bab 14

167 23 6
                                    

"selamat pagi para gadis." Ujar Tae Hwan begitu ke dapur melihat so Eun dan kristal sedang memasak disana.

"Selamat pagi Tae." Jawab kristal menghampiri dan memeluk sekilas Tae Hwan.

"Kau sendirian, dimana Kim bum?" Tanya So Eun, Tae Hwan pun hanya menggedikkan bahu tanda tidak tau.

"Harusnya kau mengajak kimbum kemari." Omel so Eun

"Pagi-pagi sudah cerewet." Jawab Tae Hwan malas dengan membuka lemari  pendingin.

"Biar saja! Kau itu selalu membuatku naik darah tau tidak sih." Sungut so Eun dengan memotong wortel dengan   kasar.

"Jika ada nominasi penghargaan perempuan menyebalkan, aku yakin kau akan jadi juaranya." Jawab Tae Hwan dengan melirik so Eun dengan ekor matanya.

"Kristal lihatlah, kekasihmu sangat menyebalkan." Adu so Eun

"Aku pusing jika sudah mendengar kalian bertengkar seperti ini." Jawab kristal menimpali aduan so Eun.

"Tapi aku juga tidak bisa jika harus memilih salah satu di antara kalian, ya karna kalian sama-sama berarti buatku." Timpal kristal kembali yang sedang mengupas kentang.

"Aaaa kristal aku menyayangi mu." Ujar so Eun memeluk kristal dari samping, Tae Hwan pun juga ikut memeluk kristal dari samping dengan sekilas mengecup pipi kristal.

"Apa yang kalian lakukan." Kata kimbum tiba-tiba begitu melihat kristal yang berada ditengah-tengah yang tengah dipeluk oleh so Eun dan Tae Hwan.

"Kau sudah datang." Dengan riang so Eun melepas pelukan dari kristal dan bergantian memeluk kimbum.

"Bagaimana tangan mu, masih sakit." Tutur kimbum lembut dengan mengambil tangan so Eun yang berbalut perban.

"Mmm sedikit tapi tidak apa-apa sungguh." Jawab so Eun dengan menuntun kimbum duduk di kursi yang sudah tersedia minuman rutin pagi hari kimbum.

"Jika masih sakit periksa di rumah sakit saja." Saran kimbum

"Tidak perlu aku yakin beberapa hari lagi sudah sembuh sepenuhnya." Kata soeun dengan duduk di sebelah kimbum.

"Kau yakin tidak mau ke rumah sakit saja." Tanya kimbum memastikan dengan mengelus tangan so Eun yang berbalut perban.

"Iihh sayang ku ini, sangat mengkhawatirkan ku ternyata, jadi gemas." Senang so Eun dengan memencet-mencet kedua pipi kimbum.

"Kau jangan menunjukan ekpresi wajah mu yang seperti itu." Jelas kimbum

"Loh, kenapa dengan wajahku."

"Aku jadi ingin mencium mu." Usil kimbum

"Issh kau ini." Malu soeun dengan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya

Kim bum terkekeh melihat so Eun yang salah tingkah, dengan pelan kim bum menarik tangan so Eun pelan hingga so Eun sudah berpindah dipangkuan kimbum.

"So Eun." Panggil Kim bum lembut

"Jika aku mengajakmu untuk bertemu orang tuaku dan keluarga ku segera apa kau sudah siap." Ungkap kimbum dengan menyampirkan rambut so Eun kebelakang telinga.

"Kau apa." Tanya so Eun memastikan

"Aku ingin membawa mu menemui orang tua ku, kau sudah siap." Tutur kimbum tersenyum menatap damba so Eun.

"Apakah tidak terlalu cepat." Ragu so Eun.

"Tidak so Eun, lebih cepat lebih baik orang tua ku mengenalmu. Kita harus bergerak lebih cepat sebelum so hee menghasut orang tua ku." Aku kimbum

Finfolk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang