"Papa... Captain Scott pulang..."
Hunter Gideon Scott. Putra bungsu double F yang kini telah berusia empat belas tahun, ia berlari sembari memegang bola basket di tangannya. Memberitahu seluruh penghuni rumah megah itu jikalau sang Captain sekaligus pemimpin Killer Rose, Ical Xinlarie Scott, telah datang dengan diantarkan oleh helicopter militer milik Pentagon.
Double F muncul, bersamaan dengan Goliat serta Coraline, lantas disusul oleh Irine yang telah melebarkan senyumnya. Melihat Ical melompat turun dari dalam helicopter dan masih lengkap dengan celana serta rompi lorengnya.
Ical melangkah lebar, memasuki pintu utama dengan tubuh tegak, rahang tegas pun langkah lebarnya yang gagah.
Felix melangkah maju. Hendak memeluk putranya namun Ical terus berjalan, melewati Felix kemudian menuju ke arah Irine.
"Ical—,"
Plak!
"Apa yang kau inginkan, huh? Kau bermimpi dapat kunikahi?" papar Ical. Menampar Irine di hadapan orang tua mereka, mencekik batang leher perempuan itu yang mendadak pening terkena tamparan kuat dari tangan besar Ical.
"ICAL!" Felix membentak. Menarik satu tangan putranya namun segera Ical tangkis tangan Felix.
"Tolong diam. Biar kujelaskan padanya jika aku sangat-sangat tidak mungkin dapat mencintai, apa lagi menikahinya," sergah Ical, melotot. Kembali lagi menghadap Irine dan menatap perempuan itu penuh amarah.
"Kenapa kau menelepon Nora dan mengatakan banyak omong kosong—,"
"Omong kosong yang mana?" Irine menyela. Membalas tatapan Ical dengan galak. "Aku tidak mengatakan omong kosong apa pun padanya. Kenyataannya memanglah begitu. Kau dan aku, kita berdua telah tidur bersama, Ical. Kuharap kau tidak melupakan itu," tandas Irine meninggikan suaranya.
Goliat dan Coraline saling melempar pandang, begitu pula dengan double F yang spontan terkejut dan langsung memijat pelan kepala mereka—merasa pening.
Ical terkekeh rendah. Semakin menegakkan bahunya gagah. "Lalu apa? Kau berharap aku menikahimu hanya karena kita telah tidur bersama, uh?"
"Itu harus, Ical. Karena kau yang mengambil kemurnianku di saat usiaku masih dua puluh tahun. Tepatnya dua tahun lalu," timpal Irine berani. Tidak peduli lagi jika orang tua mereka mengetahui rahasia tersebut.
Tertawa pelan. Ical menekan pipi dalamnya dengan lidah, menilik wajah Naomi penuh kekesalan. "Itu bukan hal yang special, Irine. Jika kau ingat, kau sendiri yang merayuku untuk kutiduri. Kau mengatakan jika kau sangat mencintaiku, dan rela memberikan tubuhmu untukku." Ical melangkah semakin dekat dengan Irine.
"Kau bahkan mengajakku minum, dan masuk ke dalam kamarku saat tengah malam. Dan juga, kau sendiri yang pertama melepas pakaianmu di hadapanku. Bukan aku yang menelanjangimu," tambah Ical diakhiri kekehan sinis.
"Paman dengar? Putrimu sendiri yang menyerahkan dirinya padaku seperti jalang haus sentuhan." Ical melihat ke arah Goliat tanpa takut pun rasa ragu.
"Jadi berhentilah meminta pada Ayahku untuk menikahkan kita berdua. Karena aku. tidak. akan. pernah. mencintaimu. Pahami itu," tekan Ical. Mengeraskan rahangnya di hadapan Irine yang bergeming.
"Ical..." Felice menegur. Mendekati Ical lalu memegang satu lengan putranya. Ia mendongak, menatap sisi wajah Ical dari samping.
"Kita bicarakan ini baik-baik. Jangan buat kita saling menyimpan dendam, Sayang. Kita semua keluarga," ucap Felice lembut. Berusaha menenangkan Ical yang nampak sangat emosi.

KAMU SEDANG MEMBACA
RODE
RomanceFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 21+ || DARK TOXIC ROMANCE S C O T T S E R I E S #2 CERITA INI PENUH DENGAN UNSUR DEWASA; AKTIFITAS SEX EROTIS, BAHASA VULGAR & KEKERASAN FISIK; PEMBUNUHAN ILEGAL DAN LAIN-LAIN. PLEASE BE WISE! ...