bab 7

180 25 6
                                    

Benar saja ucapan kimbum tentang adanya penjemput, dan itu bukan hanya hisapan jempol akan tetapi ini masih pagi buta bahkan matahari pun belum terbit, bukan kan itu sungguh-sungguh keterlaluan.

Dengan muka bantal Kim so eun di giring menuju mobil yang sudah di siapkan. jika di lihat-lihat penampilan so eun sudah seperti seorang tahanan yang baru tertangkap, dengan baju tidur kebesaran bermotif  polkadot, memakai sandal kamar beruang disertai rambut acak-acakan khas bangun tidur dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka, akan tetapi tidak mengurangi kecantikan alami yang terdapat dalam diri soeun.

Setelah menghabiskan waktu perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 45 menit, tiba lah so Eun di mansion mewah milik kimbum. Dari halaman so Eun di persilahkan masuk  dan di antar langsubg oleh seseorang yang di perkirakan soeun itu adalah seorang pelayan, kemudian pelayan itu pun meninggalkan So eun sendiri di ruang tamu. Tidak menunggu beberapa lama, suara langkah kaki terdengar dari tangga.

Kimbum berjalan ke arah so eun dengan sedikit terkekeh melihat penampilan soeun yang berantakan tapi terlihat lucu dengan kecantikan alami yang melekat pada dirinya.

"Masih mengantuk." Ungkap kimbum  setelah berhadapan dengan so Eun yang duduk di kursi sofa ruang tamu rumahnya dengan mata terpejam dan tangan yang mengaruk-garuk kepalanya.

Dengan cepat mata so eun terbuka dan langsung mendongak ketika melihat kimbum dihadapannya. Seketika itu pula amarah so eun tiba.

"Kau itu benar-benar sinting ya! kau tau bahkan diluar matahari belum terbit!! Benar-benar keterlaluan!" Omel so eun dengan berdiri angkuh di depan soeun.

"Apa lihat-lihat! Mau mengejek ku karna melihat penampilan ku yang seperti ini, iya kan." Ucap so eun jengkel, karna kimbum menatapnya intens.

"Ayo aku tunjukkan kamar mu." Setelah mengucapkan itu kimbum berbalik dan berjalan ke arah tangga dan naik ke lantai atas yang di ikuti so Eun dari belakang.

"Dasar sinting, tidak berperasaan,  tidak salah aku menjulukinya pria sinting, dia memang membuktikan kalau dia memang pantas mendapat julukan itu, tampan memang tapi sayang kelakuannya tidak tampan seperti wajahnya." Berjalan dengan menggerutu pelan mengikuti kimbum dari belakang.

Dengan tiba-tiba kimbum berhenti menoleh ke belakang memberi tatapan tajam ke arah so eun yang  mendadak ikut berhenti, di beri tatapan tajam oleh kimbum sedikit membuatnya ketar-ketir.

"Tidak sopan, membicarakan orang saat ada orangnya." Tutur kimbum dengan menyentil bibir so eun pelan.

Ekpresi So Eun masih diselingi ke kagetan, masih tidak menyangka kalau kimbum mendengar gerutuan nya, seingatnya so eun mengeluarkan suaranya dengan pelan.

"Ini kamar mu, masuklah bersihkan dirimu, di dalam sudah ada semua yang kau butuhkan, setelah selesai buatkan aku sarapan tidak lupa setiap pagi aku juga meminum air madu dicampur mint hangat ."

Setelah mengatakan itu kimbum masuk ke pintu sebelah yang berada persis di sisi kiri kamar so eun, yang so eun simpulkan berarti itu kamar kimbum.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30, sarapan ala kim so eun pun sudah tersedia di atas meja beserta minuman yang kimbum pesan tadi.
Suara langkah kaki terdengar dipendengaran so eun, Kim bum berjalan menghampiri so eun yang telah selesai menyiapkan makanan diatas meja. Duduk disalah satu kursi menatap mangkuk yang berada di hadapannya dengan menaik kan satu alis.

"Itu bubur labu, aku membuatkannya untuk mu, yah aku harap kau suka." Sebelum kimbum bertanya so Eun menjawabnya terlebih dahulu setelah melihat ekspresi pria itu.

"Ternyata duyung bisa juga membuat makanan seperti ini." Timpal kimbum

"Sssst..jangan keras-keras kalau ada yang dengar bagaimana."  Papar so eun berbisik dengan menggeplak lengan kimbum.

Finfolk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang