroris itu. Lalu apa yang bisa kudapatkan darinya? Yang kubutuhkan adalah semua informasi mengenai di mana para teroris itu membangun geta mereka, Captain Scott."
Ical membuka matanya perlahan dan otomatis berubah tajam. "Sepuluh tahun kalian mengejarnya, lalu apa yang kalian dapatkan? Nothing, right?" Ical membalas.
"Sementara aku, bulan lalu kau memerintahkanku untuk menanganinya, dan malam ini aku berhasil menewaskan teroris itu hanya dalam sekali tembakan. Biarlah tak dapatkan informasi apa pun darinya, setidaknya aku berhasil meniadakan seseorang teroris yang telah membunuh ribuan nyawa," tandas Ical.
Kepala markas besar gedung Pentagon itu mengeratkan rahangnya. Melihat Ical yang datar tanpa ekspresi.
"Jika tidak kuingat kau adalah seorang Captain dari battalion terunggul dan bukanlah putra Felix Scott, malam ini juga aku telah menewaskanmu, Captain Scott," tekan sang pemimpin itu. Menilik wajah tegas Ical.
Ical berdecih. Seketika melompat naik ke atas meja di hadapan pemimpinnya, membuat pria berwibawa itu cukup terkejut hingga harus menengadah. Melihat Ical yang berjongkok gagah seraya menekan meja dengan satu telapak tangan besarnya.
"Dan jika tidak kuingat kau adalah seorang pemimpin markas besar militer AS—Pentagon—yang berpengaruh, detik ini juga telah kuhancurkan kepalamu, Atasan. Percayalah, bahwa aku tidak akan segan-segan untuk melakukan itu," ucap Ical. Mendekatkan wajah mereka hingga ujung hidung keduanya hampir bersentuhan.
"Menjadi Tentara dan menerima misi bayaran untuk menuntaskan banyaknya tugas-tugas besar mematikan, bukanlah hal yang mudah, Atasan. Mengapa sampai kau mengutusku, itu karena secara tidak langsung kau sendiri telah mengakui presensi-ku." Ical menambahkan, menatap manik kedua mata atasannya dengan intens.
Emosi Ical mulai meredam. Segera melompat turun dan kini berdiri dengan gagah.
"Sembilan tahun aku berkiprah di dunia militer, sedari usia dua puluh tahun hingga kini; aku telah menyelesaikan banyak tugas-tugas sengit, misi-misi besar dahsyat, hingga detik ini aku berdiri di hadapanmu, itu semua perjuangan yang meneteskan banyak keringat dan air mata, Atasan. Ketahuilah bahwa, mereka memanggilku seorang Tentara mematikan bukanlah tanpa alasan, hingga bisa dengan mudahnya kau merendahkanku," pungkas Ical.
Meraih senjatanya di atas meja sang atasan kemudian ia gendong di belakang punggung. Berbalik badan lalu keluar dari ruangan itu dengan langkah tegas pun rahang mengetat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RODE
RomanceFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 21+ || DARK TOXIC ROMANCE S C O T T S E R I E S #2 CERITA INI PENUH DENGAN UNSUR DEWASA; AKTIFITAS SEX EROTIS, BAHASA VULGAR & KEKERASAN FISIK; PEMBUNUHAN ILEGAL DAN LAIN-LAIN. PLEASE BE WISE! ...