26 | happiest day

38.3K 1.3K 513
                                    

Di meja makan semuanya berkumpul. Juga ada Nora yang satu minggu ini tetap berada di China, tinggal bersama Scott's family dan tidak lagi sungkan untuk memanggil double F ayah dan ibu.

"Di mana Ical dan Hunter?" tanya Felice. Membawa semua menu masakan ke meja dan dibantu oleh Nora.

Felix menyeruput kopi yang tadi Nora buatkan untuknya. "Mereka sedang bermain basket di samping," jawab Felix santai. Fokus melihat ke layar iPadnya.

"Begitulah jika ada Ical. Pagi-pagi Hunter sudah diajak bermain basket. Belum sarapan belum apa, tapi sudah sibuk denga basket mereka," ujar Felice. Nora tersenyum karena dapat merasakan kehangatan di dalam keluarga itu.

Tak lama kemudian, Ical muncul dengan merengkuh bola basket di pinggangnya. Mengenakan celana training dan singlet putih, pun pria dewasa itu yang tampak berkeringat.

"Eits. Eits eitss..." Ical tertawa. Melempar bola basketnya ke tangan kiri dan kanan secara acak ketika Hunter ingin merebut darinya.

Double F, Nora serta semua para pelayan memperhatikan Ical dan Hunter dengan senyum mengembang. Lantas tertawa saat Hunter naik ke atas sofa kemudian melompat, bergelantungan di pundak Ical lalu merebut bola dari tangan kakaknya. Sontak saja kedua orang jatuh ambruk ke lantai dengan Hunter yang menindih tubuh Ical.

"Hanya kurang Naomi. Dia sudah menikah dan fokus mengurus suami serta anak-anaknya. Jika tidak, kacau sudah. Rumah ini bisa berubah menjadi kapal pecah jika mereka bertiga kumpul bersama," tutur Felice masih tersenyum.

"Um... siapa suami Kakak Ipar? Maaf jika aku lancang, aku hanya ingin tahu karena Ical tak pernah menceritakannya padaku," ucap Nora penasaran. Lantas menarik satu kursi kemudian duduk bersama-sama dengan double F di meja makan besar itu.

"Jesvora Logan Mio. Pria Canada pemilik Clifford Company. Jarak usia mereka sebelas tahun. Sekarang Naomi berusia dua puluh tujuh tahun, dan suaminya telah berusia tiga puluh delapan tahun," jelas Felix santai.

"Tidak gampang laki-laki itu bisa menikahi putriku. Dia hampir mati di tanganku karena telah membuat kesalahan fatal. Jika bukan karena Naomi memohon sampai bersujud-sujud di kakiku untuk memaafkannya, mungkin saja dia sudah mati." Felix menambahkan.

Nora manggut-manggut. "Ternyata Naomi lebih dulu menikah dari Ical." Nora tersenyum, menikmati segelas ten hangat yang tadi ia buat sendiri.

"Um. Saat itu Ical masih berusia dua puluh tiga tahun dan masih fokus menjalani pendidikan militer, sementara Logan dan Naomi telah menikah." Kali ini Felice yang menceritakan

"Aku saja tidak menyangka anak itu ternyata sudah pandai bercinta. Pulang-pulang dengan perut buncit, dan rupanya itu hasil kelakuan Logan. Ck, aku hampir stress mengurus hubungan mereka yang cukup menguras emosi," ujar Felix lalu menyeruput lagi kopinya.

Felice dan Nora tergelak. Menertawai Felix yang nampak pusing hanya dengan mengingat masa-masa itu.

"Naomi dan Logan, kau dan Ical, hubungan kalian rumit sampai membuat kepalaku pusing. Entah bagaimana dengan hubungan Hunter kelak. Semoga saja dia tidak seberengsek Ical dan Naomi," tambah Felix. Melihat Ical dan Hunter yang kini bermain basket di dalam rumah.

"Jangan terlalu banyak berharap. Bisa saja dia yang akan menjadi paling berengsek dari Ical dan Naomi," sambar Felice lalu tertawa pelan.

Para pelayan lantas membungkuk ketika Ical dan Hunter berlari menuju ke arah meja makan dengan saling mengejar. Ical menarik kursi di sebelah Nora, lalu Hunter yang kini duduk di sebelah ayahnya.

"Morning!" Ical mengecup pipi Nora tiba-tiba. Sontak Nora mengerdip, meninju bahu Ical karena malu dilihat oleh semua pasang mata yang ada di sana.

RODETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang