bab 5

205 26 10
                                    

"Kau yakin tidak mau aku temani masuk ke dalam." Ujar kristal sambil menatap gedung tinggi yang berada dihadapannya. Saat ini Kim so eun dan kristal memang sudah berada di lahan parkir perusahaan Sea group.

"Kau tidak perlu khawatir, jika terjadi sesuatu aku akan menghubungimu, lagi pula siapa sih Kim bum-kim bum itu, rahasia apa juga, kenal dia juga tidak, baiklah aku keluar dulu." Kata so eun sambil membuka pintu mobil kristal.

"Baiklah, hati-hati." Kata kristal sambil membungkuk melihat so eun yang sudah ada diluar mobil.

"Kenapa jadi deg deg degan begini sih, seperti mau perang saja, ayo Kim so eun Semangat." Bermonolog menyemangati dirinya sendiri.

"Harus kemana aku, bertanya pada siapa ya, aah dengan perempuan cantik itu saja." Ungkapnya dalam hati berjalan pelan sambil celingukan.

"Permisi, emm benarkah ini kantor Sea group." Tanya so eun hati-hati setelah berada tepat di depan meja resepsionis.

"Benar, ada yang bisa saya bantu nona." Ujar sang s resepsionis ramah.

"mmm aku ingin bertemu Kimbum, katanya dia menyuruhku kemari."

"Maksud nona Presdir kim sang bum." Jawab resepsionis tadi.

"Presdir itu apa." Jawab so eun polos sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Presdir itu pimpinan nona." Jawab resepsionis itu dengan ramah.

"Oh maksudnya boss." Jawab so Eun dengan ekpresi polos.

"Kurang lebih seperti itu nona, kalau boleh saya tau siapa nama anda nona." Tanya resepsionis

"Kim so eun." Jawab so eun sambil celingukan kesana kemari.

" Jadi anda nona Kim so eun, Presdir sedang ada meeting diluar akan tetapi beliau berpesan jika anda sudah datang dan Presdir belum kembali, anda diperkenan kan menunggu di ruangan Presdir, bagaimana nona? " jelas resepsionis itu.

"Baiklah." Jawab soeun dengan menganggukkan kepala.

"Mari nona,saya antar."

Mereka pun menggunakan lift khusus petinggi menuju lantai 28 tepat dimana ruangan kimbum berada, begitu masuk so eun sudah di suguhi pemandangan luar yang terhalang kaca, untuk seorang laki-laki ruangan Kim bum cukup rapi dan wangi menurut so Eun, setelah cukup lama menunggu sekitar 20 menit, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang.

Ceklek

Suara pintu terbuka reflek so eun menoleh ke arah pintu yang menampilkan sosok pria dewasa, tampan, gagah, berkharisma dalam balutan jas dan sepatu mahal begitu penilaian so eun pertama kali mendeskripsikan sosok kimbum. Tidak jauh dengan so eun, senyum kimbum mengembang begitu melihat so Eun berada di ruangan nya.

"Nona Kim so Eun, silahkan duduk kembali." Sapa kim bum menghampiri dan duduk di salah satu sofa single yang tersedia yang berhadapan langsung so Eun.

"Anda yang bernama kimbum." To the point so Eun.

"Benar." Ungkap kimbum menatap so eun intens.

Menurutnya hari ini soeun terlihat sangat cantik dengan balutan dress terusan kotak-kotak diatas lutut dengan lengan balon transparan, rambut di cepol dengan sedikit rambut di pelipisnya tergerai, sepatu flat shoes beraksen mutiara dengan tas selempang kecil.

"Ehem jadi maksud anda apa ya, anda berbicara tentang rahasia, maksudnya saya tidak mengenal anda." Senyum kimbum terbit begitu mendengar perkataan so eun.

"Ah, mungkin anda lupa nona, tentang perkataan anda tempo hari di club."

"Perkataan apa, memang apa yang saya katakan." Jujur Kim so eun mulai gugup,mungkin aku bicara yang aneh-aneh waktu itu, pikirnya.

Finfolk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang