bab 2

265 36 5
                                    

Suara riuh dentuman musik mengisi seluruh penjuru ruangan, segerombolan orang meliuk-liukan badannya di atas lantai disco, aroma tajam alkohol pun menyeruak tajam menusuk indera penciuman.

Kim so eun binggung dengan situasi ini, di lain sisi dia juga penasaran kenapa orang-orang disekililing  menikmati cairan berwarna kecoklatan tersebut dengan ekpresi puas, sedangkan so eun dilarang keras oleh kristal meminum cairan itu, bahkan kristal hanya memesankan air lemon untuk kim so eun,ya mereka sedang berada di salah satu club malam kelas kakap yang terkenal dari berbagai kalangan.

Bicara tentang kristal, entah pergi kemana gadis itu, kristal berkata hanya akan ke toilet sebentar tapi pada kenyataan setelah 15 menit berlalu gadis itu belum kembali, so eun was-was niat hati ingin mencari kristal, tapi hati nya ragu jadi so eun putuskan untuk menunggunya.

"Aish, sebenernya kristal kemana sih, dia ke toilet bersemedi apa gimana, lama sekali"

" Jangan-jangan kristal lupa kalau dia mengajak ku, kalau benar begitu, aku akan beri dia gelar teman laknat."

"Tapi tidak mungkin kristal meninggalkan ku, barang-barangnya masih disini, gadis itu benar-benar ya."

"Apa aku susul saja ya, tapi disini banyak sekali pria penggoda."

Setelah bermonolog sendiri dengan berbagai macam pikirannya, pandangan Kim so eun jatuh pada gelas kecil dan sebotol minuman yang berada disampingnya di atas meja.

"Bagaimana rasanya?, kenapa kristal melarang ku minum ini padahal dia sendiri minum ini."

Monolognya sambil mengangkat botol berwarna coklat ke hadapannya.

"Baiklah, aku penasaran bagaimana rasa nya mungkin coba sekali tidak apa-apa."

Ucapnya dengan menuangkan ke gelas kecil yang berada disampingnya.
Sekali teguk rasa pahit menjalar ke tenggorokannya sampai pada akhirnya isi setengah botol tersebut telah tandas oleh Kim so eun.

"Uuuhh pusing sekali kepalaku, kristal kemana sih, ahh terserah aku cari saja dia."
Sambil menepuk kepalanya Kim so eun berjalan dengan langkah gontai menuju ke toilet tetapi sebelum sampai ke toilet tubuhnya limbung dan tiba-tiba.

Brukk

"Astaga nona, anda baik-baik saja" ujar seorang pria yang membantu so Eun berdiri.

"Baik-baik saja kepalamu! Badan tinggi mu itu menghalangi jalanku, jadi jangan salahkan aku, tapi aku minta maaf telah menabrakmu." Ujar so Eun berusaha berdiri tegak.

"Anda mabuk nona" ujar pria itu.

"Mabuk,apa itu mabuk aku tidak mengerti." Kata so eun sambil menepuk-nepuk kepalanya pusing.

"Nona-"

"Dasar gadis gila, aku menunggu lama disana ternyata dia sedang asik berdebat seorang pria, dasar teman laknat." ujar so Eun tiba-tiba ketika mengedarkan pandangan dan melihat  kristal sedang beradu mulut dengan seorang pria.

"Jadi perempuan itu teman anda." ungkap pria yang masih bersama so eun, mereka sama-sama melihat ke arah kristal.

"Ya dia teman ku,kenapa?" Jawab so Eun menoleh memicingkan mata ke pria yang berada di sebelahnya.

"Tidak apa-apa,dia sedang berdebat dengan teman saya." Ujarnya tiba-tiba

"Hmmm?" Binggung so Eun.

" Ya,teman yang sedang berdebat dengan teman anda itu adalah teman saya" ujar pria itu lagi.

"Lebih baik anda menunggu di sini saja nona, sampai teman anda selesai berdebat dengan teman saya, saya tidak akan berbuat macam-macam pada anda, jadi anda tenang saja." Ungkap pria itu dengan wajah tenang dan datar, kemudian pria itu mengisyaratkan so eun untuk duduk di salah satu bilik dekat mereka berdiri tadi.

Finfolk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang