Hari ini sungguh hari yang penuh kesialan bagi so eun, bagaimana tidak, identitas terbongkar, bertemu gadis gila, dan sekarang terkena serangan amukan yang membabi buta kristal.
Buk buk buk
"Dasar bodoh! sudah ku bilang jangan minum, masih saja bebal, kalau sudah ketahuan begini terus harus bagaimana!" Kata kristal sambil memukul-mukul so eun dengan bantal sofa.
"Iya, iya, aku salah, sudah cukup, hentikan." Jawab so eun, meringkuk di sofa sambil melindungi kepala dengan kedua tangannya dari amukan kristal.
Selepas Soeun pulang dari kantor kimbum, so eun menceritakan semuanya kepada kristal tanpa dikurangi atau dilebihkan, termasuk serangan jambakan rambut dari so hee.
"Tidak bisa, akibat kebodohan itu kau harus terima ini." Lanjut kristal masih betah memukul-mukul so eun.
"Semuanya sudah terlanjur, Tapi kau tenang saja, dia hanya tau aku saja yang mermaid." Jawab so Eun masih meringkuk dengan posisi yang masih sama.
"Kau ini bodoh atau bagaimana, secara tidak langsung dia pasti juga tau kalau aku juga seorang mermaid." Ungkap kristal memukul-mukul soeun dengan bantal sofa dengan lebih keras.
"Benar juga ya." Batin so eun.
" Sekarang harus bagaimana, apa tidak ada cara lain selain jadi pelayan dan kekasih pura-pura." Lemas kristal, duduk bersila di lantai dengan memeluk bantal, lama-lama dia tidak tega dengan so eun akan tetapi dia sisi lain di juga jengkel karena kecerobohan dan kebodohan so eun.
"Ya bagaimana lagi, tidak ada cara lain, mau tidak mau aku harus menuruti permintaan pria sinting itu."
"Jadi kau akan tinggal bersamanya." Tanya kristal, so eun menangkap suara yang bergetar disana, sebenarnya so eun juga sedih harus berpisah dengan kristal, tapi mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan lain.
"Mm hmm, tapi kau tidak perlu khawatir, aku akan sering mengunjungimu kemari atau kau bisa mengunjungi ku ke sana." Jawab so eun.
"Bagaimana jika kimbum tidak mengijinkan." Cicit kristal lemas.
" Ya, aku akan paksa pria sinting itu atau tidak aku bisa pergi tanpa memberitahunya." Papar so Eun asal.
"Jangan mulai Kim so eun, kau pasti akan dapat hukuman jika sampai ketahuan, aku yakin selama kau disana kau akan dapat pengawasan yang ketat."
"Biar saja, kalau dia nekat aku juga bisa nekat."
"Kau ini benar-benar susah di kasih tau ya, opsi terakhir jika kita tidak bisa bertemu secara langsung, kita bisa telefon atau panggilan video."
"Benar sih, tapi rasanya tidak seru jika harus melakukan panggilan video, aku jadi tidak bisa menjelek-jelekan nya secara bebas."
"Ini benar-benar mimpi buruk mengingat kau juga akan meninggalkan ku." Ungkap kristal, terdengar nada kesedihan disana.
"Aku tidak kan meninggalkan mu kristal, aku janji." Jujur so eun, sambil mengacungkan jari kelingkingnya ke depan kristal.
"Baiklah karna kau sudah berjanji, kau jangan ingkari." Jawab kristal mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking soeun.
"Tidak akan, kau tenang saja kita sudah tumbuh bersama-sama sejak kecil,bjadi kau tau aku seperti apa."
"Kapan mereka menjemputmu."
"Entah, akan tetapi pria sinting itu mengatakan besok." Jawab so Eun dengan pandangan kosong ke depan.
"memikirkan nya saja sudah membuat aku pusing, entah apa yang akan di lakukan pria sinting itu ketika aku di rumahnya, mungkinkan aku di jadikan pelayan untuk membersihkan dirumahnya." Monolog so eun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finfolk
FantasyJika hari dimana fakta terungkap mungkinkah kita bisa selalu bersama atau kau akan pergi meninggalkan ku?