Ketegangan menyelubung.
Ical terkepung, mendapat todongan senjata dari puluhan anak buah Coraline dan wanita itu menyeringai sinis.
"Sewaktu kecil aku sangat menyayangimu. Tetapi setelah kau tumbuh dewasa, kau justru menjadi ancaman terbesar bagiku. Ketahuilah bahwa aku memang telah lama mengincar nyawamu, Captain," tutur Coraline. Mengundang kekehan dari bibir seksi Ical.
"Rebut senjatanya," titah Coraline. Memerintah anak buahnya untuk merebut senjata milik Ical.
Bola mata Ical berkeliaran. Melihat beberapa anak buah Coraline yang mulai mendekat hendak merebut senjatanya. Bila itu terjadi, maka runtuh sudah harga diri Ical sebagai seorang Kapten.
Ketika mereka mulai dekat, spontan Ical bersalto belakang. Mengayun kaki kokohnya, menendang dua anak buah Coraline tepat di kepala hingga mereka terkapar di tanah. Merunduk kilat, Ical menembak beberapa anak buah Coraline menggunakan kedua pistol glocknya. Berlari amat cepat, mengentakkan kakinya ke pohon kemudian berputar lalu menendang semua kepala anak buah Coraline yang hendak mengepungnya.
Kapten itu berguling sesaat di rerumputan, menembak semua kaki anak-anak buah Coraline hingga mereka menjerit histeris merasakan peluru Ical yang telah bersarang pada tulang kaki mereka.
Nora tak tinggal diam. Perempuan itu memberontak brutal, melinting tangan pria yang sedari tadi menahannya. Melompat tinggi lalu menghantam kepala pria itu dengan sikunya dan langsung ia tembak tepat pada dada lalu kontan tewas.
Berputa cepat, Nora menghamburkan pelurunya ke semua anak buah Coraline yang terus keluar dari persembunyian mereka. Wanita itu melempar pistolnya yang telah kehabisan peluru, lantas ia pikul machine gun di bahunya dan langsung melakukan hujan peluru dan membabat habis semua lawan yang terus bermunculan dari segala arah. Nora sampai mengerang panjang, menahan hentakan machine gun yang liar menembak sampai ia jatuh terduduk di tanah.
Kedua Tentara Ical. Si tiang dua dan tiang lima, kompak membanting anak buah Coraline yang berlagak untuk menhana mereka dan mengancam untuk menembak. Mereka injak pada perut lantas menarik pistol dan menembak tepat di kepala.
Berlari kilat hingga seperti laba-laba yang memanjati tebing, kedua Tentara terlatih itu lantas menghamburkan hujan amunisi dari atas sana. Menembak brutal liar hingga setengah dari anak buah Coraline tewas bergeletak dengan mata yang rata-rata melotot. Kehilangan nyawa secara mendadak.
Rahang Coraline mengetat. Hutan itu seketika berubah bak medan perang. Segera ia menekan lidahnya dengan dua jari, bersiul nyaring panjang guna memanggil semua anak buahnya yang masih terpencar-pencar di dalam hutan.
Ical, Nora dan kedua Tentara, mereka saling menghampiri kemudian saling menjaga. Sigap memegang senjata di tangan masing-masing dengan napas terengah pun merasa sangat haus.
"Ke mana yang lain?" tanya si tiang lima. Membuka ranselnya kemudian memegang dua buah granat.
Ical memikul, menggendong machine gun di pundak kokohnya dengan tatapan memicing memandang ke arah Coraline yang tampak begitu bengis marah.
"Lupakan bala bantuan. Maut di depan mata, lakukan yang terbaik dan keselamatan hanyalah bonus," kata Kapten itu, tegas.
Kacau sudah. Seratus anak buah Coraline muncul dari balik pepohonan. Berlari bak pasukan maut yang telah mengepung mereka dari semua sisi dan arah. Memegang senjata api pun tombak-tombak panjang runcing mengilap.
"Pasukan kanibal," ucap Nora. Mengetahui nama pasukan itu yang pernah ia dengar di beberapa tahun silan.
Coraline tersenyum. "Luar biasa. Rupanya pasukan kanibalku sangat terkenal," sahut perempuan itu. Merasa bangga tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RODE
Storie d'amoreFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 21+ || DARK TOXIC ROMANCE S C O T T S E R I E S #2 CERITA INI PENUH DENGAN UNSUR DEWASA; AKTIFITAS SEX EROTIS, BAHASA VULGAR & KEKERASAN FISIK; PEMBUNUHAN ILEGAL DAN LAIN-LAIN. PLEASE BE WISE! ...