Double update for you guys 🌹
****
Enam puluh hari kemudian ....
Tepat dua bulan berpisah, Nora benar-benar tak pernah lagi melihat keberadaan Ical di mana pun. Kabar tentang pria itu bahkan ikut tenggelam, tak pernah lagi bermunculan artikel tentang Ical Xinlaire Scott di beranda google Nora seperti biasanya.
Itu bukan Ical. Ical tak mungkin mampu bertahan selama itu untuk tidak menemui Nora. Entah apa yang terjadi, tetapi yang pasti, kedua insan itu tengah berusaha mengontrol rasa rindu yang sudah sangat menyiksa batin mereka masing-masing.
"Nora, maafkan aku. Sepertinya aku tidak bisa mengantarmu pulang. Aku mendapat kepercayaan untuk menghidangkan menu-menu Prancis kepada para tamu—,"
"Diam. Aku mengerti. Pergilah istirahat dan siapkan dirimu untuk kembali bekerja," potong Nora cepat. Mengapit bibir Kai sampai lelaki itu tertawa.
"Tolong jangan marah. Besok kutraktir kau makan es krim di tepi pantai. Setuju?"
"Janji?" Nora mengangkat jari kelingkingnya.
"Janji!" balas Kai. Mengaitkan jari kelingking mereka dan tersenyum bersama.
"Baiklah. Aku pulang duluan. Semangat memasak, Tuan Koki. Bye!"
Kedua orang berpisah dari dalam restaurant. Nora memutuskan untuk menikmati damainya sore hari. Berjalan kaki sembari memegang sebungkus camilan, lantas menendang sebuah bola yang tiba-tiba saja datang ke arahnya.
"GOL...." Sekumpulan pemuda-pemuda berteriak heboh saat Nora berhasil memasukkan bola mereka ke dalam gawang mini.
Nora tertawa di sana. Membungkuk beberapa kali dengan sopan saat melewati pemuda-pemuda tampan itu yang memberinya senyum manis.
"Bibi, aku pesan seporsi daging sapi panggangnya, ya." Nora berhenti. Membeli sedikit makanan untuknya nanti di apartment.
Bekerja di restaurant dan merupakan seorang putri Bangsawan, bukan berarti wanita itu mencintai makanan mewah dan tak sudi menyentuh makanan di pedagang kecil. Justru itulah nikmatnya menjalani hidup normal. Dapat makan bebas tanpa perlu pemeriksaan terlebih dahulu.
Sembari menunggu, tak sengaja Nora menangkap sebuah pergerakan. Seorang pria berkemeja putih gombrang dan berlengan panjang, jeans biru serta mengenakan topi hitam, tengah mengintipnya dari balik batang pohon.
Hampir tertangkap basah, secepat mungkin Ical menyembunyikan tubuhnya di balik batang pohon itu. Segera memakai masker hitam dan sesekali mengintip Nora yang terlihat was-was.
Demi Nora, Ical melepaskan satu tugasnya dan mengembalikan uang bayaran yang sudah ia dapatkan dengan jumlah dua kali lipat. Ia pun baru saja benar-benar pulih dari sakit yang dialami.
"Terima kasih." Nora mengambil pesananannya. Melangkah cepat karena merasa terancam, takut bila pria yang dilihatnya tadi adalah suruhan Cassius. Padahal itu Ical, lelaki yang diam-diam sangat ia rindukan.
Memikirkan Ical siang dan malam, amat merasa kehilangan sampai wanita itu jatuh sakit selama beberapa hari.
Ical pun melangkah, mengikuti Nora dari belakang sambil menyelipkan kedua tangannya di dalam saku jeans. Berlagak santai hingga Nora benar-benar dapat melihatnya.
"Maaf. Apa ada sesuatu? Kenapa kau mengikutiku?" tanya Nora langsung. Tidak sadar. Sangat tidak sadar jika itu Ical.
Bagaimana tidak? Berat badan Ical turun, wajah tirus tampannya semakin menirus, dan pria itu nampak semakin tinggi karena berat badannya yang jatuh. Terlebih memakai kemeja putih lengan panjang nan gombrang, semakin tertutup sudah postur asli lelaki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
RODE
Roman d'amourFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! 21+ || DARK TOXIC ROMANCE S C O T T S E R I E S #2 CERITA INI PENUH DENGAN UNSUR DEWASA; AKTIFITAS SEX EROTIS, BAHASA VULGAR & KEKERASAN FISIK; PEMBUNUHAN ILEGAL DAN LAIN-LAIN. PLEASE BE WISE! ...