" Dasar bodoh." Desis kimbum memaki dirinya sendiri.
Flashback
"Hai baby." Ungkap so hee setelah membuka pintu ruangan kimbum.
"Sudah tidak sibuk kan." Tanya so hee berjalan ke arah kimbum.
"Kenapa." Singkat kimbum
"Ayo kita keluar mencari udara segar, bagaimana kau maukan baby."
"Maaf so hee, lain kali saja." Tolak kimbum halus dan masih fokus menatap ke layar laptop yang ada di depannya.
"CK, ayolah baby." Paksa so hee
"Tolong mengertilah so hee, aku masih bekerja sekarang." Suara kimbum mulai terdengar dingin.
"Aku mengerti baby bahkan sangat mengerti, maka dari itu aku mengajakmu keluar supaya kau tidak stress dengan pekerjaan mu itu."
"Lain kali saja, maaf." Jawab kimbum
Dasar so hee pemaksa, asal so hee tau saja sebenarnya jika otak kimbum sibuk memikirkan so Eun, so Eun dan so Eun.
"Baiklah kalau begitu dan sebagai gantinya berikan aku ciuman." Santai nya berjalan dan duduk dengan posisi menyamping di pangkuan kimbum.
"Tidak untuk saat ini." Tolak kimbum dengan menatap so hee entah kenapa wajah so hee perlahan-lahan di gantikan dengan wajah cantik so Eun.
"Kenapa, ciuman hal yang wajar dilakukan sepasang kekasih, jadi cium aku atau aku yang mencium mu" Ucap so hee manja dengan memainkan kancing kemeja kimbum.
Dengan menatap so hee lekat, entah mengapa tangan kimbum yang semula berada pada meja mulai menarik pinggang so hee hingga pada akhirnya bibir kimbum mulai mengecup dan melumat bibir so hee yang senang hati so hee membalas ciuman kimbum dengan kedua tangan melingkar di leher kimbum, ciuman itu pun terjadi beberapa menit sebelum kedatangan Kim so Eun.
Flashback off.
••••
Waktu sudah menunjukan pukul 18.30 saat ini kristal masih menemani so eun yang masih terus saja menangis, kristal sempat dihubungi oleh Ahn Tae Hwan pagi tadi perihal kejadian dan kondisi so Eun begitu melihat so Eun berlari keluar dari ruangan teman baiknya itu dan disinilah akhirnya kristal terdampar, di kediaman mewah milik kim sang bum.
"Kau tidak telah menangis terus." Frustasi kristal.
"Tentu saja aku lelah, kau jangan menyalahkan aku begitu." Sewot so Eun.
"Ayolah so Eun sayang, jadi aku harus menyalahkan siapa Kim bum atau perempuan itu?" Desah kristal dengan membaringkan tubuhnya di atas ranjang kamar so Eun.
"Salah kan saja air mata ku, dia yang keluar terus menerus." Jawab so Eun dengan menyumpal kedua lubang hidungnya dengan tissue.
"Berhentilah menangis, kau tidak lihat mutiara mu sudah 2 panci penuh, bagaimana jika pelayan di rumah ini tau." Jelas kristal menunjuk panci-panci di hadapan so Eun.
"Baiklah-baiklah aku berhenti sekarang, tapi jika mengingat kimbum mencium perempuan itu, hati ku sakit kristal huuuaaaaa....." Rengeknya menangis dengan suara kencang.
"Aish aku pulang saja pusing aku lama-lama, mutiara-mutiara ini biar aku simpan saja di apartemen. Lagi pula sudah aku katakan tinggal bilang saja tentang perasaan mu yang sesunggungnya." Jawab kristal mulai beranjak dari ranjang dan bersiap melangkah menuju pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finfolk
FantasyJika hari dimana fakta terungkap mungkinkah kita bisa selalu bersama atau kau akan pergi meninggalkan ku?